CHAPTER 27

847 66 10
                                    

Hai!!!

Selamat datang di chapter 27

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik" atau "semangat author 💪"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸







🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

Zafran pov...

Aku sedang mengendarai mobilku menuju PP. Al-Alawi untuk memberikan oleh-oleh dari ziarah kemarin. Pesantren yang menjadi tempatku menuntut ilmu dari umurku 7 tahun sampai 16 tahun. Aku memang dari kecil menjadi santri di sana, tapi untuk sekolah aku tetap berada di naungan yayasan Pratama. Sejak lulus SMA apa memang sudah jarang sekali ke pesantren. Minggu lalu terus saja dari sana karena mbah buk memintaku untuk datang.

Aku parkirkan mobilku di depan ndalem barat. Sekarang sudah jam 8 malam. Pasti mbah buk dan mbah kong masih mengajar ngaji kitab.

Keluar dari mobil Aku langsung mengambil oleh-oleh yang berada di bagasi.

"Udah pulang lo?" Itu suara Afkar. Dia sedang berdiri melihatku dari balkon kamarnya.

"Tadi siang. Bantuin bawa ini!!"

"Bentar gue turun!!"

Tidak lama dia sudah datang dengan saran dan kaos sebagai pakaian rumahannya.

Sekarang ini kami sudah di ruang keluarga yang berada di ndalem barat.

"Ini apaan dah?"

"Oleh-oleh. Kemarin gue sempet ziarah ke makam Sunan Ampel."

"Gue dapat oleh-oleh nggak nih?"

"Yang di kardus ini buat lo, Shaka, Syilla sama Aa Fajril." Aku menjawab sambil menunjuk sebuah kardus.

"Thanks. Gue suruh mereka ke sini."

Tidak lama Aa Fajril datang. "Mana bagian gue?" Ucapnya.

"Sabar dong. Gue aja belum pilih." Balas sewot sambil membuka kardus yang aku tunjuk tadi. Sebelum ke sini tadi aku udah bisa pisahin oleh-olehnya. Yang masih ada di rumah oleh-oleh buat anggota ThePhoenix.

White Thread 2Där berättelser lever. Upptäck nu