20

559 92 9
                                    

Qiao tidak tahu dia harus berkata apa dibawah tatapan yang menekan nya itu seakan-akan dia sangat bersalah dan pantas untuk disalahkan.

Tetapi sebelum Qiao Zhishu sempat berbicara pria itu sudah meninggalkan nya. "Dia kenapa?" Gumam Qiao Zhishu pada dirinya sendiri ternyata disahuti oleh Han Yaotin. "dia marah padamu."

"Padaku? Memang apa yang sudah kulakukan."

Qiao Zhishu meringis karena pantat nya yang sakit setelah dijatuhkan dengan sengaja oleh Chen Yishen.

"Mau ku gendong?" Tawar Han Yaotin kasihan belum sempat Qiao Zhishu menjawab, Chen Yishen sudah memanggil nya untuk bergegas.

"Dia seperti sengaja menghukumku. Dasar kekanakan, beruntung nya aku tidak lagi menyukaimu." Maki Qiao Zhishu karena dirinya ditinggalkan dibelakang mereka. Dia juga sengaja tidak berjalan lebih cepat, terlampau malas untuk mengejar mereka.

******

Setelah aksi yang Zhishu lakukan pada malam itu dia tidak berani untuk bicara ataupun mendekat pada Chen Yishen. Bagaimana tidak? Hanya melihat nya saja pria itu sudah mengangkat alis dan menatap nya sinis.

Ketika memiliki kesempatan Zhishu akan berdiri disamping Han Yaotin dan berbisik. "Kenapa orang itu galak sekali padaku?"

"Ssstt jangan mengatakan itu, dia akan mendengar nya." Han Yaotin berbisik balik dengan resah, ini karena Chen Yishen sudah memberikan nya peringatan keras untuk tidak dekat Putri keluarga Qiao jika tidak ingin mendapatkan penggalan leher dari Qiao Feng karena membiarkan adik kesayangan nya berada dalam masalah.

Han Yaotin percaya jika tuan muda keluarga Qiao itu akan melakukan nya. Dari kepala keluarga hingga putra nya memiliki cinta buta terhadap gadis cantik disebelahnya. Seberapa besar kekacauan atau tindakan memalsukan yang diperbuatnya mereka hanya menutup mata dan membereskan nya.
Namun, akan berbeda jika Qiao Zhishu berada dalam bahaya karena mereka akan mengejar orang itu sampai mati.

"Kita berjarak 15 meter dari nya apa mungkin dia masih bisa mendengar pembicaraan kita?" Balas Zhishu dengan pandangan menyipit kearah punggung Chen Yishen yang memunggungi nya. "Jika dia mendengar nya artinya dia bukan manusia. Dasar pria kekanakan, menyesal sekali aku pernah menyukainya."

"Ehem." Han Yaotin terbatuk.

"Bisa-bisanya dia marah, hah memang sejak kapan suasana hati nya tampak bagus? Wajah nya selalu tertekuk dan bicaranya kasar. Sikap nya juga buruk..." Zhishu menghitung semua sifat buruk Chen Yishen dengan jari-jarinya. Sifat yang selama ini tertutup karena obsesi nya kini tampak dihadapannya.

"Ughuk! Ehem.. ehem!"

"Berhentilah batuk dan segera minum-" Han Yaotin menyenggol bahu nya sampai Zhishu terdorong kedepan dia hendak protes ketika didepannya ada seseorang yang berdiri tegak.

Aroma jeruk yang secara tipis dihirupnya membuat Zhishu bungkam seketika. Dia melirik melalui ekor mata kearah Han Yaotin yang membuang muka lalu merutuki dirinya sendiri dalam hati.

'Ternyata benar orang ini bukan manusia.'

"Kenapa kau menunduk? Apakah wajahku yang tertekuk tidak enak untuk dilihat?" Ucap Chen Yishen seperti tali pecut yang membuat Zhishu mendongak dan memaksakan dirinya untuk tersenyum.

"Ah, mana mungkin? Wajah anda adalah kebanggaan milik China." Untuk kali ini saja Zhishu akan menjilat ludah nya sendiri karena tidur di luar tenda semalam benar-benar dingin. Semalam dia dilempar keluar oleh Chen Yishen tapi dilarang untuk pergi ke barak hingga dia hanya bisa mengkasihani diri depan pintu.

Yah walaupun ketika terbangun dia sudah ada di tenda dan ditutupi selimut.
Tapi tetap saja pria ini bisa bersikap tega padanya.

Hening....

Kidnap The BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang