8.Siapa dia?

452 29 1
                                    

"Akhirnya aku menemukanmu Malio Bara jeandra"batin Laura kemudian ia menatap keluar jendela.

Akhirnya pelajaran pun dimulai dengan khidmat.
Kringgg!!!Kringgg!!!
Bunyi bel istirahat ke dua.

Ketika Bara akan keluar kelas pundaknya ditepuk oleh seseorang "oy lio lupa lu ma gw,dari tadi gw liat kek orang ga kenal padahal cuma ga ketemu 4 hari aja"ucap perempuan tersebut siapa lagi jika bukan Laura.

Bara menjawab sambil membalikan badanya."Lo kenal gw"tanya bara sedikit mendongakkan kepalanya menatap perempuan tersebut, Pasalnya perempuan tersebut memiliki tinggi kisaran 183cm sedangkan ia hanya 170cm.

"Ya ampun lio,masa sama sahabat sendiri gw bisa ga kenal sih,btw Lo habis potong rambut ya,lebih fresh kalo gini kan juga gantengnya ga ke tutupan hahaha"bicara Laura sedikit tertawa.

"Oh iya tato nya,Lo tutupi pake apa"tanya Laura sedikit menyentuh leher Bara,"Ooo Lo kasih plester luk-"ucapan Laura terpotong oleh Bara.

"Geli Ban***t"kesal Bara sambil menyingkirkan tangan Laura sedikit kasar kemudian ia meninggalkan Laura yang sedikit tercengang dengan ucapan Bara ia sedikit melamun.

Kemudian Laura mengejar Bara ternyata ia sudah kehilangan jejak Bara.

Disisi lain Bara sedang duduk sambil memikirkan ucapan Laura tadi,"siapa sih dia,katanya sahabatnya tapi sejak kapan,ini juga si bara ga ngasih ingatan apapun ke gw.tapi kalau dipikir² gw kok bisa ada di sini ya,padahal gw cuma tidur biasannya kan kalau transmigrasi gitu kan salah satunya atau keduanya ada yg mati kan,tapi kalau gw cuma tidur apa jangan² ni bocah yg mati tapi kenapa waktu gw bangun ditubuhnya ga ada luka sama sekali"gumam Bara bertanya pada diri sendiri.

"Oy Bar sendiri ae"teriak yoga sambil berjalan menuju meja Bara.

"Belum pesen lu,gw pesenin ya mumpung belum duduk"lanjut yoga.

"Eh iya bang,btw yang lain mana kok sendirian aja"tanya Bara pada yoga.

"Ohhh si Bian tadi dipanggil ke kantor guru,kalau si Marvel ga masuk katanya sih ada urusan gitu"jawab yoga kemudian ia pergi untuk memesan makanan.

Bara hanya mengangguk anggukkan kepalanya kemudian ada seseorang yang menghampiri nya.

"Lio kok tadi Lio ninggalin Fia sih,tadi Fia hampir nyasar tau"kesal Laura pada Bara,ya dia Laura kenapa ia memangil dirinya Fia karena Bara biasanya memanggil ia dengan sebutan Fia sedangkan untuk Bara sendiri Lio.

"Oh iya Lio Lo kok ga ke markas 4 hari ini anak² pada cari in Loh si kembar juga kangen sama Lo,kemana aja sih juga keknya sekarang Lo beda bangat semenjak ga ketemu gw"lanjut Laura bertanya kepada Bara.

"Aduh jawab apa ini gw ga tau apa² lagi,nanti kalau Jawab terus salah kan ga lucu"Batin Bara bingung.

"O-oh itu gw"belum sempat bara bicara Yoga menyelanya sambil membawa nampan berisi makanan mereka.

"Widih ternyata punya temen juga lu Bar,gw kira enggak btw bro kenalin gw Yoga kakel lu"bicara Bara sambil menyodorkan tangannya kepada Laura,"oh iya salken gw Laura sahabat bara dari kecil"jawab Laura sambil menyalami Yoga.

"Ehhhh... lu cwo or cwe"tanya Yoga sedikit kaget.

"Heh sudah gw duga,gw cewe btw gw juga seumuran ma kek lu cma dulu ga lanjutin sekolah"jawab Laura dengan sedikit tersenyum.

"oooww s-sory tadi gw ga tau gw kirain Lo cowo soalnya potongan rambutnya kek cowo mana pake celana lagi, sekali lagi maaf ya"sesal yoga sambil menatap Laura.

"Elahh santai aja sama gw mah udah biasa juga wkwk"jawab Laura sambil menatap wajah Bara yang sedikit anah menurutnya.

"Oy Bar dari tadi lu diem mulu bah bicara ngapa"tanya Yoga pada Bara
Sementara Bara sendiri ia sedang menahan sakit pada kepalanya yang menurutnya tidak bisa ia tahan.

Tes Tes

Ya ternyata Bara mimisan ia sendiri pun tidak menyadarinya,"Eh Lio Lo mimisan, yaampun lu sakit ya kenapa sekolah"ucap Laura sambil mengambil tisu membersihkan darah pada hidung bara.

"S-sakit Fia,Fia ala sakit tolongin,kepala ala sakit Fia mereka jahat sama ala, tolongin ala"racau Bara sambil memegang kepalanya.

"a-ala jangan bilang,oke ala sekarang kan udah tenang jangan ganggu Lio lagi ya kasian Lio,besok Fia sama Lio ke rumah Ala kok jadi Ala jangan ganggu Lio ya kasian Lionya"bicara Laura dengan lembut kepada Bara,ya Laura tau dengan siapa ia bicara.

Bukk!!!

Suara bara jatuh,untung Laura sigap menopang tubuh Bara.

"Ehhh Bar kenapa woyy,malah pingsan"ucap Yoga sedikit panik.

"Bantuin gw bawa Bara ke UKS"ucap Laura datar kepada Yoga.

"Anjir serem bet cok"gumam Yoga kemudian ia membantu Laura mengangkat Bara menuju uks.

"Eh Lau gw tinggal dulu ya ni temen gw nyariin ntar kalo ada apa² bentar lagi petugas uks kesini kok"ucap yoga kemudian ia meninggalkan Bara dan Laura berdua.

"Permisi mana yang sakit"ucap wanita yang baru datang menanyakan siapa yang sakit kepada laura.

"Gak usah pake nanya cepet periksa temen gw,jangan sampai salah atau anda pulang tinggal nama"ucap Laura sedikit mengancam petugas uks tersebut,"o-oh i-iiya saya akan memeriksanya,mohon m-maaf bisa sedikit geser"bicara petugas itu sedikit gugup pasalnya ucapan ancaman Laura sangat membuatnya takut.

Setelah memeriksa Bara petugas uks itupun meninggalkan mereka,setelah ia menyuruh Laura untuk membawa Bara ke rumah sakit saja soalnya mungkin saja ada sesuatu yang salah dengan Bara petugas itu menjelaskan dengan sedikit takut.

"Ck kenapa ala muncul sih, padahal terakhir kali ia muncul 2 tahun yang lalu,jangan bilang Lio coba mengingat sama kejadian itu lagi padahal aku sudah suruh Lio biar ga maksain mengingat kejadian tersebut"bicara Laura sambil mengendarai mobilnya ia berencana membawa Bara ke RS karena hampir 1jam bara tidak bangun juga.

Di ruangan serba putih berbau obat obatan  terdapat pemuda berbaring tenang dengan wajah yang pucat dan keringat yang mengalir deras.

"J-JANGAN kasihan al~a"pemuda tersebut teriak bangun dari pingsannya siapa lagi jika bukan Bara.
"Dimana ini"bicara Bara sambil mendudukkan dirinya ia menoleh ke kanan dan


















Yooo akhirnya kelar hehehehe
Btw siap ala?
Kenapa ia muncul ditubuh Bara?
Lanjut besok ya kalo ga lupa hihihi
*Jangan pelit vote
*Typo berterbangan

what novel is this?Where stories live. Discover now