25 ~

3.4K 286 7
                                    

Hello everyone gimana kabar kalian? Semoga selalu baik ya~

Btw sorry ya guys baru up, kmrn tu gue lagi males-malesnya ngetik lanjutin ni cerita and lagi banyak tugas juga, jadi yah gitu deh~ gak mood🙂

Owh ya, thank you buat kalian yang udah mau nungguin cerita gue dan juga yang udah nge-vote cerita gue thank you so much guysᰔ

Okey tanpa berlama-lama lagi,

Selamat membaca enjoy~



Brak.

"RAVEL!" panggil seorang pemuda yang tak lain adalah Vino pelaku pendobrakan pintu dengan watadosnya itu.

Plak.

"Akhh, bibir sexy gue!" pekik Vino sembari memegang bibirnya yang telah di gampar oleh Alvin.

"Jangan teriak bego! Sakit nih kuping gue!" omel Alvin kesal setelah menampar bibir tebal Vino sedikit kencang.

"Tau tu! Bikin malu aja lo!" sahut Rafa yang ikut kesal karna teriakan Vino tadi malah mengundang atensi seluruh siswa siswi yang ada di sana menatap kearah mereka.

"Heh! Samsul! asal lo berdua tau ye, gue tu mau melepas rindu sama adek kemasan saset gue! Orang syirik mah mana ngerti!" balas Vino menatap sinis kedua sahabatnya itu.

Plak.

"Samsul bapak gue, anjing!" sahut Ken memukul kepala Vino kesal.

Samsul singkatan dari 'Samudra Sultan' jadi kata papinya si Ken sih biar gampang aja nyebutnya, jadi 'Samsul'.

Emang agak laen bapaknya si Ken🗿

"Sakit babi!" geram Vino menatap Ken kesal.

"Bodo! Lagian ngapain lo pake nyebut nama bokap gue hah!? Mau gue pites lo!" balas Ken kesal.

"Dih! Kok lo marah sih nyet!? Ya mana gue tau kalo tu nama bokap lo bambang! Lagian ya setau gue tu nama bokap lo itu Samudra ye dan sejak kapan bokap lo ngerubah namanya jadi Samsul!? Dasar aneh lo, nama bokap sendiri aja lupa! Durhaka lo jadi anak!" cibir Vino menatap Ken sinis.

"Serah lo dah serah! Capek gue lama-lama temenan sama lo!" ucap Ken jengah.

"Lo–"

"Stop!!" lerai Alvin yang sudah jengah dengan keduanya.

"Ngomong sekali lagi gue jahit mulut lo berdua!" ancam nya menatap tajam kedua sahabatnya itu. Sedetik setelahnya keduanya pun langsung terdiam tak berkutik ketika Alvin sudah mulai menunjukkan taringnya, bisa habis mereka jika mereka melanjutkannya.

Sementara Rey dengan watadosnya malah berjalan santai melewati mereka dan menghampiri salah satu meja di mana Ravel berada tanpa menghiraukan perdebatan yang sedang terjadi.

"Udah Sarapan?" tanya Rey ketika sudah ada di hadapan Ravel. Dan hanya mendapat anggukan singkat dari Ravel.

"Goodboy" singkat Rey seraya mengelus kepala Ravel pelan.

"Ada apa?" tanya Ravel bingung, pasalnya inti dari Black Dragon itu tanpa menghubunginya tiba-tiba datang ke kelasnya dengan sedikit kegaduhan? Maybe.

"Ini" tunjuk Rey memperlihatkan sekantong plastik putih berlogo Alfamine kepada Ravel.

"Apa?" tanya Ravel menatap kantong plastik itu bingung.

"Titipan lo" singkat Rey meletakan sekantong plastik itu di hadapan Ravel.

 𝙻𝚒𝚏𝚎 𝙾𝚛 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑Where stories live. Discover now