4. Berperan Sebagai Anak Berbakti

859 130 6
                                    

Qiao Zhishu tidak pernah merasakan perasaan yang enteng selama 2 tahun ini. Dia sudah terlalu lama hidup seperti boneka kain hanya agar terlihat manis dimata pria. Dia bahkan berakting bodoh  seperti tidak tahu apapun agar memiliki kesan polos yang disukai pria.

Dia menyadari bahwa pria tidak menyukai wanita yang pintar dan mandiri sehingga ia berusaha untuk terlihat sebaliknya. Lantas apa? Dia benar-benar direndahkan.

Sudah cukup bersikap lemah, kini waktunya menikmati kehidupan. Ia memilih jalan yang muda untuk masa depan nya.

Qiao Zhishu membawa chichi ke sebuah lembah luas yang tertutup oleh salju, dulu telah menjadi kebiasaan nya untuk membawa chichi kemari saat musim dingin. Hembusan angin dingin membuat nya makin bersemangat. Menebus tirai salju mereka menciptakan jejak diatas permukaan salju yang bersih.

Dia telah dengan suka rela mengekang dirinya dalam cinta yang bodoh sekarang waktunya untuk bebas.

Qiao Zhishu turun dari kuda merasakan sepatu boots nya menyentuh permukaan salju. Merayakan kebebasan perasaan nya dia menjatuhkan tubuh menatap langit biru yang dihiasi dengan titik-titik putih yang melayang lembut.

Dia memenangkan dirinya sendiri atas masalalu nya. Menepuk-nepuk dada nya yang sakit. "Tidak apa-apa semua orang selalu bersikap bodoh ketika jatuh cinta. Tapi aku tidak akan seperti itu lagi."

****

Begitu Qiao Zhishu kembali kerumah, dia langsung mengobrak-abrik isi lemarinya. Hampir semua isinya dibuang keluar oleh pelayan. "Buang atau bakar saja baju-baju itu aku tidak akan mengenakan nya lagi." Kata Qiao Zhishu, dia menggosok tangan nya yang kedinginan. Dia seharian berada diluar dan tidak menggunakan sarung tangan.

Dia melihat dengan jijik pakaian-pakaian nya cukup terbuka, dulu dia kira bisa menarik perhatian pria itu juga berpakaian cantik. Seharusnya dia tidak percaya dengan lidah berbisa milik gadis itu, dia berhasil membuat nya makin membencinya dan mendapatkan julukan wanita vulgar.

Pada saat itu dia menemukan syal rajutan nya yang terbungkus di dalam lemari. Perasaan nya berubah masam benda yang dibuatnya dengan sungguh-sungguh ini bagaimana bisa ia buang begitu saja? Qiao Zhishu memutuskan agar syal itu dia gunakan sendiri.

Su Ximin, setelah membuat nya menjadi gadis idiot dia benar-benar menusuk nya dari belakang. Semua saran yang gadis itu berikan malah makin menjauhkan marsekal.

"Dia hebat sekali dalam mengambil kesempatan." Gumam Qiao Zhishu. Betapa hebat nya dia membuat nya terjebak selama bertahun-tahun untuk membuat nya tampak buruk dan membuat dirinya sendiri lebih baik.

Pakaian baru yang tidak mewah tapi jauh lebih bermartabat dan anggun kini mengisi lemari pakaian. Dia memakai salah satunya, Hanfu satin berwarna peach yang segar dengan selendang sutra berwarna lebih gelap.

Qiao Zhishu menanggalkan perhiasan emas dan perak nya dan meletakan nya pada kotak disudut. Dia hanya menggunakan permata sederhana seperti jepit kupu-kupu yang tersemat di rambut panjang nya.

Jepit tersebut memiliki beberapa berlian kecil yang menggantung membuat kesan yang elegan tapi tidak berlebihan.
Benda ini milik mendiang Nyonya Qiao yang sekarang diberikan kepada dirinya.

"Bibi Tao gugu, ada dimana Ayah sekarang?" Tanya Qiao Zhishu pada pengasuh.

"Tuan berada di ruang kerja nya seperti biasa nona muda." Tao gugu menyisir rambut panjang nona muda nya dengan baik, dia merasa senang dengan perubahan positif yang ditunjukkan olehnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu."

Qiao Zhishu berpikir jam segini biasanya Ayah nya akan minum teh. Dia pergi ke dapur untuk mendapatkan peralatan minum teh. Dia bersikeras untuk membawa nya sendiri walaupun pelayan lain telah mencoba membantu nya.

"Tidak perlu, terimakasih." Katanya memberikan penolakan halus.

Qiao Zhishu mengetuk pintu begitu mendapatkan sahutan dari dalam, dia menyembul kan kepala nya. Tersenyum cerah, Qiao Zhishu masuk sambil membawakan nampan. "Ayah! Ayo minum teh bersamaku!"

Qiao Zhang masih terpana melihat keberadaan Putri nya diruang kerjanya. Dia relatif jarang melihat keberadaan nya dirumah karena seharian hanya mengikuti marsekal muda kemana-mana.

Qiao Zhishu menunjuk secara terampil caranya menyeduh teh. Aroma harum memenuhi ruangan itu. Perubahan putri nya terlalu mengejutkan seolah-olah waktu kembali berputar saat umurnya 15 tahun.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Qiao Zhang heran tatapan nya bergantian antara teh dan Putri nya.

Qiao Zhishu tertawa perlahan. "Ayah ini bicara apa, tentu saja aku baik-baik saja."

"Tidak ada yang kau inginkan dariku?" Kepala keluarga Qiao ini curiga dengan perubahan drastis yang dialami putri nya setelah demam tinggi.

Qiao Zhishu berpura-pura berpikir. "Hm, seperti nya ada..."

"Apa itu tentang Marsekal muda?"

Senyum Qiao Zhishu jatuh, wajah nya menunjukkan bahwa ia muak mendengar nama itu. "Apa hubungan nya dengan dia? Aku ingin meminta Ayah agar membawakanku seorang guru. Aku juga ingin belajar berpedang."

"APA?"

Ayah termasuk kakak nya yang baru datang sudah terkejut hanya dengan mendengarkan permintaan nya. Seorang Qiao Zhishu? Apa ini benar-benar adik perempuan nya?

"Aku ingin menghentikan pelajaran menjahit ataukah merajut dan etika rumah tangga. Tidak perlu lagi memanggil mereka." Lanjut Qiao Zhishu, sepertinya hanya dia yang bersikap tenang sekarang.

"Kau yakin? Bukankah kau dulu yang paling ngotot ingin memanggil guru tersebut?" Tanya Qiao Feng hati-hati siapa tahu ada yang salah dengan skrup kepala adik perempuan nya.

"Aku tidak ingin lagi mempelajari itu, sangat membosankan. Aku juga tidak ingin cepat-cepat menikah. Jadi kakak ayo ajari aku menggunakan pedang."

"Tapi bukankah semuanya kau lakukan untuk marsekal Chen Yishen?" Mood Qiao Zhishu berubah dia menarik kerah sang kakak, menunjukkan dengan jelas bahwa ia tidak senang mendengar kalimat tersebut. "Kakak berhentilah menyebut namanya, dan jangan lagi mengirimkan surat seperti itu kepadanya. Aku tidak tertarik lagi dengan romansa apapun selain hidup tenang bersama kalian di keluarga Qiao ini."

"Jika paham maka anggukan kepala kalian berdua." Ayah dan kakak nya mengangguk patuh saat Qiao Zhishu memperingatkan mereka. "Itu bagus. Nah ayo minum teh bersamaku, ini hari yang cerah."

****

Dikediaman marsekal Chen, pria itu menatap tulisan yang diatas kertas. Tulisan tangan yang rapih dan tertata dengan baik itu menunjukan jika penulis nya terdidik dengan baik.

"Apa ini ditulis oleh nona muda Qiao?" Tanyanya.

Rekan Chen Yishen yang duduk tepat di seberang nya mengangguk. "Tulisan kepala keluarga Qiao serta tuan muda nya, jelas memiliki karakteristik berbeda. Tulisan itu halus dan tegas jelas ini ditulis oleh seorang wanita." Han Yaotin meletakan gelas teh nya diatas meja, dia tersenyum. "Ngomong-ngomong nona muda Qiao itu sangat tidak terduga. Tampilan nya hari ini sangat berbeda dengan keseharian nya. Bukankah dia terlihat manis hari ini? Seperti buah persik yang matang di musim dingin."

"Aku bahkan tidak menduga bahwa nona Qiao dapat menunggang kuda sebaik itu. Dan apa katanya padamu tadi? Ah, dia hanya bodoh dalam percintaan dan bukan seorang idiot yang tidak tahu apa-apa. Hei bukankah dia pintar sekali menyembunyikan jati diri aslinya?"

Han Yaotin bersandar pada kursi nya, dia memainkan pena disela jemarinya. Senyuman tipis membuat nya terlihat tampan meskipun masih kalah dengan marsekal Chen Yishen. "Dia tidak mengikutimu hari ini dan dari kata-katanya bukankah artinya kau sudah dibuang olehnya tuan Chen?"

Marsekal Chen Yishen menatap anak buah nya tajam. "Jika kau tidak ada perkerjaan maka putari pegunungan Zhoushan sebanyak 5 kali."

"Kau gila?!" Tetapi Han Yaotin menelan kembali kata-kata nya dan kabur dari sana.

Chen Yishen menatap kembali kertas itu, nona muda Qiao itu menuliskan permintaan maaf dan berkata tidak akan menganggu nya lagi. Dia jelas tidak percaya dengan selembar kertas ini, gadis itu sudah menganggu hidup nya selama bertahun-tahun. Bagaimana bisa seseorang berubah dalam semalam?

Kidnap The BrideOù les histoires vivent. Découvrez maintenant