34. Putrimu adalah putriku juga

332 50 10
                                    

Ketika dua orang yang tengah bicara itu mengalihkan pandangan mereka Zhishu yang berada di depan pintu

"Miran?"

"Zhishu?"

Kedua orang itu memperlihatkan ekspresi yang sama yaitu bingung, heran dan kaget. Namun Qiao Zhang jauh lebih terkejut, tatapan nya lekat pada nya seolah-olah tengah meyakinkan bahwa dihadapannya bukanlah sekedar ilusi yang akan segera hancur bila ia sentuh.

Bahkan jika ini halusinasi Qiao Zhang tidak ingin ilusi ini segera menghilang. Namun ketika Zhishu berderap masuk kedalam dan menerjang nya dengan pelukan Qiao Zhang yang telah menjadi sangat kurus dalam setahun ini setelah kehilangan putri nya merasa kembali hidup.

Seorang pria hanya akan menangis dalam 2 momen hidup nya. Kelahiran anak nya dan kematian istri nya, namun Qiao zhang telah merusak aturan tak tertulis itu saat dia menangis ketika mendapatkan kabar kematian putri nya dan saat ini ketika ia melihat nya kembali.

Zhishu menangis lagi memeluk sang Ayah erat-erat, ia bisa merasakan tulang dan betapa kuyu sang ayah padahal ia tahu betapa bugar nya dia dan mengingat kata-kata kakak nya ia menjadi semakin sedih.

"Ayah ampuni aku... Ampuni aku..." Ia merasa sangat bersalah isak nya.

Qiao Zhang memeluk Putri nya, dia tidak menangis seperti Zhishu tapi air mata jatuh diatas kepala Putri nya. Dia menepuk-nepuk punggung Zhishu lembut, memperlakukan putri nya seperti anak kecil. Rasa bersalah, kerinduan dan sakit hati atas kabar kematian Putri nya telah luruh seluruh nya dan terobati dalam pertemuan mereka.

Disisi lain Shen Qing, Ayah angkat Miran alias Zhishu merasa menjadi nyamuk disini. Sebagai orang yang peka dia keluar dari ruangan dan memberikan ruang untuk Ayah dan anak itu.

Ketika Shen Xian menutup pintu dia langsung bertemu dengan Shen Qing dan Chen Yishen, menjabat tangan mereka. "Qiao Feng! Kau sudah besar sekarang! Dulu aku melihatmu saat umur 1 tahun."

"Paman." sapa Qiao Feng. 

Mereka bercakap sebentar lalu terjadilah keheningan panjang yang membuat situasi menjadi kikuk. Terlebih mata Shen Qing merah, sedih menyadari fakta putri angkat nya bertemu ayah kandung nya.

Padahal niat nya datang kemari untuk pamer pada musuh bebuyutan nya di akademi, bahwa dia punya putri yang cantik dan pintar. Apalagi di saat menjadi penjabat di kota kecil dia mendengar selentingan kabar bahwa putri Qiao Zhang memiliki banyak rumor. Tetapi, ketika melihat kondisi Qiao Zhang yang kacau dia baru menyadari fakta bahwa putri pria itu telah meninggal. Ada pepatah yang mengatakan bahwa musuhmu adalah orang paling mengerti dirimu, jadi Shen Qing menghibur Qiao Zhang.

Tapi sepertinya dia yang perlu dihibur saat ini. "Ai, astaga mataku seperti nya kelilipan." Keluh Shen Qing membuat Qiao Feng meminjam sapu tangan nya.

Qiao Feng seolah-olah memahami situasi membawa mereka semua untuk minum teh keruangan lain.

*****

Sementara itu Zhishu belum berhenti menangis. "Ayah, Zhishu minta maaf.. Qiao Feng bilang Ayah sakit keras dan hidupmu tidak panjang lagi. Jangan mati Ayah, huaaa... Aku lulus ujian sarjana."

Suasana haru itu berubah untuk Qiao Zhang. Sakit keras? Umur tidak panjang? Mati? Apa putra nya sedang mengutuk nya sekarang setelah menjadi kepala keluarga?

Wajah Zhishu merah, nafas nya tercekat dengan tangis penyesalan. "Aku akan berusaha keras untuk membuat obat untuk penyakitmu, akan menjadi murid Professor walaupun aku tidak suka. Jadi ayah harus bertahan hidup." Zhishu masih terus bicara sambil menangis terisak-isak tanpa memperhatikan wajah sang Ayah yang shok berat.

"Siapa yang mengatakan itu?"

"Gege."

"...." Qiao Zhang.

"...." Zhishu.

Keduanya terdiam saling menatap dengan dua pikiran yang sana bahwa salah satu telah di fitnah dan yang lainnya ditipu mentah-mentah. Ayah dan anak itu sekarang berada dalam satu pikiran untuk memaki Qiao Feng.

*****

Malam itu juga mereka menyelesaikan semua kesepahaman yang ada bahwa Zhishu merupakan putri kandung keluarga Qiao yang hilang dan bahwa selama ini ia hilang dan menjadi putri angkat dari keluarga Shen.

Shen Qing menatap Putri angkat nya lalu mengalihkan pandangan nya kearah lain sambil mengedipkan mata nya yang agak panas. "Jadi, Ayah tak akan jadi ayahmu lagi?"

Zhishu mendongak, "Jika ayah tak keberatan aku tetap Miran-mu. Ayah dan ibu juga orangtuaku. " Suara nya kecil ketika bicara, ada campuran rasa bersalah dan takut bahwa Shen Qing akan marah padanya karena tidak mengatakan asal-usulnya sejak awal.

Ayah, ibu dan kakak angkat nya telah menjadi keluarga nya selama setahun ini, tanpa ikatan darah hubungan mereka sangat erat dan kental. Munafik rasanya jika ia tidak sedih jika Shen Qing memutuskan hubungan keluarga mereka karena merasa ditipu.

Namun, ia merasakan tangan yang hangat itu menepuk puncak kepala nya. "Terlepas siapapun kamu, kamu tetap anakku. Putriku yang keras kepala dan manja." Kata Shen Qing kalimat ini terasa melunakkan hati Zhishu.

Zhishu membungkuk dalam pada Shen Qing, membuat ayah kandung nya merasa cemburu dengan sengaja berdeham dan berpura-pura tidak peduli. Hal ini membuat Zhishu tersenyum lembut dan memeluk ayah kandung nya.

"Aku juga sayang ayah." Zhishu membenamkan wajah nya pada pundak sang ayah.

Malam itu dihabiskan para pria dengan minum-minum sementara Zhishu sudah tertidur. Kepala nya bersandar di pangkuan sang Qiao Zhang dan tubuh nya diselimuti oleh jubah Shen Qing.

Wajah nya tampak damai sekaligus kekanak-kanakan. Ketika seperti ini Zhishu benar-benar menjadi nona kecil yang manja dibandingkan sebelum nya ketika dia bangun, aura nya akan sangat berbeda.

Qiao Zhang menyesap teh nya dan berkata pelan, sementara tangan nya yang lain membelai kening putri kecil nya. "Bisa-bisanya kau tak sadar bahwa putriku ada padamu."

Shen Qing mengangkat bahu nya dan tersenyum lembut ketika melihat wajah putri angkat nya. "Yah, aku hanya mendengar reputasi putrimu. Tidak pernah tahu seperti apa wajahnya, terlebih kau tidak mirip dengan miran. Terlebih sifat Miran saat bersamaku sangat berbeda dengan rumor yang ada."

Helaan napas terdengar dari ayah kandung Zhishu. "Dia mirip ibunya, sangat mirip. Dan reputasi nya sepertinya akulah yang bersalah karena aku tak tahu bahwa tindakanku menutup mata terhadap semua tindakan nya malah menjadi racun untuk nya." Qiao Zhang terdiam sejenak, sebelum melanjutkan. "Tapi aku merasa bersyukur karena tiba-tiba entah bagaimana Zhishu berubah menjadi penurut."

"Aku terkejut bahwa Miran memiliki keberanian untuk berpartisipasi dalam perang. Tak ayal aku menemukan nya dalam keadaan tragis seperti itu." Shen Qing berujar. "Kupikir semua yang dia lakukan untuk mengurangi rasa bersalahnya padamu walaupun kenyataannya hal ini hanya akan membunuh orangtua nya karena rasa khawatir."

"Aku mengerti. Tapi sepertinya dia mendapatkan banyak hal phositif saat menjadi Miran-mu. Jadi putriku mendapatkan posisi pertama sebagai sarjana karena bertaruh denganmu?" Tanya Qiao Zhang sambil melirik musuh bebuyutan nya di masalalu yang kini menyeringai.

"Sulit untuk membujuk nya pada awalnya, kau tahu pasti Miranku memiliki bakat tapi sedikit minat dalam hal apapun. Jadi mungkin karena teringat oleh Qiao Feng dia..." Dari sana dimulailah cerita Shen Qing, alih-alih berbagi cerita sebenarnya dia masih ingin pamer pada Qiao Zhang meski mereka kini memiliki Putri yang sama.

Kidnap The BrideWhere stories live. Discover now