🥀 Perkara Buah Nanas

49.6K 1.3K 63
                                    

Hai semuanya! Terima kasih mampir

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberikan vote dan komen.

Tandai jika ada typo:)

See you di part selanjutnya 🥰









~Happy Reading ~








Semilir angin sore menerpa lembut permukaan wajah Naya yang saat ini tengah duduk di sebuah kursi panjang yang berada di taman belakang mansion. Rambut panjang wanita itu berayun-ayun begitu indah mengikuti hembusan angin.

Manik coklatnya menatap lurus ke arah bunga-bunga yang bermekaran begitu indahnya. Semenjak tinggal di mansion Naya lebih suka menghabiskan waktunya di taman.

"Nona ingin makan sesuatu? Dari tadi siang Nona belum makan apapun."

Naya yang tampak melamun dengan sorot mata yang menampilkan  kekosongan kini mendongak menatap Merry dihadapannya. Ia menggeleng lemah menolak tawaran pelayan yang selalu menemani dirinya. Semenjak mendengar Argio akan bertunangan membuat perasaannya memburuk. Entahlah, ia tidak memiliki perasaan apapun pada pria itu tapi hatinya seolah sakit dengan apa yang ia dengar.

Naya menghela napas panjang.

"Menurut Bibi apa aku terlihat sangat menyedihkan? Setelah semuanya terjadi aku merasa sudah tidak memiliki tujuan hidup lagi."

Yaa, semenjak kejadian naas yang menimpa Naya, ia merasa tidak memiliki masa depan lagi. Kuliahnya terbengkalai dan impiannya ingin mengangkat perekonomian keluarganya langsung pupus.

Dan, untuk apa ia dipertahankan dan diminta tinggal di sini demi membuktikan anak yang ia kandung benar-benar darah daging Argio sendiri dan jika itu terbukti bila anak yang ia kandung adalah anak pria itu apa yang setelahnya akan Argio lakukan? Berharap Argio memberikan pertanggungjawaban seperti menikahinya adalah hal yang sangat mustahil. Awalnya ia berpikir Argio akan menikahinya karna itu satu alasan yang ia pikirkan bila ia terbukti mengandung anak Argio.

Merry yang terdiam sejenak dengan pertanyaan Naya kini membuka suara."Saya tahu masalah yang Nona hadapi sekarang sangatlah berat dan membuat tujuan yang sebelumnya sudah terancang langsung pupus. Tapi Nona harus ingat, masih ada nyawa kecil yang menjadi alasan Nona Naya untuk tetap bertahan dan kembali membuat tujuan yang baru dalam kehidupan Nona."

Naya menatap ke arah perut datarnya.

"Dan saya yakin tuan Argio akan mempertanggung jawabkan semuanya," sambung Merry disertai senyuman hingga matanya terlihat menyipit.

Naya tertunduk dengan semburat kesedihan yang semakin kentara di wajahnya. Ia merasa ucapan Merry hanya hiburan semata untuknya. Merry mengantupkan bibirnya rapat melihat kesedihan semakin terlihat di wajah Naya. Apa ucapannya menyakiti perasaan nona Naya?

Terlalu larut dalam gejolak kesedihan yang Naya rasakan membuat ia tak menyadari seseorang menghampiri dirinya.

"Ekm ..."

Suara deheman yang cukup keras membuat Naya mendongak, sedangkan Merry langsung menundukkan kepalanya ketika melihat orang tersebut. Chelsea berdiri dihadapan Naya dengan wajah angkuhnya.

"Kenapa Argio bisa memasukkan dan membiarkan perempuan asing sepertimu tinggal di mansion ini?" tanya Chelsea bersedekap dada.

Ada pancaran ketidaksukaan dari sorot mata Chelsea setiap melihat Naya. Sedangkan Naya tampak bingung dan gugup untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ia tidak mungkin berkata jujur.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang