CHAPTER 15

973 102 39
                                    

Hai!!!

Selamat datang di chapter 15

Jangan komen *next* Jangan komen *lanjut*

Komen yang lain kan bisa Contoh nih contoh

"author kok cantik" atau "semangat author 💪"

Komen seperti itu malah lebih bikin aku semangat daripada komen "next"

Komen uneg uneg kalian juga boleh. Uneg uneg kalian tentang alur cerita White Thread. Kalau kalian kasih kritik tentang cerita aku ini aku malah seneng banget.

Juga boleh Bebas kalian mau komen apa. Asal jangan *next* dan *lanjut*

Jangan lupa vote ya.. hargain penulis...

Salam rindu dari aku buat kalian semua...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸













Normal pov...

Terlihat seorang wanita bercadar sedang duduk di sebelah makam dengan nama "Zafira Aliya Pratama" di batu nisannya.

"Zafira sayang. Mama pergi dulu ya. Sebentar lagi Kakak kamu datang. Mama harus pergi."

Wanita itu adalah Adeffa yang sengaja berpakaian tertutup sebagai penyamaran.

Saat Adeffa akan keluar dari area pemakaman dia berpapasan dengan Zafran, putranya. Di balik cadarnya, Adeffa tersenyum melihat putranya.

Hari ini adalah hari jumat yang merupakan hari wajib bagi Adeffa dan Zafran mengunjungi makam Almarhum Zafira.

"Assalamualaikum, Zafira." Kata Zafran yang duduk di tempat Adeffa tadi.

"Kasih tahu kakak dong, siapa yang selalu datang ke makam kamu sebelum kakak datang. Kak Zafran ingin tahu dek." Kata Zafran lagi yang berbicara di makam adiknya sekaligus saudara kembarnya.

"Apa mama yang dateng?"

"Kakak juga ingin bertemu mama. Akhir-akhir ini kakak selalu merasa kalau mama deket banget sama kakak."

"Lain kali kakak bakal dateng ke sini sama pacar kakak. Kakak mau kenalin ke kamu, dek. Mungkin nanti kakak dateng ke sini sama papa dan mama juga."

"Mungkin tahun depan kakak lulus kuliah dan akan lanjut S2 ke London. Sekaligus bukan perusahaan yang ada di sana buat training sebelum ambil alih kerajaan bisnis keluarga kita."

"Papa semalam telepon, katanya bulan desember pulang."

Kebiasaan Zafran saat datang ke makam adiknya adalah mengobrol tentang segala hal pada adiknya sebelum tahlilan untuk adiknya.

"Sekarang kakak mau doain adek. Adeknya kakak satu-satunya."

















***

White Thread 2Where stories live. Discover now