Part 11

8.1K 670 32
                                    

"Heeghhh.. Ngeselin banget sih!Untung sayang" geramnya sambil menghentakkan satu kakinya.

* * * *

"Dari mana aja sih kok lama banget?" tanya Indira begitu Cynthia sampai di kerumunan anak IPS yang saat ini sedang berbaris ditengah lapangan.

"Abis dari cek kandungan" celetuk Cynthia asal. Murid yang mendengarnya sontak menoleh kearahnya menampilkan wajah yang menganga lebar. Berasumsi bahwa Cynthia yang mengandung saat itu. Benar-benar tak habis pikir jika Cynthia sudah hamil diluar nikah. Dasar wanita pelacur.

"Lo hamil?" kata Ella sekenanya. Antara heran, bingung dan menahan ngakak menjadi satu dalam pertanyaannya.

Cynthia tersentak kaget mendapati wajah teman-temannya yang mendominasi penuh kecurigaan. Sadar bahwa ia salah bicara saat ini. Mendadak tak terima jika ia dituduh dengan hal-hal yang negatif seperti itu.

"Eh nggak! Gue cuman becanda kali, kok pada percaya sih!" katanya dengan penuh meyakinkan. Namun teman-temannya semakin memperdalam kerutan di dahi mereka seakan mendeteksi kebohongan yang terlontar dari mulutnya.

Sementara Ella, ia menoleh kearah Lyn sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak menertawakan yang ada di isi kepala mereka.

"BHAHAHA.. Cynthia? Hamil? Deket sama cowo aja nggak. Bapaknya kalii, ahahah.." lanjutnya dengan tawa semakin keras. Bahkan bukan hanya Lyn dan Ella saja yang tertawa, melainkan Indira dan satu persatu temannya yang lain juga ikut tergelak tawa. Terkesan mengejek memang, tapi itu mampu membuat kecurigaan mereka kepada Cynthia hilang seketika.

Cynthia menghela nafasnya. Entah itu perasaan lega atau kesal karna diledek. Tapi untuk apa juga ia kesal, memang benar dengan apa yang dikatakan Ella. Ia memang tidak pernah dekat dengan seorang laki-laki, karna yang di incarnya selama ini hanyalah seorang wanita.

"Oke perhatiannya semua, hari ini kita akan melakukan permainan Bulutangkis yaa. Ibuk akan membagikan nama setiap regu nya, karna hari ini kita akan bermain dalam tim ganda putri" ujar Bu Jessi selaku guru olahraga disana. Satu persatu nama dipasangkan hingga membentuk beberapa tim yang nantinya akan memiliki lawannya masing-masing.

Sampai akhirnya Bu Jessi memilih pasangan tim Greesel dan Indira dengan lawan mainnya Amanda dan Cynthia. Mulailah mereka bermain sesuai peraturan dan arahan yang Bu Jessi berikan, termasuk pencetakan poin sekalipun.

Hingga beberapa menit lamanya, permainan itu terjadi dalam beberapa pukulan, dan..

Brukkk..

"Awss!!" pekiknya meringis kesakitan. Itu Cynthia, ia terjatuh saat tak mampu mengendalikan tubuhnya yang hendak meraih Bulutangkis. Benar-benar terasa sakit di bagian pergelangan kakinya.

"Cynthia" Greesel langsung berlari menghampiri Cynthia yang saat ini tersungkur begitu saja diatas tanah. Ia tampak terus-terusan memegangi kakinya, membuat Greesel begitu paham betapa sakit yang tengah dirasakannya.

"Kok lu bisa jatoh sih! yang mana yang sakit?" kata Greesel sembari telaten memeriksa kaki Cynthia. Terlihat dari wajah Greesel yang tampak penuh kekhawatiran. Entah kenapa tiba-tiba Greesel bisa begitu peduli pada gadis mesum nan gila itu.

"Aahh jangan dipegang sakit!!" ringisnya lagi. Karna Greesel tak sengaja menyentuh titik bagian dimana penyebab kaki Cynthia itu tampak mulai membengkak.

Tak banyak berpikir lagi, Greesel langsung menggendong Cynthia ala Bridal Style kemudian segera membawanya menuju UKS tanpa membiarkan siapapun membantunya.

Gaboleh, Ini Punyaku!! (GreCyn)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang