20

51 8 0
                                    

"Jadi gimana kejadiannya?"

Krisan menyilangkan tangannya di depan dada, menatap lamat pada Alex yang duduk di depannya. Matanya sibuk menjelajahi luka-luka yang masih meninggalkan bekas di beberapa bagian tubuh Alex.

Krisan mengumpulkan semua penghuni kost di ruang tamu, malam ini dia memutuskan untuk mengadakan sidang untuk membahas beberapa perkara yang terjadi selama dia pergi.

"Itu bang...." Alex menampilkan senyuman canggungnya, matanya enggan melihat pada Krisan, takut digigit dia.

"Gue gak hati-hati bawa motornya, jadi jatuh deh. Apalagi turun hujan deras," jelas Alex singkat. Matanya curi-curi pandang pada Krisan untuk melihat reaksi sang tertua. Di dalam hatinya dia terus bergumam, jangan diperpanjang, please, jangan nanya lagi, please, please, please.

Krisan menghembuskan napas lega. "Lain kali hati-hati," nasihat Krisan yang langsung diangguki oleh Alex.

"Tapi, kenapa gak ada yang kasih tahu gue soal ini."

Krisan beralih menatap satu-persatu penghuni kost yang lain. Sedari tadi mereka hanya diam menonton, mau ngomong juga gak tau mau ngomong apa. Kan yang ditanya cuma Alex.

"Vin?" panggil Krisan, meminta penjelasan pada Malvin karena yang lainnya memilih untuk diam.

"Kelupaan bang. Sorry," ucap Malvin, ada sedikit rasa bersalah di hatinya. Padahal Krisan mempercayakan anak-anak kost sama dia, tapi malah ada kejadian seperti ini. Meskipun itu diluar kendalinya.

"Okelah." Krisan menyenderkan tubuhnya ke sofa. Masalahnya tidak perlu diperpanjang, lagipun Alex sudah sehat.

"Ada masalah lain lagi selama gue pergi?" tanyanya.

"Gak ada bang. Aman, damai, sejahtera," jawab Yunevo semangat.

"Yang benar?"

"Ciusss abangg...." jawab Yunevo dengan nada manja, yang langsung dapat respon muntahan dari segenap penghuni kost.

"Ada satu masalah bang."

Mereka semua menoleh pada Yaren yang memasang wajah serius.

"Ini masalah yang amat teramat seriuss," ujar Yaren.

Yang lain saling bertatapan, mencoba untuk menerka masalah mana yang dimaksud Yaren. Sementara itu Krisan yang penasaran menyuruh Yaren untuk segera menceritakannya. Dia penasaran hal serius apa yang terjadi saat dia pergi, tampaknya lebih serius dari kecelakaannya Alex.

Yaren menghembuskan napas, mengambil ancang-ancang untuk mengungkapkan sebuah masalah serius. "Bang Brian nampak tuyul," ungkap dalam satu baris kalimat.

"Hahh?"

"Tuyul?"

"Dimana?"

"YAREN PLEKOKK! UDAH GUE BILANGIN ITU RAHASIA. KENAPA LO BEBERINN, SETANNN. KAN JADI MALU GUEEE!"

$$$

Dengan langkah gontai Mahesa menaiki tangga menuju lantai dua. Sesekali dari bibirnya keluar umpatan. Kenapa tiba-tiba dia merasa anak tangganya bertambah banyak. Tas yang bertengger di punggungnya sangat membebani dirinya. Di dalam tasnya terdapat beberapa buku kedokteran yang tebalnya gak ngotak.

Kepalanya semakin pening, dia harus segera sampai ke kamarnya. Jangan sampai dia ambruk disini!

Sedikit lagi! Mahesa menyemangati dirinya saat dia sudah menginjakkan kakinya di anak tangga terakhir. Sekali lagi dia mengumpat. Kenapa kamarnya harus berada di pojok?! Dengan tenaga yang tersisa Mahesa menyeret langkahnya.

Kost Bintang Lima《StrayKids》Where stories live. Discover now