🥀 Tawaran Menggiurkan

72K 1.3K 17
                                    


Hai semuanya! Masih menunggu kelanjutan cerita ini?

Maaf bila updatenya cukup lama karna kesibukan di real life.

Terima kasih yang masih setia menunggu lanjutannya.

Jangan lupa follow akun ini ya!



~Happy Reading~








"Siapa diantara kalian yang membersihkan kamarku?"

Suara lantang dan nyaring Argio seperti suara petir menyambar membuat pelayan yang dikumpulkan di ruang tamu tampak ketakutan di tambah aura tak bersahabat yang menguar dari wajah pria itu.

"Kenapa diam? Cepat jawab!"

Salah satu pelayan melangkah maju dengan kepala tertunduk. Tubuhnya gemetar ketakutan. Takut menghadapi kemarahan sang tuan muda.

"Sa-saya yang membersihkan kamar, Tuan muda," ucapnya dengan suara yang bergetar.

Argio semakin menajamkan sorot matanya seolah tatapan pria itu mampu menembus sampai ke ulu hati. Pelayan yang lain saling berpandangan satu sama lain, antara bingung dan takut karna tiba-tiba mereka di kumpulkan di tempat ini tanpa tahu alasannya.

Ruangan itu hening beberapa saat sampai suara berat Argio kembali terdengar.

"Apa kamu yang membuang semua sampah yang ada di kamarku termasuk foto para perempuan di tempat sampah itu?"

Sontak hal tersebut dibalas gelengan oleh pelayan yang bertugas membersihkan kamar tuan muda."Tidak, Tuan. Saya sama sekali tidak menyentuh tempat sampah yang ada di kamar Tuan."

Sebelah alis Argio terangkat mendengar jawaban pelayan tersebut. Namun, tak lama suara Merry membuat para pelayan termasuk Argio menatap ke arahnya.

"Sepertinya Naya yang membuang sampah itu, Tuan. Tadi pagi saya memintanya untuk mengambil pakaian kotor, Tuan muda," ucap Merry. Sungguh, Merry tidak berniat menarik Naya dalam masalah ini tapi bagaimana pun ia tidak mungkin berbohong dengan tuan muda.

"Naya? Maksudmu pelayan baru itu?"

Merry mengangguk. Argio terdiam sejenak.

"Besok pagi suruh dia untuk segera menemuiku di kamar."

Merry kembali mengangguk."Baik, Tuan muda."

Setelah mengatakan itu Argio melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Para pelayan yang berada di ruang tamu tampak bernapas lega setelah kepergian Argio.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Bi Merry? Kenapa kita tiba-tiba di kumpulkan di sini hanya perkara sampah," ucap Lusi yang beberapa saat lalu begitu tegang.

"Aku pun tidak tahu. Tuan muda juga tidak mengatakan titik masalahnya."

"Apa jangan-jangan di tempat sampah itu ada surat penting?" timpal salah satu pelayan yang lain.

"Mungkin. Sekarang kembali bekerja." perintah Merry.

Merry bukan hanya pelayan di mansion ini tapi menjadi kepala pelayan yang bertanggung jawab dan mengawasi pekerjaan pelayan yang lain.


10:00 pagi

Naya menggenggam erat tangan keriput sang ibu yang kini di bawa ke ruang operasi. Pagi ini bu Ani akan menjalani operasi transplantasi paru-paru yang akan berlangsung selama tiga jam. Wanita paruh baya itu sudah tak sadarkan diri setelah dokter memberikan suntikan obat bius.

Awalnya bu Ani menolak untuk melakukan operasi karna memikirkan biaya tapi Naya berusaha membujuk dan terpaksa menciptakan kebohongan hingga Tini setuju untuk melakukan operasi besar ini.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang