PROLOG

2.5K 63 3
                                    

Hi, welcome to my first story💖🎊🌷

Cerita ini murni dari ide ku sendiri, jika ada kesamaan nama tokoh, latar, tempat atau semacamnya itu hanya sebuah kebetulan saja atau dalam kata lain hal yang tidak disengaja‼️⚠️

Biasakan kalau habis baca itu tinggalkan vote dan komentar sebagai bentuk dukungan dari kalian, biar author semangat juga✨🔥

Semoga suka ya dan kecantol sama cerita Reygan hehe😊💗

Semoga suka ya dan kecantol sama cerita Reygan hehe😊💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Air muka Kaivan berubah sendu. "Aku sakit parah, Gei," ucapnya dengan suara melirih.

Deg!

Geisha mematung tubuhnya tercekat ditempat. Hatinya seperti dicabik-cabik tak karuwan didalam sana. Sakit sekali rasanya. Ditambah melihat wajah sayu nan sendu milik Kaivan membuat nya seperti ingin menangis saat ini juga.

"Kamu harus sembuh, demi aku mau kan?" Pecah sudah pertahanan Geisha. Air mata gadis itu menetes bersamaan dengan berakhirnya ucapannya.

Kaivan mengangguk dengan kukuh. Benar, dia harus sembuh setidaknya jika bukan untuknya tapi untuk orang-orang yang sayang dengannya. Termasuk Geisha. Masih banyak keinginan yang belum Kaivan rasakan termasuk mendapat cinta dari Geisha. Setidaknya jika dia akan benar-benar pergi perasaan nya selama ini bisa terbalaskan.

"Kai, kamu pengen wujutin keinginan kamu yang terakhir 'kan?"

Lagi-lagi Kaivan menganggukkan kepalanya. Kini posisi cowok itu sudah tidak lagi memeluk pinggang ramping Geisha.

"Makanya kamu harus sembuh, biar bisa nikah sama aku," ujar Geisha menunjukkan senyumnya.

"Kalau keinginan aku yang terakhir diganti bisa nggak?"

"Diganti? Mau kamu ganti gimana?" Geisha terlihat bingung.

"Setelah aku pikir-pikir kayaknya kalau nunggu nikah sama kamu waktu aku udah nggak cukup, Gei." Kaivan tersenyum tipis.

"Jadi lebih baik aku ganti aja. Aku pengen dapet cinta dari kamu, Gei, aku pengen perasaan aku terbalas sebelum aku pergi."

Deg!

Tubuh Geisha melemas seperti tak memiliki tenaga sedikitpun. Bagaimana ia bisa membalas perasaan Kaivan disaat hatinya masih ditempati laki-laki lain.

~REYGANSHA~

"Bagaimana para saksi? Sah?" tanya sang penghulu menatap para saksi.

"SAH!"

Sahut para saksi dengan lantang. Bersamaan dengan kata sah terdengar air mata Geisha jatuh begitu saja. Malam ini statusnya bukan lagi single tapi menjadi seorang istri dari teman sekelasnya. Bahkan seorang lelaki yang begitu membenci kehadirannya.

"Alhamdulillah, selamat kalian berdua sudah sah menjadi pasangan suami istri," ucap pak penghulu tersenyum lebar.

Tidak ada senyum sedikitpun di bibir sepasang suami istri baru tersebut. Reygan setia dengan wajah datar andalannya sedangkan Geisha sibuk menghapus air matanya yang tak berhenti mengalir.

Diatas bangsal rumah sakit, Kaivan tersenyum bahagia begitu menyaksikan pernikahan tersebut, tapi jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam, ia juga seolah merasa cemburu dengan saudaranya. Seharusnya dia yang duduk disamping Geisha dan mengucap ijab qobul didepan semua orang tapi sekarang dia justru menjadi saksi diantara saksi yang lainnya.

Tak apa, ini sudah menjadi keputusannya saat ini. Setidaknya setelah ini dia bisa pergi dengan tenang. Kaivan sudah terlalu lelah dengan kehidupannya disini. Dia ingin beristirahat dari semua rasa sakitnya mulai hari ini.

 Dia ingin beristirahat dari semua rasa sakitnya mulai hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana tertarik buat lanjut baca?

Follow IG: @nadd_rra and @wp.lyliaraa_

Tiktok: @Lyaraa_

Agar kalian tidak ketinggalan info tentang cerita ini.

Sampai jumpa chapter satu ya pren🫂💖🌷






REYGANSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang