Part 23

1.5K 53 0
                                    

1936 words

▪︎▪︎▪︎

Dua minggu berlalu sejak hari itu. Ujian semester pertama baru saja selesai diadakan. Menjelang libur, murid-murid hanya masuk untuk menyelesaikan sisa tugas-tugas harian mereka.

"ASHKAAAAA!" Shena berlari menghampiri cowok itu setelah melihat keberadaannya di lorong.

Ashka berdecak. Ingin cepat-cepat pergi dari sana. Tapi secara bajingan, Fandi dan Jiro menahan tubuhnya. Ashka menatap Fandi dan Jiro dengan tatapan berapi-rapi. Sementara kedua temannya itu cuman cengengesan.

"Jadi cowok, ga boleh lari," tutur Jiro.

"Cemen. Masa sama cewek takut?" ejek Fandi.

"ASHKA! BENTAR LAGI LIBUR YEY!!!"

Ashka melirik sinis gadis di depannya itu.

"Diem lo, srikintil!" sentak Ashka.

Shena terkejut. Sementara Fandi dan Jiro ngik ngik nahan tawa.

Shena cemberut dan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

"Nama aku bukan Sri apalagi Srikintil!!"

"Kamu kalo mau ubah nama aku mending diubah jadi sayang aja!"

Ashka mendelik jijik mendengar itu sementara Jiro dan Fandi bersorak heboh. Kedua lengan Ashka masih ditahan Jiro dan Fandi. Lalu kedua cowok itu memberi kode pada Shena lewat gerakan alis dan tunjukan dagu.

Shena tersenyum lebar dan langsung memeluk Ashka. Melingkarkan tangannya dengan mudah pada tubuh cowok itu.

"WOIII!! BANGSAT!!"

Shena mendongak masih sambil memeluk cowok itu erat. "Ashka ayo liburan bareng!!"

"Lepasin gue! Bajingan semua kalian!!" Ashka terus memberontak. "Minggir lo, anjing!! Jangan sentuh apalagi peluk-peluk gue!"

"Kaki gue lo injek anjing!!"

"FAN!! JIR!! SETAN KALIAN BERDUAAA!"

Shena tetap tidak mau melepaskan pelukannya. Sama halnya dengan Fandi dan Jiro, bagi mereka berdua, menyiksa Ashka dengan cara seperti ini adalah hiburan terbaik.

Tidak ada cara lain. Ashka menggigit telinga Shena keras hingga gadis itu menjerit dan akhirnya melepaskan pelukannya.

"AWWW! Kok telinga aku kamu gigit sih?"

Fandi dan Jiro syok. Tapi belum sempat mereka bereaksi, Ashka lebih dulu menyodok perut keduanya. Yang membuat mereka sontak melepaskan Ashka dan memegangi perut mereka sendiri.

"Sssh sakit cok," ringis Jiro.

"Bangsat..." Fandi menahan tawanya.

Melihat ketiganya bergerak menjauh, Ashka segera memanfaatkan momen itu untuk kabur.

"UNFRIEND GUE AMA LO BERDUA! TEMEN ANJING!!"

"DAN GUE HARAP GUE GAK PERNAH KENAL SAMA LO SHENA!"

Shena menatap sedih kepergian Ashka. Nt mulu. Nt mulu. Apa Shena harus berubah jadi rokok baru Ashka akan menyukainya? Gadis itu berdecak sebal dan menendang kaki Fandi untuk melampiaskan emosinya.

GARKA : Bad MissionWhere stories live. Discover now