17 ~ Rencana

3.6K 321 2
                                    

Sorry guys baru up, soalnya semalem tu gue ketiduran😅





Masih ditempat yang sama di salah satu kamar yang ada di sana terdapat seorang pemuda yang tengah tertidur pulas di atas kasur yang empuk dengan selimut yang menyelimuti tubuh kecilnya itu sembari memeluk sebuah boneka pinguin dengan erat.

Ting ting ting

Ravel yang sedang tertidur pulas pun langsung terbangun setelah mendengar banyaknya suara notifikasi yang berasal dari ponselnya itu.

"Ck, Siapa sih ganggu orang lagi tidur aja" gumam Ravel dengan suara serak khas bangun tidur.

"Hmm? Tumben si iblis kutub chat gue ni juga si Daniel sama bokapnya si Al ngapain dah spam chat gue, gak tau apa kalau berisik, ganggu orang tidur aja" cibir Ravel kesal menatap deretan pesan masuk yang ada di ponselnya.

Iblis Kutub 𓆩🥶𓆪  ➩ Gabriel

[Dimana?]
[Pulang sekarang!]
[Pulang sendiri atau... ]
[Lo pengen gue seret dari sana?]
22.00
Read.

Bokap Iblis 𓆩😈𓆪  ➩ Reno

[Bukankah sudah ku bilang bahwa sebelum jam makan malam  dimulai kau harus sudah ada di rumah?!]
[Dan lihat, ini sekarang sudah lewat dari jam yang ku berikan Ravel!]
[Cepat pulang sebelum papa menyeret mu dari sana!]
21.30
Read.

Iblis Gila𓆩🤡𓆪  ➩ Daniel

[Pulang!]
[Gak usah nyusahin orang lain bisa gak lo?!]
[Pulang Ravel! Atau gue seret lo dari sana!]
[Dan jauhi Black Dragon!]
21.00
Read.


Hah~

"Si anjing emang, gak anak gak bapak sama aja ngancem nya main seret, emang gue anak kucing kali di seret." cibirnya kesal, setelah membaca sederet pesan masuk tadi.

"Ni juga si Rafa udah gue bilangin bangunin gue malah dibiarin aja, anak anjing emang! Awas aja lo ya fa gue geprek lo nanti kalau ketemu!" gerutunya setelah melihat jam yang menunjukkan pukul 23.00

"Agrhh dah lah, mendingan gue cabut sekarang sebelum para iblis itu makin ngereog nantinya"

Setelahnya ia beranjak keluar dari dalam kamar, dan di saat ingin menuruni anak tangga yang terakhir ia melihat ada seseorang yang sedang duduk di salah satu sofa yang ada di sana sedang membelakangi nya.

"Rey?" panggil Ravel ragu.

Sementara Rey yang merasa ada yang memanggilnya pun membalikan badannya menghadap kearah dimana Ravel berada.

"Udah bangun?"

"Belom masih kayang gue" jawab Ravel melantur. "Pertanyaan lo itu gak bermutu tau gak? Udah jelas-jelas gue udah bangun masih aja ditanya 'idih bingin?' dasar aneh lo" cibir Ravel kesal.

"Hmm, kenapa bangun?"

"Ya gue mau pulang lah!" sewot nya.

"Udah malem besok aja" balas Rey menatap Ravel dengan mata elangnya.

"Sorry nih ya bukannya gue gak mau, tapi gue gak bisa hari ini, lain kali aja. Soalnya gue harus pulang sekarang"

"Hmm, Ayo" ajaknya kemudian berjalan menghampiri Ravel.

"Hah?"

"Gue anterin" jawabnya dan menarik tangan Ravel supaya bisa mengikuti langkahnya.

Dan Ravel hanya bisa pasrah disaat Rey menarik tangannya. Toh kalau dipikirkan lagi ia bisa menghemat uang jajannya nanti, lagi pula kalau ada tumpangan gratis kan ia jadi tak perlu mengeluarkan uang, rezeki gak boleh di tolak bukan? Lagipula baru sekali, belum juga berkali-kali jadi tak apa pikirnya.

 𝙻𝚒𝚏𝚎 𝙾𝚛 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang