37 ~

1.1K 106 1
                                    

Di pagi harinya di mansion putra bungsu remon kini semuanya tengah berkumpul di meja makan dengan luna yang menyiapkan sarapan untuk semuanya (-Ravel)

"Wah~ Mama masak seafood hari ini?" tanya Nayla dengan mata binarnya menatap hidangan yang tertata rapi di atas meja.

"Iya dong sayang, kan kalian semua suka makan seafood, jadi mama buatin seafood ini khusus buat kalian anak kesayangannya mama" jawab luna lembut, selembut air comberan.

'Cih! Kalau saja bukan karna untuk hancurin kalian, saya juga gak sudi masakin kalian!' batin luna kesal.

"Aaaa Nayla makin sayang deh sama mama" ucapnya dan langsung memeluk luna yang duduk tepat di sampingnya.

"Kak Nay udah meluknya! Kalau kak Nay sama mama pelukan terus, nanti kita kapan makannya? Lio udah lapar kakak~" rengek nya ketika melihat sang kakak yang terus memeluk sang ibu.

"Iya deh iya, ini kakak lepas. Dasar perut baby" ucap Nayla yang sedikit mengejek sang adik.

"Iiihhh enggak ya! Perut Lio itu bukan perut baby tau!" protes Lio tak terima jika perutnya di katai perut baby.

"Itu perut baby tau. Buktinya perut Lio gak kayak punyanya bang Riel sama bang Niel tuh yang ada sixpack nya" ucap Nayla tak mau kalah.

"Iiihh kan Lio masih dalam masa pertumbuhan kakak! Nanti kalau Lio udah besar kayak bang Riel sama bang Niel pasti ada kok, iya kan abang" balas Lio dengan yakin.

"Iya" jawab Daniel yang berada di samping kiri Lio.

"Tuh, kakak denger kan apa kata bang Niel tadi"

"Tapi waktu bang Riel sama Bang Niel seumuran Lio mereka punya tuh sixpack" jawab Nayla yang masih gencar menjahili Lio.

"Iiihh papa liat kak Nay nakal!" adunya kepada Reno yang berada di samping kanan tempat duduknya berada.

"Nayla." panggil Reno kepada sang putri.

"Hehe, peace pa" ucapnya sembari menunjukkan kedua jari tengah dan telunjuknya bersamaan.

"Sudah-sudah, lebih baik kita makan sekarang daripada kalian telat sekolahnya nanti" lerai Luna. Dan semuanya pun memulai sarapan mereka dengan tenang. Hingga beberapa saat kemudian.

"Anak-anak papa berangkat dulu dan Riel, hati-hati bawa kendaraannya mengerti?" ucap Reno menatap ke lima anaknya.

"Iya pah" jawab mereka serempak, kecuali Gabriel yang hanya mengangguk sebagai balasan.

"Aku berangkat" ucapnya kepada Luna.

"Iya mas, hati-hati di jalan" balas Luna dan setelahnya Reno pun pergi meninggalkan ruang makan.

"Mah, kita juga berangkat dulu ya" ucap Daniel kepada sang ibu.

"Eh, tunggu dulu sebentar. Pelayan!" panggil Luna kepada salah satu maid yang berada di sana.

"Iya nyonya? Ada yang bisa saya bantu?" ucap sang maid sopan.

"Ambilkan bekal yang saya buat tadi kesini" perintahnya kepada maid itu.

"Baik nyonya" jawab sang maid, kemudian pergi melakukan apa yang di perintahkan sang nyonya.

Dan selang beberapa saat maid itu kembali lagi dengan totebag hitam yang di bawanya.

"Ini nyonya bekalnya" ucapnya sembari memberikan totebag hitam itu kepada sang nyonya.

"Hmm kau bisa pergi"

"Baik nyonya, kalau begitu saya permisi" ucap maid itu kemudian pergi untuk kembali melakukan pekerjaannya.

Setelah kepergian maid itu mereka semua menatap bingung kepada wanita yang sudah menyandang status sebagai ibu mereka itu.

 𝙻𝚒𝚏𝚎 𝙾𝚛 𝙳𝚎𝚊𝚝𝚑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang