🥀 Keadaan Yang Memaksa

251K 3.1K 71
                                    

Hai semuanya! Apa kabar?

Selamat datang di lapakku

Jangan lupa vote dan komen, ya! Supaya makin semangat lanjut ke part berikutnya!

~Happy Reading ~




Dengan tubuh gemetar serta keringat dingin yang membasahi sekujur tubuhnya wanita muda itu menunggu sosok pria yang ia tunggu kedatangannya. Pikirannya saat ini adalah agar mendapatkan uang dengan cepat untuk operasi ibunya.

Seorang pria yang mengenakan rompi tuxedo abu-abu dilapisi jas hitam yang mengkilap menuruni anak tangga. Sorot matanya yang tajam bagai burung elang tertuju pada wanita muda yang kini sudah berdiri di ruang tamu dengan tubuh dan raut wajah tegang ketika netra coklat berairnya bersitatap dengan iris hitam pekat miliknya.

Beberapa anak buah pria itu sudah berdiri di beberapa sudut ruangan dengan senjata yang tersisip di celananya. Bunyi langkah sepatu pria itu bagai suara yang mampu membuat jantung wanita muda itu berdegup semakin manggila.

Argio mendudukkan dirinya di single sofa dan menaikkan kedua kalinya di atas meja kaca bening di ruangan itu dengan posisi menyilang. Aroma maskulin langsung menyeruak merasuk ke indra penciuman wanita muda yang sudah berkeringat dingin. Kedua tangannya bertautan sudah basah oleh keringat.

"Jadi..., ada urusan apa kamu ingin menemuiku?"

Suara bariton nan basah itu terdengar jelas di kedua telinga wanita muda yang menundukkan kepalanya.

"A-aku ingin menawarkan diriku padamu, Tuan. Aku butuh uang." Wanita itu berucap dengan nada suara yang bergetar, meredam rasa takut yang tiba-tiba merambat dalam dadanya berhadapan dengan Argio.

Jika bukan karna keadaan terdesak ia tidak mungkin menjual tubuh dan keperawanannya pada pria hidung belang yang sialnya sangat tampan dan masih muda. Argio cukup terkenal di kota ini, bukan hanya kekayaan yang terkenal, tapi pria itu juga seorang casanova.

Argio menatap wanita muda itu dari atas sampai bawah seperti sedang menilai. Ia menggerakkan jarinya mengikuti lekuk tubuh wanita muda itu. Dada rata, badan kurus, dan kantung mata yang menghitam, wajah yang tak terawat, membuatnya tak berminat. Apalagi tampilan wanita itu sangat tak menarik. Ia memang pria yang suka mencari kehangatan di atas ranjang dengan wanita berbeda-beda tapi wanita di hadapannya sekarang membuat ia bergidik.

"Tapi sayangnya, saya tidak berminat dengan tubuhmu."

Ucapan Argio membuat Naya langsung menatap pria yang memasang wajah datar itu. Kedua matanya bergulir, ucapan dokter langsung terngiang-ngiang di kepalanya tentang keselamatan ibunya yang harus segera menjalani operasi.

Argio bangkit dari sofa dan hendak beranjak dari tempat itu dan tiba-tiba Naya langsung bersimpuh di hadapan Argio yang tampak terkejut dengan apa yang wanita itu lakukan.

"Saya mohon Tuan. Saya butuh uang sekarang, terserah saya mau Tuan apakan yang terpenting berikan saya uang ..."

Naya bersimpuh sambil memegang kedua kaki Argio dengan kepala tertunduk. Air mata tak sanggup wanita itu bendung, ia benar-benar membutuhkan uang dan hanya ini harapan satu-satunya.aaaaa

"Saya tidak bisa!" sentak Argio menendang Naya yang langsung terjungkal kebelakang.

Walaupun mendapat perlakuan seperti itu, Naya tak pantang menyerah. Ia kembali menghalangi jalan Argio yang hendak melangkahkan kakinya ke tangga.

"Saya mohon, Tuan. Tolong saya, ini demi ibu saya."

Satu alis Argio langsung tertarik mendengar ucapan terakhir wanita berusia 22 tahunan itu.

Pelayan Perawan Milik Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang