39: Finally

182 26 0
                                    

Kegugupan Viona berangsur-angsur hilang setelah ia dari belakang panggung melihat pasangan lain melakukan catwalk. Dan satu-satunya pasangan yang membekas di ingatan Viona adalah Dion dan Melia dari kelas 12 Mipa 2.

Riuh yang ia dengar ketika melakukan catwalk bersama Haris ternyata tak seberapa dibandingkan riuh ketika Dion menyambut Melia dengan prince bow lalu menyatukan kedua telapak mereka sambil memutar seperti dalam pesta dansa.

"Kak Dion tadi keren banget serius. Beneran kayak liat pangeran yang keluar dari istana. Kak Melia juga anggun banget jalannya," puji Viona terang-terangan begitu Dion dan Melia turut duduk di samping ia dan Haris.

Melia tertawa pelan. "Bisa aja lo, Vi. Lo juga jalannya lebih anggun. Malah lo persis banget kayak anak konglomerat."

"Emang anak konglomerat, Kak," koreksi Haris sambil tertawa.

Viona lalu melirik Dion yang hanya diam mendengar obrolan mereka. Ada pertanyaan yang sebenarnya ingin dilayangkan pada Dion, tapi takut menyinggung kakak kelasnya itu.

"Mau bilang apa, Vi?" tanya Dion seakan paham akan maksud Viona.

Haris pun melirik Viona yang tersenyum memamerkan deretan giginya.

"Ah, nggak. Cuma penasaran aja, pacar Kak Dion gimana kalo liat catwalk tadi?" tanya Viona dengan suara yang semakin pelan.

Masih ingat dengan Hawa pacar Dion sekaligus kakak Bella?

Dion lantas tertawa kecil sambil menutup mulutnya. "Ahaha, santai, Vi. Gue udah lebih dulu dansa sama Hawa pas hari pertama gue jadian sama dia."

Viona membulatkan mulutnya dan ber-oh ria. Gadis itu juga baru sadar setelah menelisik gerak-gerik Dion yang sangat well mannered. Bahkan Viona berani men-cap kakak kelasnya itu memiliki prince vibes yang susah ditemukan di anak sekolah biasa.

"Vio kayaknya belum tau ya? Keluarganya Dion ini ada di level yang sama kayak keluarga lo. Bukan cuma tajir biasa, tapi emang old money and all his family super duper well mannered. Gue yakin lo pasti kaget 'kan? Nemu spek Dion di sekolah 'biasa' gini."

Viona mengangguk-anggukkan kepalanya sambil menahan malu.

SMA Taruna Bangsa memang bukan sekolah elit, tapi bukan juga sekolah biasa. Meskipun fasilitasnya tak seelit sekolah swasta apalagi sekolah internasional, tapi beberapa siswanya ada yang bukan dari kalangan biasa.

Sebut saja Viona dan Ricky yang dulunya sama-sama berada di pre-school elit di daerah rumah mereka, lalu ada Dion yang "pure blood" kedokteran, dan masih banyak lagi.

Hanni sebagai seksi acara mendatangi mereka berempat untuk berkumpul dan memulai pengumuman pemenang Dutaruba.

Kembali memasuki panggung, Viona, Haris, Dion, dan Melia berbaris dengan finalis lain menunggu MC yang mulai membacakan daftar pemenang.

Meskipun hanya ada dua duta yang terpilih, tapi ada banyak sekali kategori duta lain.

"Kategori pertama, duta persahabatan yang diraih oleh Danilla Marsy dari kelas 10 Mipa 3."

Suara tepuk tangan beradu dengan teriakan audience yang menyambut Danilla sebagai duta persahabatan yang baru. Beberapa finalis juga memberikan ucapan selamat pada gadis berdarah Australia itu.

Setelah pemakaian selempang dan pemberian hadiah, MC melanjutkan untuk kategori berikutnya.

"Duta Taruba kategori duta anti narkoba dan korupsi jatuh kepada ...."

"Sebastian Haris 11 Mipa 6."

Hening melanda setelah nama Haris disebut. Di barisan penonton sebelah kanan, tempat anak-anak 11 Mipa 6 berada, mereka saling mendorong berusaha mempercayai fakta yang baru saja didengar.

PUTIH ABU-ABU [✓]Where stories live. Discover now