Episode 34-Kehadiran Tiana

319 18 0
                                    

"Bagaimana cara menghilangkan stretch mark," ucap Rihana mendikte tulisan yang ia ketik di kolom pencarian internet. Dirinya memang sudah berkenan menggunakan ponsel pemberian Gillian. Dan rupanya pun, Gillian sudah sekalian membelikan kartu SIM. Akses internet di rumah tersebut juga sangat membantu Rihana untuk membuka platform layanan apa pun.

Berbagai cara dan tips dari pertanyaan Rihana langsung bermunculan di laman internet tersebut. Dan Rihana yang memang memiliki stretch mark serta bekas jahitan pasca operasi caesar, begitu fokus dalam membaca setiap artikel yang tersaji di berbagai website yang ia klik. Sayangnya, saking banyaknya cara, Rihana sampai bingung harus menerapkan cara yang mana duluan.

Sesaat setelah memejamkan matanya, Rihana lantas mengembuskan napas yang sempat ia hela dalam-dalam. Detik berikutnya, ia menatap ke arah depan, ke bagian yang terhampar di hadapan mata sekaligus tempatnya duduk sekarang. Di mana kolam renang menjadi sajian yang perlahan membuat Rihana semakin takjub dengan fasilitas rumah suaminya tersebut. Namun untuk saat ini, fokus Rihana tidak sedang ingin memuji indahnya dekorasi yang begitu apik, sebab ada sesuatu yang memang mengganggunya sejak tadi.

"Sebenarnya apa yang sedang aku lakukan? Untuk apa juga aku mencari cara menghilangkan garis-garis lucu ini dari perutku? Toh, enggak terlalu banyak juga kok. Ugh ...." Usai berkata demikian, Rihana lantas menelan saliva. Bersamaan dengan itu, sepasang matanya juga turut ia kerjap-kerjapkan.

Hingga tak berselang lama, rona merah mendadak muncul dan menghiasi kedua pipinya yang tirus. Kehangatan pun tiba-tiba menjalar. Reaksi itu terjadi, karena Rihana memikirkan sesuatu yang sangat 'dewasa'. Hal tersebut mengacu pada kemungkinan dirinya akan melakukan hubungan 'spesial' dengan Gillian.

"Enggak! Enggak mungkin!" ucap Rihana sembari menepuk kedua pipinya. Ia berangsur memejamkan mata dan mengghela napas beberapa kali. Gelagat salah tingkah sungguh tak bisa ia usir pergi kendati dirinya sudah meyakinkan diri jika hal 'dewasa' tersebut tak akan terjadi dalam waktu dekat. "Pasti masih lama! Terlebih, ketika kami masih akan selalu tidur bersama Arion! Jadi enggak mungkin Gillian yang jantungnya kerap deg-degan itu berani menuntut layanan dariku."

"Ugh ...." Kini Rihana segera menutupi wajahnya. Meski terus menghindar, pada kenyataannya pikirannya sudah terlalu kalut hanya karena hal 'dewasa' tersebut. "Tapi aku sungguh malu dengan motif di perutku saat ini. Bagaimana jika ...? Ah. Enggak! Enggak mungkin! Kami akan terus tidur bersama Arion!"

"Sebaiknya aku berhenti mengkhayalkan sesuatu yang bahkan belum akan terjadi. Daripada ada yang melihatku heboh sendiri, ada baiknya aku memikirkan penambahan menu untuk warung ... aah, hmm, maksudku rumah makanku!" tegas Rihana pada dirinya sendiri.

Ponsel yang sempet tergeletak di atas meja kayu aesthetic di samping Rihana tersebut, segera Rihana raih kembali. Ia tak lagi mencari cara untuk menghilangkan garis-garis aesthetic di perutnya, melainkan memutuskan untuk mencari inspirasi makanan yang akan cocok ia sajikan di rumah makannya nanti. Lagi pula, ia belum tertarik untuk mengikuti acara syukuran berlandaskan alasan yang aneh, yang digelar oleh para pelayan rumah Gillian. Meski begitu, ia sudah berjanji untuk menyantap nasi berkat yang Minah janjikan.

***

Berbeda dengan Rihana yang sempat sibuk berkhayal, kini Gillian yang baru datang di kantor, mendadak dikejutkan oleh kemunculan seorang wanita. Sosok Tiana Ambar Septian yang tentu saja tidak asing baginya. Mantan calon tunangan sekaligus istrinya tersebut, hadir tanpa pemberitahuan apa pun. Namun hal tersebut bisa segera Gillian analisa sendirian.

Penarikan dana perusahaan dalam jumlah besar, diterimanya perusahaan Jhony yang dulu sempat di-blacklist, lalu sekarang kehadiran Tiana. Dari ketiga hal tersebut, tidak mungkin jika tidak berhubungan satu sama lain. Ada sesuatu yang pastinya lebih besar di balik hal-hal tersebut. Sebuah rencana yang mungkin akan segera Gillian ketahui.

Pernikahan yang Gillian InginkanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt