Zayan Aditya

43.6K 2.9K 57
                                    

Mengerjapkan matanya beberapa saat, matanya menangkap suasana kamar yang berbeda dari biasanya, kamar ini sangat berbeda dari kamar yang biasa Ia tempati.

Sebentar! Kamar ini jelas-jelas berbeda dari kamarnya, sangat luas dan juga terkesan... Mewah. Ada apa ini, kenapa Ia bisa berada di tempat seperti ini.

Bukannya Ia baru saja istirahat sepulang dari kerja part time di cafe biasanya, apa Ia melupakan sesuatu? Pingsan di tempat kerja dan dibawa ke tempat ini? Atau...

"mama~"

Mama? Siapa itu, matanya mencari ke tiap sudut kamar, ketemu! Ada sebuah kepala yang mengintip di ambang pintu kamar.

Pria itu bangkit untuk melihat siapa anak itu, kepalanya sedikit pusing tapi tak Ia hiraukan, penasarannya sangat tinggi.

Bayangan dengan paras indah melewati sebuah cermin besar di kamar itu, namun tak menghentikan langkahnya pada balita yang sebentar ini memanggilkan kata mama.

Mata kecil itu tampak bergetar, menyiratkan ketakutan yang mendalam, namun tak mau dirinya mundur, Ia ingin melihat mamanya apakah baik-baik saja.

"siapa." Tanyanya seraya menangkup wajah mungil itu.

Pertahanan balita itu goyah, tak pernah selembut itu wajahnya disentuh oleh sang mama, yang ada malah biasanya sebuah tamparan yang amat perih.

"huwaaa angan mayah, ian mau yat mama."

Pria dengan baju berwarna cream itu tersentak, mengapa anak ini malah menangis, dia lagi pusing abis bangun di tempat asing malah ditambah sama suara tangis anak ini, makin pusing.

"kenapa, ka-"

Belum sempat melanjutkan perkataannya, tiba-tiba saja balita itu digendong oleh seorang pria yang kalau dilihat dari penampilannya seperti seorang pekerja kantoran.

Tapi lihat! Wajah itu... Sangat tampan, nyaman untuk dipandangi seharian, lumayan abis linglung dapat pemandangan kayak gini, pusing langsung berkurang.

"kamu apakan anakku!"

"ha...aku ngga-" ucapnya terpotong.

"kamu ingin bercerai kan?"

Sebentar... Tadi pria ini mengatakan apa?

"ayo kita bercerai, sesuai dengan keinginanmu."

What! Cerai? Ini gimana sih, satu-satu bisa nggak, belum selesai sama pikiran ini eh datang yang lain, hampirin yang lain datang lagi masalah baru, kasih napas dulu please.

Pria itu berlalu sambil membawa anak tadi tanpa tau kalau orang yang Ia ajak bicara sama sekali tak mengerti dengan keadaan yang sedang terjadi.

"ini ada apa sih!"

Pria itu memutuskan untuk masuk kembali dalam kamar, Ia menutup pintu dan memutar kunci yang tergantung di sana sebanyak dua kali.

Ia butuh waktu sendirian, mengurung diri adalah cara agar tidak ada lagi orang-orang yang membuat kepalanya pusing, cukup anak tadi dan pria tampan itu.

Melangkahkan kaki ke kasur, tak sengaja matanya melihat cermin yang ada di kamar tersebut, tadi itu... Wajah siapa?

Matanya membulat, kedua tangannya pun tak tinggal untuk bereaksi, menutup sebagian wajahnya tak percaya, siapa ini? Ini bukan dirinya, sedikitpun bukan.

"nggak, ini-"

Bruk!

Ia jatuh ke lantai, tak kuasa menahan pening yang datang menyerang secara tiba-tiba, biarkan pikirannya istirahat sebentar.

Another Zayan (Hiatus)Where stories live. Discover now