29 ~ Perkara sate?

2.5K 220 7
                                    

"Akhh! Sialan! Kenapa mogok segala sih ni motor! Mana HP gue ketinggalan lagi. Tau gini gue di apartemen aja tadi" gerutu seorang pemuda yang tak lain adalah Ravel yang sedang berdiri di samping motornya.

Niat awal setelah membaca file document yang ada di flashdisk, ia ingin bersantai dengan beberapa makanan ringan dan juga sekaleng soda dan kebetulan juga ia ingin makan sate yang ada di sekitar tempatnya berada saat itu.

Dan dengan santai ia keluar Apartemen nya tanpa membawa ponselnya yang saat itu sedang kehabisan baterai. Sebenarnya ia sangat malas untuk keluar saat itu, tapi apalah daya ketika tingkat keinginannya lebih tinggi dari tingkat kemageran nya.

Lagipula hanya butuh beberapa menit saja untuk sampai di tempat tukang sate yang ia inginkan, Jadilah ia yang pergi sendiri untuk membelinya.

Tapi sayang seribu sayang, semuanya tak sesuai ekspetasi di awal. Bukannya bersantai dan menikmati sate yang ia beli, ia malah harus terjebak di jalanan sepi seperti ini dengan motor yang mogok dan ia tak membawa ponselnya untuk menghubungi seseorang. Sungguh sangat sial ia hari ini.

"Hah~ mana dari tadi gak ada orang yang lewat lagi" ucapnya kesal.

Sudah hampir 2 jam ia di sana dan tak ada satupun kendaraan yang berlalu lalang di sekitaran sana.

Dan lagipula siapa juga yang akan lewat di jalan pintas yang jarang orang lewati itu, apalagi saat ini jam sudah di angka 00.50 yang artinya sebagian orang sudah terlelap di alam mimpinya masing-masing. Dan ini benar-benar hari sialnya.

"Kalau aja gue nyuruh si Bimo buat beli ni sate pasti gak bakal gue ke jebak di sini"

"Ck. Nyesel gue lewat sini, awas aja ya kalo sampe ketemu gue tu bapak bapak yang bilang ni jalan pintas, gue poles pala botak lo biar tambah kinclong."

"Dasar si botak tukang ngibul! Mana ada ni jalan pintas! Cepet pulang kagak, nyasar iya! Mana mogok lagi ni motor! Sialan emang" gerutunya tak henti.

"Mana sepi lagi di sini, untung aja masih ada lampu jalan! Coba aja kalau kagak, bisa mati ketakutan gue di sini" ujarnya merasa sedikit takut dan was was dengan sekitarnya.

Kalian tak lupa bukan? Jika dia sangat takut dengan hal hal yang berbau mistis. Begitu juga dengan gue😅

Oke back to topic.

Masih dengan ketakutannya, Tiba-tiba dari arah kanannya ada satu sorot lampu yang sangat terang melaju kearahnya.

'Ck! Silau anjing! Sapa sih ni orang ganggu aja!' batinnya kesal karna ia tak bisa melihat saat sorot lampu itu mengenai matanya.

Dan tak lama setelahnya ia mendengar suara deruman motor dari arah sorot lampu itu berasal. Dan sebuah motor berhenti tepat di depannya berada.

Setelah dirasa sudah bisa melihat lagi ia langsung membuka matanya untuk melihat siapa yang mengendarai motor yang menggangu penglihatannya itu dan tepat di saat matanya terbuka ia melihat seorang pemuda dengan pakaian serba hitam begitupun dengan helm nya tengah duduk di atas motornya sembari melihat kearahnya tanpa membuka helm yang ia kenakan.

"Siapa?" tanya Ravel was was takut jika itu seorang begal, jangan sampai satenya di ambil. Pikirnya was was takut sate yang ia perjuangkan di rampas oleh orang itu.

"Kenapa?" bukannya menjawab orang itu malah berbalik bertanya.

"Si anjing! Di tanya malah balik nanya lo!" cibir Ravel kesal, bahkan ia melupakan ketakutannya tadi. "Cepet jawab pertanyaan gue lo siapa dan mau apa hah! Kalau lo mau motor gue silakan ambil tapi kalau lo mau sate gue, gue penggal kepala lo!" ancam Ravel menatap tajam orang itu.

 𝙻𝚒𝚏𝚎 𝙾𝚛 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑Where stories live. Discover now