🥀 Argio Frustasi

56.1K 1.9K 232
                                    

Aku minta mohon bersabar ya. Aku tamatkan cerita Argio diplatform sebelah dulu setelah itu baru update di Wattpad, itu pun kalau nggak ada halangan. Aku masih takut kena plagiat lagi😭

Aku benar-benar ngutuk yang jiplak karyaku. Semuanya jadi rumit kayak begini🤬

Jangan lupa nabung ya, yang berminat beli versi cetaknya. Jangan lupa follow Instagram aku @Kissa_al07








"Maafkan Bibi. Ayo duduk sini, Naya," pinta Monica yang tiba-tiba tak enak hati setelah mengatakan sesuatu yang membuat wanita itu diam mematung.

Naya masih berdiri di tempatnya. Ia mengigit bibir bawahnya kelu. Ia takut kehamilannya akan diketahui Monic. Ketakutan terbesar Naya ketika Monic mempertanyakan pria yang sudah menghamilinya, ia bingung harus jawab apa.

"Naya! Ayo duduk." Monic sedikit mengeraskan suaranya membuat lamunan Naya langsung buyar.

Dengan langkah ragu-ragu ia mendudukkan dirinya di kursi. Di meja sudah tersedia dua piring nasi goreng dengan satu telur mata sapi setiap piringnya.

Keduanya mulai menikmati makan malam tersebut. Naya tampak sangat lahap menghabiskan nasi goreng. Monic yang memperhatikan Naya tampak iba melihatnya. Sudah pasti wanita itu kelaparan sampai selahap itu bahkan dalam hitungan menit Naya sudah menghabiskan nasi goreng itu tanpa sisa.

"Ingin tambah lagi, Naya?" tawar Monic seraya melirik piring kosong milik Naya.

Dengan raut wajah malu-malu Naya mengangguk. Perutnya masih belum merasa kenyang. Monic tersenyum lalu bangkit dari tempat duduk, ia mengambil nasi goreng yang tersisa. Beruntung ia masak banyak.

"Ini, makanlah." Monic kembali menyodorkan sepiring nasi goreng yang langsung di sambut Naya.

Monic kembali tersenyum melihat Naya menyantap makanan buatannya begitu lahap. Melihat Naya membuat ia teringat dengan putrinya, dan itu membuat dadanya terasa sesak.

"Bibi kenapa?" tanya Naya menghentikan kunyahannya kala melihat wajah mendung Monic.

Wanita paruh baya itu dengan cepat menggeleng lalu kembali mengulas senyum."Tidak apa-apa," jawabnya cepat.

"Kamu rencananya akan pergi ke mana?"

Naya menggidikkan bahunya sambil menghela napas panjang."Aku tidak tahu, Bi. Tapi rencananya aku ingin mencari pekerjaan dulu."

Awalnya Naya berpikir ingin kembali ke Surabaya menemui ibunya tapi ia takut Argio akan menemukannya.

"Bagaimana kamu kerja dengan Bibi saja? Bibi juga sedang mencari orang untuk bantu-bantu mengurus toko. Tapi gajinya tidak terlalu besar, bagaimana?"

Tanpa pikir panjang Naya mengangguk antusias."Mau, Bi! Apa tidak merepotkan?"

"Tidak sama sekali, Naya. Bibi memang butuh karyawan. Mulai besok kamu sudah bisa bekerja di sini."

Naya kembali mengangguk disertai senyuman lebarnya.

"Bibi, hanya sendirian tinggal di sini?" tanya Naya menatap sekitar ruangan dalam rumah itu yang tampak sepi.

Monic mengangguk."Semenjak suami dan anak Bibi meninggal, Bibi tinggal sendirian di rumah ini," jawab Monic setelahnya tersenyum menutupi wajah mendungnya.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang