Part 23

6.2K 536 51
                                    

"Gue gapapa Diraa, gausah panik gitu ah" sangat santai Cynthia menjawab untuk meyakinkan temannya itu. Namun Indira tidak segampang itu untuk dibohongi, ia yakin ada sesuatu yang terjadi dengan teman dekatnya. Pasti itu karna ulah Greesel.

"Mau cobain punya aku gak?" Cynthia menyodorkan Steak yang tertancap digarpunya itu benar-benar didepan mulut Greesel. Membuatnya reflek sedikit memundurkan kepalanya.

"Kan punya kita sama, apa bedanya?" Greesel mengerutkan dahinya heran, sudah jelas-jelas itu juga seperti daging yang tengah ia makan. Dimasak ditempat dan orang yang sama, bahkan tingkat kematangannya juga sama. Apa yang membuat Cynthia menyodorkan dagingnya lagi. Apa ia ingin menjadikan Greesel sebuah objek percobaan?

"Siapa tau kalo aku yang suapin rasanya jadi beda, jadi lebih enak" ujarnya seakan meyakinkan.

Dengan menatap ragu potongan Steak didepannya itu, ia membuka mulutnya dan melahapnya dengan amat perlahan. Greesel mengunyah, mencari apa yang berbeda dari Steak miliknya itu.

Rasanya sama, tapi..

Mungkin ini yang Cynthia maksud. Menatap gadis itu yang kini tersenyum dihadapannya benar-benar membuat perasaannya lega. Itu artinya Cynthia sungguh dengan ucapannya. Ia tak marah. Jadi, kecil kemungkinan untuk Greesel akan dijauhi Cynthia. Atau mungkin itu tidak akan pernah terjadi dalam hidupnya.

"Gimana enak kan?"

"Iya, jadi lebih enak" ucapnya seraya menatap lekat netra hitam mata Cynthia yang kini menjadi titik penglihatannya. Ingin sekali ia mencium Cynthia untuk menebus rasa bersalahnya itu. 

"Lebih enak makanannya, apa lebih enak mandangin nya Sel?" satu pertanyaan dari Amanda yang berhasil membuat Greesel malu salah tingkah didepan Cynthia saat itu juga. Temannya ini memang tidak bisa diam. Selalu saja ribut untuk menggodanya. Tapi bukan Greesel namanya kalau tidak bertingkah gugup dengan lagak ala-ala stay cool nya.

Deg..

Mendadak Greesel terpaku, entah kenapa perasaan gelisah tiba-tiba menyerangnya. Rasa takut itu muncul saat ia merasakan kedekatannya dengan Cynthia. Cynthia yang mulai bisa mengembalikan senyumnya yang lama hilang. Ia takut ketika ia benar-benar memiliki perasaan pada gadis itu, tapi pikirannya masih diambang-ambang dengan masa lalu. Bukankah itu menyakitkan bagi Cynthia nantinya? Apalagi jika dia kembali. Pasti membuatnya sangat frustasi.

"Gue gak akan pernah ngungkapin perasaan gue, kalo pikiran itu belum hilang selamanya"

* * * *

"Sel, gue duluan yaa. Jagain tuh cewe disebelah lo, nanti hilang nangeesss" padahal sudah terpasang helm di kepalanya, tapi masih sempat-sempatnya ia menggoda Greesel yang belum menaiki mobilnya.

"Paan sih! Udah sana pergi, kasian tuh Indira kelamaan nunggu"

Ya, Indira. Saat ini ia sedang anteng nangkring di boncengan motor Amanda.

"Oh ngusir? Bilang aja lo pengen cepet-cepet berduaan sama Cynthia"

Gaboleh, Ini Punyaku!! (GreCyn)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ