35

331 49 13
                                    

Musim semi kali ini terasa begitu damai dibandingkan sebelumnya, kedamaian yang sebenarnya terasa mencurigakan.

Zhishu kembali kepada keluarga biologis nya, pada awalnya ibu angkat nya sedih mendengar bahwa ia tetap akan tinggal di ibu kota namun setelah Zhishu berjanji bahwa sesekali ia akan kembali baru ibunya menjadi tenang.

Yang paling mengejutkan adalah pesta perjamuan yang diadakan di istana oleh pangeran mahkota sekaligus menyambut para sarjana baru yang akan berkerja di kementerian kekaisaran. Keberadaan Zhishu ditengah-tengah laki-laki cukup menarik perhatian. Dia menggunakan hanfu berwarna zambrud delima putih dengan keliman emas, rambut nya setengah digulung keatas dan diberikan tusuk rambut berbentuk bunga magnolia.

Penampilan nya sederhana dan tampak bermartabat hal ini membuat segelintir orang bertanya-tanya dari keluarga manakah wanita ini berasal?

Dia menyadari setiap mata yang datang pada nya dan tidak ingin repot-repot memikirkan hal ini. Sambil menyesap teh nya melalui ekor mata nya dia bisa melihat bahwa pangeran Chen Yishen ada disana. Sudah genap 1 minggu Zhishu bermusuhan dan menghindari nya mati-matian. Kebodohan masalalu yang pernah ia lakukan dan semua yang berkaitan dengan pria itu menurutnya harus dienyahkan. Hanya dengan cara itu dia bisa hidup dengan ketenangan.

Tiba-tiba sekelebat bayangan tentang dirinya yang terus menerus melakukan tindakan bodoh terlintas di kepala nya, Zhishu menipiskan bibir berusaha mengenyahkan bayangan itu jika ini dikamarnya pasti ia sudah menjerit frustasi sambil berguling-guling.

Zhishu menetralkan ekspresi wajah nya hingga tidak seorang pun dapat membaca nya. Dia kembali fokus pada perjamuan ini, karena dia menempati peringkat pertama pada ujian maka meja Zhishu ditempatkan di depan. Hal ini agak memganggu karena meja nya berhadapan dengan keluarga kekaisaran.

Dan tampak nya pangeran mahkota sedang berusaha menanamkan kekuatan nya disana-sini, mengingat diadakannya perjamuan ini cukup untuk menyenangkan hati para sarjana lain

Tiba-tiba ia mendengar suara batuk kecil, ketika ia menoleh yang terlihat adalah ekspresi geli Wangzi Li. Posisi duduknya bersebelahan dengan Zhishu yang menyatakan bahwa pria ini menempati posisi kedua.

"Kau jujur ketika mengatakan bahwa kau pintar." Kata Zhishu membuat Wangzi Li teringat dengan ujian yang merela lalui, dia tak bertemu dengan lelaki ini lagi setelah ujian.

Wangzi Li memasang tampang terluka yang dibuat-buat. "Kau benar-benar menganggap rendah aku nona muda." Lalu dia terkekeh dan menyesap teh nya, matanya secara aktif melihat penampilan gadis dihadapannya yang menjadi jauh lebih cantik.

Lalu suara Kasim kepala terdengar lantang mengumumkan kedatangan Kaisar dan kedua pangeran. Semua orang secara serentak bersujud kecuali Zhishu yang hanya menundukkan kepalanya sedikit karena dia tidak mau repot-repot membuat hiasan rambut nya meluncur turun dari kepalanya.

Zhishu menatap kelopak bunga yang mengambang pada permukaan teh nya tanpa ekspresi. Semua orang duduk kembali begitu kaisar memerintahkan mereka. Telinga nya menjadi tuli secara mendadak ketika kaisar berbicara, tampak nya dia memiliki imun terhadap omong kosong.

Tiba-tiba dia merasakan semua mata mengarah padanya dengan berbagai macam emosi. mata Zhishu secara refleks melirik ke samping melihat ekspresi shok dari Wangzi Li.

"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Zhishu, dia tidak fokus dengan keadaan sehingga tidak menyadari apa yang membuat teman nya tampak sangat terkejut.

"Itu benar? Kau putri bangsawan keluarga Qiao yang hilang? Qiao Zhishu?" Kata wangzhi Li membuat Zhishu menoleh dengan cepat kedepan dan melihat Kaisar yang tersenyum pada nya. Zhishu merasakan dingin dipunggung nya begitu Kaisar bicara.

"Nona muda Shen Miran atau nama resminya adalah Qiao Zhishu merupakan wanita yang sangat berbakat. Selain menjadi sarjana yang menempati posisi pertama, dia juga seorang pemberani yang berani mengorbankan nyawa nya di medan perang setahun lalu dan sempat dinyatakan hilang." Ketika kaisar bicara kata-kata nya memiliki dua makna yang dapat dirasakan oleh setiap tamu pada jamuan ini. Yang pertama bahwa Zhishu berani melanggar norma dan mempermalukan keluarga nya. Zhishu tidak berekspresi namun tangan nya mengepal erat di dalam lengan baju nya.

"Karena itu Kaisar ini akan menganugerahkan gelar pelindung dalam kebajikan." Itu adalah gelar yang tinggi yang bisa dicapai seorang bangsawan, tetapi tidak berguna karena Zhishu hanya mendapatkan pamor serta  anggaran dari kerajaan berupa gulungan sutra dan koin emas.

Namun meski tidak menyukainya dan merasa tertekan karena Kaisar dengan sengaja menjadikan nya pusat perhatian, Zhishu tetap membungkuk ringan dan berterimakasih.

Banyak tamu jamuan yang mulai berbisik-bisik bahwa si Qiao Zhishu yang legendaris itu sudah kembali. Beberapa dari mereka masih berpikir bahwa kenekatan Zhishu untuk andil dalam perang adalah karena obsesi nya pada pangeran kedua

Mata Zhishu bergerak menatap kedepan dimana Chen Yishen duduk, dibelakangnya ada kakak nya yang menatapnya dengan khawatir. Jelas bahwa Kaisar mengetahui ini melalui mata yang dia sembunyikan di kediaman Qiao, Zhishu akan menyuruh ayah nya untuk bersih-bersih ketika dia pulang nanti.

Sementara itu Chen Yishen menatap nya dengan tatapan tak terbaca, sudah lama sejak Zhishu tidak melihat nya semenjak ia kembali ke kediaman Qiao dan Zhishu sengaja menghindari nya.

****

Zhishu hanya diam disepanjang jamuan hanya mengaduk-aduk makanan di piring nya tanpa minat. Disebelahnya Wangzhi Li juga menjadi pendiam dan Qiao Zhishu tidak berniat mengajak nya bicara.

Bosan dan mengantuk Zhishu memutuskan untuk pergi ke kamar mandi sebagai alasan untuk kabur dan mendapatkan udara segar untuk bernapas sejenak.

Zhishu pergi melintasi jalan setapak, hembusan angin melewati nya membuat hiasan rambut nya berayun ringan. Dia melangkah dengan setengah melamun dan entah bagaimana dia tersesat, Zhishu lantas melihat kearah nya datang dan hanya ada rimbunan pohon.

Ketika ia melangkah, ia mendengar suara tapak kaki yang mendekat kearahnya. Zhishu tidak takut pada hantu tapi dia takut dengan manusia dengan niat jahat.

Rasanya seperti Dejavu, Zhishu pernah tersesat seperti sekitar dua tahun lalu. Dia merasa agak nostalgia ketika sebuah tangan dingin menyentuh pundak nya. Zhishu berbalik dengan cepat hingga gerakan refleks nya telah membuat tusuk konde ditangannya hampir menancap leher sosok tersebut.

"Ini agak ekstrim kan nona?" Kata pangeran Chen Yishen sambil menangkap tangan Zhishu sebelum benda berujung runcing itu mengoyak leher nya.

"Apa yang anda lakukan disini?" Zhishu menurunkan tusuk konde nya begitu mengenali sosok dihadapannya. Dia memiringkan kepala nya setelah merasa bingung dan surutnya adrenalin dalam tubuhnya.

"Bukankah seharusnya aku yang menanyakan pertanyaan itu? Tidak masuk akal untuk tersesat dua kali yang di jalan yang sama, kecuali anda amnesia." Kata Chen Yishen sambil menarik pergelangan tangan Zhishu, membimbing nya keluar dari hutan lindung. Entah itu pernyataan sarkasme atau apa. Namun, Zhishu hanya mengangkat bahu nya acuh.

****

PS: segini dulu ya, besok lagi..

Kidnap The BrideWhere stories live. Discover now