15. Membuat kesalahan

715 103 4
                                    

Mereka bersembunyi di balik pohon melihat pemuda tadi panik karena mengira Qiao Zhishu terseret arus. Hutan ini dingin dan Qiao Zhishu sudah terpapar dingin terlalu lama membuat nya menggigil.

Marsekal menyadari nya bahwa di dalam pelukan nya gadis itu berusaha untuk meringkuk. Tanpa kata dia membawa nya ke dalam tenda milik nya lalu mendudukan nya di atas ranjang.

Rasa panik, takut karena ketahuan dan berbagai perasaan lain tercetak jelas pada wajah Qiao Zhishu. Sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa jubah kebesaran itu melorot turun melewati bahu nya dan menunjukan sedikit lengan atas yang seputih salju.

"Hei, para prajurit hampir mati karena terseret arus- eh?" Han Yaotin berada di situasi yang tidak dia mengerti mengapa ada gadis cantik yang terlihat seperti kucing basah dan terlihat sangat kasihan itu berada di dalam tenda dari seorang manusia yang mirip dengan ubin marmer.

Sebuah belati melesat menggores pipi nya dan sebuah suara menyeramkan memerintahkan nya. "Keluar." Ucap marsekal dipatuhi oleh Han Yaotin tanpa ragu.

Setelah orang itu pergi marsekal mengikat kain tenda nya berjaga-jaga agar tidak ada orang ceroboh lain yang akan kehilangan kepala nya karena menerobos masuk.

Kini dia berbalik untuk melihat gadis yang tidak tahu harus ia apakan. Menyadari bahwa jubah nya turun dengan ceroboh tanpa sadar Marsekal menghampiri nya untuk membetulkan kancing, tapi dia tidak bermaksud apa-apa setelah melihat siluet luka.

Qiao Zhishu menjerit saat Marsekal Chen membuka jubah atas nya sehingga dia menahan kain yang membalut tubuh nya sebagai pelindung.

"APA YANG KAU LAKUKAN?"

"Kapan kau diserang?!" Dari ciri luka ini pasti beruang liar penyebab nya tapi kapan? Apa disaat perjalanan?

"I-ini luka lama-" Dia berkata gugup. padahal Qiao Zhishu belum selesai menjelaskan tatapi marsekal sudah pergi dan membongkar isi tas nya untuk menghampirinya lagi.

Obat seperti gel di dalam kaleng itu berbau sangat mengerikan meskipun berwarna putih. Qiao Zhishu menatap nya horor tidak orang ini tak akan berani untuk memaksanya kan?

Diluar tenda Han Yaotin terus membelah kayu bakar bersama prajurit lain yang setia pada marsekal. Mereka melakukan itu untuk menutupi suara jeritan di dalam tenda entah apa yang dilakukan oleh pria batu itu tapi ia yakin bahwa dia tidak akan menyakiti nya.

Beruntung bahwa tenda ini dibangun agak jauh sehingga tidak akan ada yang menyadari bahwa ada seorang gadis di dalam rombongan mereka.

Tunggu- Gadis itu terlihat basah kuyup dan bendungan rusak, ini membuat satu garis lurus bahwa yang melakukan nya adalah bajingan yang tidak ingin identitas gadis itu terungkap.

Han Yaotin bersiul dengan ekspresi pasrah, yah musim semi itu indah untuk mereka yang memiliki pasangan.

****

Di dalam tenda dia menatap buntalan selimut diatas ranjang yang bergerak halus, tidur nya benar-benar pulas setelah kelelahan berteriak dan melawan. Bagaimana tidak gadis itu bertindak keras kepala dengan menolak diobati Chen Yishen telah membiarkan nya untuk melakukan nya sendiri tetapi gadis itu malah bertindak keras kepala karena katanya bau obat itu tidak enak dan teras pedih saat menyentuh kulit nya. Itulah yang membuat nya mengambil alih obat itu dan mengobatinya secara pribadi.

Semua orang pada rombongan ini semuanya adalah laki-laki, sehingga tidak memungkinan untuk nya menerima perwatan dari dokter di tempat ini. citra nya sebagai seorang gadis akan tercoreng walaupun dia tidak mengerti bagaimana cara dia bisa menyusup kemari tanpa ketahuan selama 3 hari ini.

Dia belum mengintrogasi nya sama sekali karena dia sudah lebih dulu tidur saat dia kembali dengan membawa pakaian untuk nya, tidak akan pakaian ganti untuk wanita. melihat nya bergelung di dalam selimut membuat nya merasa kesal.

Waktu itu terakhir kali dia bertemu dengan gadis ini disaat yang sama dia mendengar langsung dari Han Yaotin jika seekor bangkai beruang telah ditemukan saat mereka melakukan pengawasan, ditemukan pula jejak pertarungan disana. Dia tidak mengambil kesimpulan apapun dan kini baru menyadari bahwa yang telah melakukan nya adalah gadis dihadapan nya ini. Luka itu tidak mungkin didapatkan jika dia tidak berhadapan langsung dengan mahluk buas itu atau jika dia melarikan diri pun maka luka itu akan berada dipunggung nya tidak mungkin tepat di dada nya.

"Han Yaotin, cari kabar tentang tuan muda Qiao feng." bayang-bayang Han Yaotin muncul didalam tenda milik nya.

Satu jam dari perintah nya seekor burung elang yang telah dilatih oleh pasukan mereka berputar-putar diatas tenda nya, Chen Yishen melempar daging kearahnya. Elang itu menukik tajam dan bertengger di tangan nya, dia membuka tabung yang terikat di punggung nya dan mendapati gulungan surat. Diantaranya ada cap berlambangkan keluarga Qiao.

Dia membaca surat dari kepala keluarga Qiao itu dengan ekspresi berkerut diaman ia telah mempelajari situasinya bahwa gadis ini datang dengan kenekatan nya, kepala keluarga Qiao itu memohon dengan sengat agar putri nya dapat dibawa kembali sekarang yang menjadi masalah adalah tidak ada seorang pun di pasukan ini yang dapat dipercaya.

Dalam situasi mendesak mereka bisa bertindak gila, dan jika kabar ini tersebar bahwa ada seorang gadis di dalam rombongan mereka pasti akan terjadi kehebohan dan mereka akan mulai menebak-nebak siapa gadis yang bernyali besar itu.

*****

Qiao Zhishu mengerang saat merasakan sesuatu yang dingin menyentuh pipi nya. Tubuh nya terasa remuk rendam dan baru kali ini bisa tidur senyaman ini, gangguan itu terus berlanjut meskipun Qiao Zhishu mengerutkan kening nya.

Hilang kesabaran Qiao mencengkram sesuatu itu. Dan perlahan membuka mata nya. Dia tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya sekarang, wajah marsekal Chen Yishen yang menatap nya dengan sebelah alis terangkat.

Bagaikan di siram air dingin Qiao Zhishu langsung mundur dan hampir jatuh dari ranjang. Marsekal secara refleks menahan belakang kepala nya agar tidak menabrak tiang tenda. Kondisi ambigu dimana tubuh nya hampir menindih Qiao Zhishu.

Dugh!

Tidak ada yang menyangka bahwa Qiao Zhishu akan secara refleks menendang naga milik marsekal. Pria itu tidak berekspresi hanya menghela napas lalu beranjak.

"Maaf." Gumam Qiao Zhishu kecil. Dia tersadar betapa sakit nya itu melihat rona merah di leher nya.

"Pakai pakaian yang ada di meja itu, baru kita bicara lagi." Katanya lalu pergi begitu saja keluar tenda.

Qiao Zhishu menyadari dengan jelas bahwa dia berada dalam masalah besar, pertama dia telah ketahuan menyusup kedalam pasukan. Kedua melukai masa depan seorang marsekal muda, kali ini dia benar-benar akan mati.




Kidnap The BrideWhere stories live. Discover now