🥀 Tanpa Naya

57.2K 1.7K 147
                                    

Jangan lupa mampir ke Instagram aku @Kissa_Al07 untuk mendapatkan informasi terupdate cerita ini.

Tandai kalau ada yang typo

Terima kasih masih setia menunggu:)

~Happy Reading~







"Kenapa semakin sakit," keluh Naya yang menghentikan langkah kakinya. Ia memegangi perutnya, rasa sakit yang ia rasakan semakin menjadi-jadi.

Hujan yang awalnya deras kini berubah gerimis disertai hawa dingin  yang membuat wanita itu mengigil kedinginan. Di tambah pakaian yang digunakan basah.

Naya menatap sekitar, mata coklat berairnya melihat pada warung makan yang berada di pinggir jalan. Seketika perutnya langsung keroncongan kala menatap deretan berbagai jenis menu makanan yang tersusun di etalase warung makan itu.

Naya meraba-raba bagian kantong bajunya berharap ada selembar uang yang terselip untuk membeli makanan. Sepertinya keberuntungan tidak berpihak pada Naya, ia tidak membawa uang sepeser pun. Wanita itu menghela napas panjang dengan perasaan kecewa dan perut yang lapar. Sungguh, Naya rasa ingin menangisi nasib menyedihkan yang menimpa dirinya

Kini, wanita itu memilih untuk mengistirahatkan tubuhhnya di salah satu toko bunga yang sepertinya hendak tutup. Dengan pelan-pelan sambil memegangi perutnya wanita itu duduk lesehan di lantai yang tampak kotor itu. Naya mengusap-ngusap perutnya seolah usapan yang ia berikan akan membuat kram di perutnya mereda.

"Maafkan aku, aku harus membawamu jauh dari dia. Aku tidak ingin dipisahkan darimu..." Naya bergumam pada nyawa kecil yang tumbuh dalam rahimnya.

Meskipun usia kandungan sudah memasuki usia 4 bulan namun rasa sayang Naya sudah tumbuh untuk anak yang ia kandung. Jiwa keibuannya membuat ia memiliki melarikan diri dari sosok pria yang sudah menanamkan benih di rahimnya. Naya tidak pernah menyesal mengandung darah daging Argio namun yang Naya sesali kenapa ia harus hamil dengan cara seperti ini.

Ia sudah sangat lega bahkan bahagia setelah Argio memilih untuk meminjam uang tanpa ia harus memberikan sesuatu dalam tubuhnya yang sempurna ia tawarkan karna tidak memiliki pilihan lain. Tapi sepertinya ucapan pria  terkadang sulit untuk dipercaya.

"Eh, kamu sedang apa di sini, Nak?"

Suara parau seorang wanita membuat Naya menoleh. Tampak wanita paruh baya itu terlihat terkejut melihat sosok Naya tengah duduk lesehan di toko bunga miliknya dengan keadaan pakaian basah kuyup.

"Maaf, saya akan segera pergi." Naya bangkit dari lantai kotor itu namun dengan cepat di tahan wanita paruh baya itu.

"Tidak, tetaplah di sini. Tunggu sebentar," pinta wanita itu paruh baya itu yang buru masuk ke dalam toko miliknya dan tak lama kembali lagi.

"Pakai ini Nak." Wanita itu langsung menyampirkan handuk tebal di tubuh Naya. Meski tak mengatakan apapun wanita itu bisa melihat Naya mengigil kedinginan.

"Terima kasih," ucap Naya pelan semakin merepatkan handuk itu pada tubuhnya.

"Kamu dari mana mau ke mana? Kenapa sampai basah kuyup seperti ini?"

Wanita paruh baya yang bernama Monic itu menelisik penampilan Naya. Hatinya terenyuh iba.

"Saya tidak tahu," jawab Naya dengan suara lirih. Pulang ke rumah sama saja mempermudah Argio menemukan dirinya.

"Ooh begitu. Sebaiknya kamu ikut masuk ke dalam toko. Pasti kamu kedinginan."

Naya menggeleng."Tidak perlu. Saya tidak ingin semakin merepotkan."

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang