Part 9

11.6K 682 11
                                    

Mereka memilih untuk menyudahi aktivitas mereka karena memang sudah larut malam ditambah besok mereka akan masuk sekolah.

*Dikediaman Gracia*

"BODOHH!! kenapa kalian bisa ketinggalan jejak" marah Gracia pada kedua supirnya itu. Tidak becus, mengawasi anaknya saja mereka tidak bisa.

"Maaf Boss kita ga sengaja, soalnya Non Greesel tiba-tiba ngebut dan waktu itu kondisinya jalanan lumayan rame Boss" ucap Gino menunduk. Ia takut betul ketika Gracia akan memecatnya sekarang.

"AAHH banyak alasan kalian, gak mungkin anak saya bisa ngebut dalam keadaan jalan sedang rame" ucap Gracia. Pikirannya memang sedetail itu. Orang-orang yang berbicara dengannya juga harus berpikir secara logis.

"Itu bener Boss, Non Greesel pintar untuk menyelip mobil lain" sahut Artan menimpal. Ia juga sedikit ada rasa kesal dengan Gino. Jika saja temannya itu tidak fokus ke Handphone, pasti mereka akan mengetahui Greesel ada dimana sekarang. Mungkin Gracia juga tidak akan semarah ini padanya.

"Sejago itu dia naik mobil?" pikir Gracia. Ia memperhatikan kearah kedua supirnya itu, mencari dimana letak kebohongan mereka. Tapi sepertinya mereka sama sekali tidak berbohong mengenai anaknya.

"Yaudah kalian balik aja, biar saya yang handel semua" ucap Gracia.

Artan sedikit memukul lengan Gino untuk memberi isyarat.

"Oh, kalo gitu kita permisi Boss"

"Hmm" Gracia hanya berdehem. Ia memijat keningnya yang terlihat pusing sambil berjalan kesana-kemari memikirkan bagaimana keadaan anaknya sekarang.

"Ternyata Greesel masih punya sifat nakal yaa" batin Gracia sembari merebahkan dirinya disofa.

* * * *

Kini hari mulai pagi, terlihat sinar matahari dari balik gorden putih yang menyinari wajah kedua gadis yang tengah tertidur. Lantai kamar yang berserakan dan dipenuhi pakaian dalam yang berada di setiap sudut kamar.

Ditambah kasur mereka yang meninggalkan jejak basah dan sedikit lengket. Memang terlihat risih. Tapi kedua gadis itu tampak nyaman tertidur diatasnya. Mungkin karna lelah sebab aktivitas mereka kemarin malam.

Cynthia mulai membuka kelopak matanya perlahan. Masih sedikit samar. Ia mengusapnya kemudian terbangun dari tidurnya.

"Huuamm.." Cynthia menguap sembari meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

Dirinya terdiam sejenak sebelum akhirnya melihat seluruh keadaan kamarnya yang sangat berantakan. Ia menoleh ke arah Greesel yang masih tertidur pulas.

"Masih tidur ternyata, tidur aja bisa cantik" gumamnya tersenyum.

Kemudian ia beranjak dari kasurnya untuk segera menuju kamar mandi selagi menunggu wanita disebelahnya terbangun.

"Awsshh.. Nyeri banget, masa iya lecet?" pikirnya sambil memegangi vaginanya yang terasa berkedut. Tapi mau tak mau ia harus bangkit sebelum ia terlambat ke sekolah.

Dengan sedikit kesusahan untuk berjalan, ia mengambil satu per satu pakaian dalam miliknya dan juga milik Greesel yang terlempar ke beberapa sudut ruangan.

"Jauh banget sih sampe sini, pake emosi kali yaa" dumel Cynthia. Sudah vaginanya terasa sakit ditambah lagi ia harus membereskan semuanya sendiri. Pantas saja dia mengoceh saat ini.

Cynthia menghela nafasnya lega setelah membereskan bagian kamarnya yang cukup berantakan. Namun langkahnya untuk ke kamar mandi menjadi terhentikan setelah ia menyadari sesuatu yang terlupakan.

Gaboleh, Ini Punyaku!! (GreCyn)Where stories live. Discover now