08 ~ Masalah

3.8K 350 2
                                    

"Lepas!"

"Lepas?"

"Lo gak usah ikut campur, ini bukan urusan lo! Jadi sebaiknya lo minggir." ujar Rizky mencoba melepaskan cengkraman Ravel pada pergelangan tangannya.

Orang yang menghentikan Rizky untuk tidak memukul Silviana yang tak lain adalah Ravel yang sedari tadi hanya terdiam menonton perdebatan yang ada.

"Hmm I know, ini bukan urusan gue tapi-"

"Gue gak suka kalo ada yang main tangan sama perempuan, kecuali kalo mereka emang layak untuk diperlakukan seperti itu. Itupun tidak dengan kekerasan tentunya." ucap Ravel dengan santai dan jangan lupakan smirk yang berada di sudut bibirnya.

"Cih, gak usah sok jadi pahlawan kesiangan deh lo! Bilang aja kali kalo lo mau caper sama saudara lo itu iya kan?" ujarnya di akhiri dengan tawa mengejek.

"Maybe? Itu sih terserah lo mau mikir kayak gimana gue gak perduli" ucap Ravel acuh, setelahnya ia menghempaskan tangan Rizky yang sempat ia cengkram dan melangkah mendekat.

"Btw kalau bicara soal caper, gue rasa itu lebih cocok deh buat lo. Benarkan?" bisiknya menatap Rizky remeh.

Rizky yang mendengar itu mengempalkan tangannya kuat-kuat, dan tanpa aba-aba ia melayangkan satu pukulan yang mengenai tepat di rahang Ravel.

Bughh

"JAGA OMONGAN LO!!" bentak Rizky setelah melayangkan pukulan.

Semua yang berada di sana terdiam begitupun dengan si kembar sulung yang baru saja tiba di sana.

Ravel yang mendapatkan pukulan itu mundur beberapa langkah kebelakang. Dan mengusap sudut bibirnya yang robek dan berdarah, setelahnya ia terkekeh pelan serta smirk yang terlihat sangat mengerikan dimata mereka. Ia menolehkan kepalanya kembali, menatap Rizky datar serta tatapan yang sangat amat tajam.

Ravel melangkah dengan pelan menghampiri Rizky, setelah sampai di hadapannya tanpa babibu ia melayangkan satu bogeman tepat di wajahnya itu.

Dan Rizky yang tak siap menerima serangan dari Ravel pun seketika tersungkur dengan hidung yang mengeluarkan banyak darah.

"Anjg, maksud lo apa mukul gue hah!!" ucap Rizky sembari mencoba menghentikan darah yang terus mengalir dari hidungnya.

"Gue cuma bales apa yang lo lakuin ke gue, jadi sekarang kita impas bukan!?" jawabnya tenang.

"Lo-"

"Ada apa ini ribut-ribut!!" tanya pak Yoyok selaku guru Bk.

"Ini pasti kalian lagi yang buat ulah kan!?" ucapnya sembari menunjuk Rizky dkk.

"Bukan kita pak! mereka duluan yang mulai pak bukan kita." bantah Reza salah satu teman Rizky menunjuk Ravel serta si kembar dan juga Lio.

"Enak aja, lo sama temen lo tuh yang buat masalah duluan bukan kita!" jawab Nayla tak Terima.

"Lagian ya kalau lo semua gak bully adek gue, kita juga gak bakal buat masalah sama lo pada!!" lanjut Silvi.

"Ya salahin aja tu adek kesayangan lo itu! Sapa suruh jadi orang lemah." sahut Raka juga teman Rizky.

"Lo-"

"Stop!! Lebih baik kalian ikut bapak keruangan BK sekarang." tegas Pak Yoyok.

"Termasuk kamu Ravel!" ujarnya lagi setelah melihat ia hendak pergi dari sana.

"Dan kamu Rizky obati dulu hidung kamu itu, setelahnya segera keruangan bapak!"

•••

"Jadi ada yang mau menjelaskan?" tanya pak yoyok menatap anak muridnya.

 𝙻𝚒𝚏𝚎 𝙾𝚛 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑Where stories live. Discover now