Penculikan •2•

172 23 7
                                    

Dengan drone serta alat miliknya, Itona menelusuri seluruh hutan mencari 8 murid yang mendadak menghilang.

Tidak hanya Itona, Kurahashi hinano juga mengarahkan seluruh serangga miliknya ke setiap hutan.

Koro sensei mengepal tangannya, aura marah dan kecewa terhadap dirinya sendiri. Kecewa tidak bisa melindungi muridnya, tidak hanya satu, melainkan 4 murid yang dia ajarkan sejak setahun lalu.

"Sensei, jangan seperti itu. Nagisa dan yang lainnya pasti ketemu kok." Yada Toka menghampiri, membujuk gurunya itu.

Di sebelahnya ada Hara Sumire serta Kanzaki Yukiko dengan tangan penuh akan cemilan manis.

"Koro-sensei, ayo makan dulu. Kau harus mengisi tenaga mu." Bujuk Hara.

Kanzaki Yukiko memijat pundak Koro-sensei, memberikan pijatan refkeksi itu.

"Kalian bertiga memang anak baik." Ucap Koro-sensei. "Tapi tetap saja ini kegagalanku sebagai orang dewasa, sebagai profesional. Kalian titipan keluarga, aku tidak bisa menjamin keselamatan kalian, aku bahkan tidak mampu mencegah hal ini. Bahkan 8 orang hilang."

"Ini bukan salahmu saja Miguchi, kau dan muridmu sudah mempersiapkan hal sematang ini, bahkan sampai alat pelacak, senjata, dan sebagainya. Tapi tetap saja, kita hanya manusia. Aku pun merasa malu dengan tittle sebagai pahlawan profesional, jika aku tahu sejak awal target mereka Nagisa dan Bakugo mungkin kita bisa mengupayakan keselamatan keduanya."

"Sebentar, jadi yang diincar bukan hanya 1?" Ucap Awase Yosetsu.

"Mereka sejak awal mengincar Nagisa dan Bakugo. Naasnya mereka sedang bersama." Ucap Aizawa Shota.

"Tapi telepati Mandalay mengatakan Kacchan, dan tidak mengatakan Nagisa kan?" Ucap Uraraka.

"Informasinya kurang, bukan salah Midoriya juga. Dia hanya mencoba menganalisa dari sudut pandang dia. Si api biru itu menyebutkan juara festival yang berarti Bakugo dan pembunuh nomu yang artinya Nagisa."

"Sebentar, Nagisa? Bukankah pihak UA sepakat untuk menutupi kasus USJ? Lalu kenapa pihak mereka tahu mengenai kenyataan itu? Berita saja tidak menyebutkan nama Nagisa loh. Justru menyebutkan nama salah satu murid kelas A." Ucap Kataoka Megu yang tidak terima mengenai hal itu.

"Jadi berita itu bohong? Berita kasus USJ itu?" Ucap Tetsutetsu.

"Tidak sepenuhnya bohong, kecuali bagian nomu mati ditangan murid kelas A, semuanya sungguhan. Lupakan masalah itu tidak penting sekarang." Ucap Nakamura Rio.

Karma mengepal aura marah terpancar dalam tubuhnya dia berjalan ke arah Horibe Itona menarik paksa siswa itu memintanya untuk menatap dirinya.

"Hei teknisi menyebalkan! Informasi mu mengatakan musuh mengincar sumbu pendek! Kau tidak mengatakan Nagisa saat kita berpencar menyelamatkan mereka!" Suara Karma meninggi membuat siapa saja merasa takut.

"Hei nak tenang–" Karma melempar pisau secara asal yang menancap secara sempurna di dinding, menggores kecil pipi tiger.

"Diamlah pahlawan profesional, aku tidak berniat bermain denganmu." Dia melirik sekilas, "Jika kalian ikut campur aku tidak mau tanggung bila kalian semua masuk rumah sakit." Ancamnya

'Se-seram' Batin mereka sekaligus.

"Jawab aku!!" Pekik Karma mencengkram lebih erat.

"Aku tidak mengatakan padamu karena aku tahu tempramenmu. Dan aku baru tahu setelah kita menyebar menyelamatkan mereka semua. Kau pikir aku tidak membantunya hah? Dan aku juga tidak tahu kenapa dia lebih memilih mengikuti Bakugo Katsuki daripada yang lain."

Assain Vs HeroWhere stories live. Discover now