🥀 Ciuman Penyembuh

47.8K 1.7K 129
                                    

Jangan lupa follow Instagram aku @Kissa_al07 untuk mendapatkan informasi tentang cerita ini termasuk spoiler untuk bab selanjutnya.

Terima kasih masih setia menanti.

~Happy Reading~







"Naya, hey. Lihat aku. Kamu kenapa?"

Argio melepaskan pelukan Naya dengan paksa demi meminta penjelasan. Bagaimana tidak, wanita itu datang  seperti orang ketakutan disertai tangisan histeris. Levin memeluk tubuh sang mama sambil menangis. Bocah itu tampak terkejut dan shock ketika Naya datang dengan keadaan seperti ini.

Naya seolah tak ingin melepaskan pelukannya namun Argio memaksa membuat ia terpaksa melepaskan pelukannya.

"Ini kenapa? Siapa yang melakukan ini?"

Argio meraih wajah Naya. Tampak jelas memar di wajah wanita tersebut. Naya memalingkan wajahnya tanpa ingin bersuara. Namun, lagi-lagi Argio kembali menangkup wajah Naya. Alis pria itu menukik tajam dengan hati yang memanas.

"Katakan siapa yang melakukan ini? Jangan diam saja Naya!" ucap Argio memaksa dengan tatapan yang menajam.

Mata pria itu terlihat memerah karna amarah yang memuncak, tak terima wanitanya terluka. Sudah jelas seseorang sengaja melakukan kekerasan fisik dengan Naya hingga memar di wajah.

"Naya! Jawab, jangan diam saja!" Argio menggeram kesal dengan kebisuan Naya."Baiklah, aku akan mencari tahu sendiri," sambung Argio.

Pria itu meraih ponselnya di atas meja lalu menghubungi seseorang. Namun, belum sempat Argio berbicara pada seseorang di sambungan telpon, Naya dengan cepat merebutnya.

"Naya, kembalikan ponselku!" sentak Argio marah.

Naya menggeleng cepat."Tidak usah mencari tahu, aku akan mengatakan yang sebenarnya," ucap Naya berusaha menenangkan dirinya.

"Cepat katakan!" Argio tak sabaran menunggu pernyataan Naya.

Naya menundukkan kepalanya sambil meremas ujung bajunya begitu ragu mengatakan yang sebenarnya. Ia merasa malu bila Argio mengetahui ini semua terlebih ia begitu membela Rio karna menganggap Rio pria yang lebih baik dari Argio.

"Rio yang melakukan ini. Aku dan Rio sempat bertengkar sebelum aku memutuskan berangkat ke Jakarta untuk menemuimu. Rio marah padaku dan tidak terima aku menolak lamarannya. Karna bagaimana pun aku menganggap Rio seperti saudaraku, dan sekarang Rio datang menyusulku lalu memaksaku untuk pulang bersamanya," tutur Naya panjang lebar. 

Argio sedikit terkejut mendengar penuturan Naya. Rio melangkah lebih cepat dari dugaannya bahkan sampai melamar Naya. Tapi ia tidak menyangka Rio akan melakukan kekerasan seperti ini pada Naya sampai membuat wanita itu ketakutan. Namun, ada rasa senang dihati Argio, tanpa susah-susah menyingkirkan Rio, pria itu sendiri yang membuat Naya menjauhinya.

Bukankah ini peluang besar untuk mendapatkan hati dan perhatian Naya. Ide licik muncul dalam kepala Argio. Rencana licik langsung tersusun rapi dalam kepala pria itu.

"Kemarilah," titah Argio sambil merentangkan kedua tangannya pada Naya.

Naya terdiam sejenak namun setelahnya wanita itu mendekat lalu kembali memeluk Argio yang mendekapnya. Pria itu mengusap lembut puncak kepala Naya yang merasa nyaman dalam dekapan Argio. Rasa takut yang mencekik dalam benaknya perlahan sirna. Argio seperti tameng yang mampu melindungi dan mengusir rasa ketakutan.

"Om ...," Levin menatap lirih pada keduanya dengan mata berkaca.

Terlalu hanyut membuat keduanya melupakan sosok kecil yang juga butuh pelukan.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaWhere stories live. Discover now