Part 12

1.8K 60 0
                                    

1122 words

▪︎▪︎▪︎

Neo mengambil botol kosong yang ada di selokan lalu membuangnya ke tempat yang seharusnya.

Ia selalu diajarkan untuk peduli terhadap sekitar, termasuk kebersihan lingkungan.

Setelah mencuci tangan di wastafel, Neo membeku. Tiba-tiba ia merasakan aura pekat yang terasa menekan atmosfer di sekitarnya.

Neo mendesah malas, ia tahu siapa seseorang yang sedang berdiri di belakangnya.

Neo berbalik dan menampilkan wajah malas melihat keberadaan Garka.

"Garka mau ngapain lagi? Mau nantangin Neo? Mau mukul Neo?" Neo mendengus sebal lalu berkacak pinggang.

"Garka, Neo bisa aduin Garka ke guru kalo Garka terus-terusan gangguin Neo. Emang Garka mau dikeluarin dari sekolah?"

"Gue lihat di tangan Alura ada bekas lebam sama luka. Lo tahu kenapa?" tanya Garka, menatap Neo datar.

Neo mengerjab. Dari semua dugaannya. Ia sama sekali tidak mengira Garka akan mengatakan hal itu. "Garka lihat?"

"Iya. Lo tahu sesuatu?"

Neo bingung bagaimana harus menjawabnya. Ia tidak mau secara terang-terangan membuka rahasia yang selama ini Alura simpan rapat-rapat.

"Tahu. Tapi Neo ga mau kasih tahu ke Garka." Neo buru-buru pergi tapi Garka lebih dulu mencekal kerah seragamnya.

"Lepasin Neo!"

"Alura dipukul sama papanya?"

Neo berhenti memberontak dan kembali menatap Garka dengan terkejut.

"Darimana Garka tahu? Selama ini itu jadi rahasianya Alura."

"Gue cari tahu." Garka melepaskan kerah Neo.

Neo terdorong mundur. "Garka tahu seberapa banyak?" tanyanya.

"Lo diburu?" tanya Garka.

Tatapan Neo kembali melebar. "Maksudnya?"

"Malam itu ketika lo diserang habis balapan, mereka sebenarnya orang-orang suruhan papa Alura. Dan lo tahu."

Neo semakin terkejut. Darimana Garka tahu tentang semuanya.

"Lo suka sama Alura?" tanya Garka, mendahului Neo yang hendak bicara.

Mendengar pertanyaan itu, Neo menunduk. Lagi-lagi memberi celah waktu yang panjang di antara mereka.

"Mm... ga tahu," jawab Neo pada akhirnya.

Garka mengernyit. Menatap mata Neo untuk menemukan jawaban yang sesungguhnya. Tapi ia malah menemukan kebingungan di mata Neo. Berbeda mata Alura yang dengan jelas menunjukkan jika dia menyukai Neo, meski gadis itu mengatakan tidak.

"Lo ... ga suka sama Alura?" tanya Garka.

Menarik. Padahal Neo selalu bertingkah manis, selalu mengikuti Alura, memaksa Alura untuk balikan, dan bersikap seolah tidak mau lepas dari Alura tapi kenyataan yang sebenarnya adalah Neo tidak memiliki perasaan dengan gadis itu?

"Ga tahu. Neo bingung."

Garka mencengkeram kerah baju Neo. "Kalo lo gak suka sama Alura kenapa lo mau cape-cape ngerebut Alura dari gue?"

"Karena ... Neo peduli sama Alura. Dan ... Neo ga percaya kalo Garka itu orang baik yang bisa jagain Alura."

Jawaban Neo semakin membingungkan untuk Garka.

GARKA : Bad MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang