50: Putih Abu-abu

195 19 0
                                    

Hari-hari Viona kini semakin berwarna semenjak ia menyandang status sebagai kekasih dari Sebastian Haris. Sebulan berpacaran ternyata tak membuat Viona terkejut karena perlakuan Haris masih sama seperti sebelumnya. Bedanya, anak laki-laki itu semakin gencar memanggilnya tuan puteri dan tak tahu tempat sama sekali.

Pernah waktu itu sedang pembagian hasil ulangan kimia. Haris yang sedang mengambil lembar jawabannya tiba-tiba diminta guru kimia untuk memanggil Viona ke depan. Dengan lantang, anak laki-laki itu mengatakan "Tuan puteri" dan sukses menjadi bahan hujatan teman sekelasnya.

Dan ngomong-ngomong soal ucapan iseng Viona waktu Haris menembaknya, dimana Viona mengatakan bahwa Haris harus mendatangi kakaknya untuk meminta ijin. Ternyata Haris sungguh datang ke rumahnya. Bahkan saat itu juga ada Maminya di rumah. Alhasil sekarang satu rumah tahu bahwa Viona memiliki pacar.

Hari ini hari ketiga di tahun baru dan hari kedua semester genap di mulai. Jika mengikuti jadwal yang dibagikan di kalender akademik SMA Taruna Bangsa, hari ini seharusnya akan ada pengumuman paralel tiap angkatan. Yang Viona ingat, hal ini merupakan tradisi wajib di Taruba dimana nilai seluruh siswa—baik MIPA maupun IPS—selama satu semester sebelumnya akan diurutkan. Kemudian hasil pemeringkatan itu akan dipajang di lobi masuk Taruba. Memang terdengar kejam, tapi begitulah tradisi yang harus dihadapi para siswa setiap pergantian semester.

"Vi, menurut lo gue bakal masuk berapa besar ya?" tanya Bella pada Viona.

"Tiga puluh?"

Bella tertawa miris mendengarnya. Jangankan tiga puluh besar, peringkat paralel tertingginya saja empat puluh dua.

"Tapi menurut gue orang yang bilang Taruba kejam tuh gak salah. Bayangin akhir semester kemarin lo dibikin seneng, sekarang di awal semester langsung ditekan kayak gini," sahut Jeje.

Saat ini mereka memang sedang berkumpul di student center, tempat seperti aula yang disediakan khusus untuk belajar, diskusi, maupun mengerjakan tugas. Ada Jeje, Haris, Viona, Bella, Eliza, Raina, bahkan Awan dan Riski juga turut diundang Bella meskipun keduanya adik kelas.

"Woi, Wan. Lo kepo gak sih siapa orang pertama di angkatan kita yang bakal dapet peringkat satu?" tanya Riski sedikit berbisik karena takut mengganggu obrolan kakak kelasnya.

"Gue," balas Awan singkat. Jawabannya berhasil membuat Riski mendorongnya pelan. Saat mengangkat kepala, ia bertukar tatap dengan Raina.

Ah, ternyata kakak kelasnya itu malu-malu kalau di depan orang lain. Padahal hubungan mereka yang bermula karena keisengan Riski ternyata berhasil menjadi lebih serius meskipun sampai sekarang keduanya belum memiliki status lebih dari teman.

"Yang bisa nebak-nebak peringkat satu paralel mah cuma angkatan kita sama angkatannya Awan," ujar Bella yang diangguki yang lain.

"Angkatan 33 gak bisa ketebak ya, Kak?" tanya Riski.

"Justru udah ketebak top 3 nya, makanya cuma bisa nebak siapa yang dapet rank 4."

"OHH itu ya tiga orang yang mukanya sering banget seliweran di ig taruba?" Kini ganti Awan yang bertanya.

"Iya, sayangku."

Yang lainnya bergidik ngeri mendengar panggilan Bella ke Awan. Sedangkan Viona diam-diam tertawa pelan di samping Haris.

"Bel, diketawain pacar gue nih."

Viona mendongak melihat ke arah Haris yang tersenyum jahil. Perempuan itu sedikit cemberut sambil memukul perut Haris dengan pelan. "Ih aduan!"

"Bodo," balas Bella singkat.

"Guys, Guys, Guys," panggil Eliza berusaha menyita perhatian yang lain. Gadis dengan cepol dua itu juga menepuk-nepuk tangannya agar yang lain melihat dirinya. "Meskipun peringkat kita nanti gak bagus-bagus amat, tapi kalian harus inget kalau emang itu kemampuan kita. Udah gak bisa dipaksa lagi. Kalaupun naik juga gak bakal langsung dapet rank 1 kan? Jadi meskipun sistem Taruba yang ini kejem banget, kita semua gak boleh ngeremehin diri sendiri."

Jeje tersenyum lebar mendengar ucapan kekasihnya. Tangannya reflek memeluk Eliza dari samping. "Bijak banget pacar siapa sih kamu?"

"Pacar kamu dong," balas Eliza tak mau kalah.

Raina yang duduk di samping Eliza hanya bisa merotasikan bola matanya malas. Saat menoleh ke kiri, ia malah mendapati Riski tengah tersenyum aneh padanya.

"Raina kalo gak kuat silakan angkat kaki, Rai," goda Haris.

"EH PARALEL UDAH KELUAR. LIAT KE LOBI YUK!"

Teriakan dari anak kelas dua belas itu berhasil menyita atensi semua orang yang berada di student center termasuk Haris dan yang lain. Mereka pun memutuskan untuk pergi ke lobi seperti yang lain.

Lobi SMA Taruna Bangsa sudah dipenuhi dengan para siswa baik dari kelas 10 hingga 12. Samar-samar terdengar seseorang mengatakan, "Kelas 11 dipegang Kanina Erika, kelas 10 dipegang Azzahra Alesha."

Hasil paralel sudah keluar dan tak ada satupun dari delapan anak itu yang masuk sepuluh besar. Memang sesusah itu persaingan akademik di SMA Taruna Bangsa. Mereka menyesalinya karena semua siswa pasti ingin mendapat peringkat yang tinggi, namun mereka sama sekali tidak ingin menyalahkan diri sendiri. Karena itu adalah hasil yang mereka dapat setelah kerja keras mereka selama satu semester kemarin.

Bagi Awan dan Riski, ini baru awal dari masa abu-abunya. Masih ada banyak waktu untuk mengejar ketertinggalan mereka. Bagi Bella, Viona, Haris, Eliza, Jeje, dan Raina, mereka sudah mulai terbiasa dan memiliki strategi lain, yaitu menguatkan keterampilan mereka di non akademik.

Lalu bagi Dion yang terpisah dari mereka—bersama dua temannya,  Rebecca dan Melia—melihat namanya tertulis di urutan ketiga sudah membuat Dion bahagia. Karena sekali lagi, itu adalah hasil kerja kerasnya. Walaupun sebentar lagi ia lulus, perjalanan Dion juga masih sama panjangnya.

Mereka semua baru menginjak usia tujuh belas. Masih jauh untuk melewati perjalanan hidup mereka ke depannya. Gagal itu wajar, labil akan perasaan itu biasa. Mereka merasakannya karena mereka masih SMA. Mereka masih remaja dan masih banyak hal yang bisa mereka lakukan untuk mengubah dunia.
ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤ

THE END

ㅤㅤ

MY GODDDD AKHIRNYA KELAR JUGA BUKU INI dan tepat satu tahun setelah ide book ini aku post di twitter

ㅤㅤㅤMY GODDDD AKHIRNYA KELAR JUGA BUKU INI dan tepat satu tahun setelah ide book ini aku post di twitter

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jujurrr putih abu-abu ini pemecah rekor dimana aku bisa nulis 50 chapter (BANYAK BGT PLEASE)

Oh ya, kemarin juga aku baca komen yang bilang kangen Bella-Awan TAPI AKU DIEM AJA karena ga mungkin aku bilang "guys screen time Bella-Awannya udah selesai karena buku ini hampir end" 🥲🥲🥲🥲 tapiii kalau emang dari kalian masih pengen liat couple lucu ini, aku mungkin bisa bikinin few tweets di twitter aku [[KETIK 1 KALAU MAU]] usn nya kaya yang di ss di atas (@.renjanasimora)

Oh ya, setelah Putih Abu-abu ini sebenernya aku mau lanjut project AU, cast nya si trio yang lumayan sering muncul di sini (read: Dion, Melia dan Rebecca). tapi project nya masih mangkrak karena AKU LAGI SIBUK BGT SAMA KEPANITIAAN DI KAMPUS 😞😞

last but not least, aku ucapin makasih ke temen-temen semua yang udah mau baca dari awal sampe akhir, ngikutin cerita anak-anak SMA ini sampe kelar. See you di karyaku yang lain 👋

With love,
Renjana Simora.

PUTIH ABU-ABU [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora