Teman

86 13 1
                                    

❗️PERHATIAN❗️
Cerita ini hanya FIKSI.
Tidak bersangkutan dengan kehidupan asli idol dan sebagainya.
Ide cerita, Murni hasil pemikiran saya sebagai author.
Mohon di maafkan soal informasi dalam cerita yang mungkin tidak sesuai dengan RL, karena keterbatasan pengetahuan.
So, happy reading....












































































Pernah dengar kisah Bawang Merah dan Bawang Putih nggak? Seenggak nya kalian yang darah asli indonesia atau besar di indonesia pasti pernah dengar kisah 2 perempuan berstatus saudara tiri ini. Banyak versi cerita mereka, dari yang baju hanyut dan labu berisi emas sampai ada tanaman ajaib yang muncul dari tempat dikuburnya ikan mas ajaib. Dari sekian banyak versi cerita Bawang Merah dan Bawang Putih, sekolah Candra lebih memilih versi yang beda 180° dari cerita-cerita kita di masa kecil.

Yang menentukan ide tersebut pasti memiliki jiwa fantasi yang tinggi, sampai cerita Bawang Merah dan Bawang Putih si 2 saudara tiri ini. Diubah jadi cerita rakyat (juga) berbau romans, yang di dalam nya akan ada kisah cinta segitiga.

Dan, Jibran yang akan memerankan karakter Pangeran Bawang Putih. Informasi itu telah menyebar luas di sekolah mereka. Jadi bahan gosip, obrolan waktu makan, bahan ghibah waktu jamkos, sampai di menfes sekolah mereka aja buka cabang baru buat lambe turah. Semua berawal dari 'Jibran anak kelas 10 yang meranin si ganteng Pangeran Bawang Putih."

Jibran sendiri jadi males keluar kelas. Setiap kali dia jalan, banyak pasang mata yang natap dia dari ujung rambut sampai ujung kaki sambil bisik-bisik. Jibran yang jadi bahan buah bibir merasa nggak nyaman, dia nggak tau yang mereka omongin itu sisi negatif atau positif nya. Yang pasti Jibran perlahan merasa keberatan dengan hal tersebut. Dia bimbang, takut, grogi karena belum sekalipun di dalam hidupnya untuk menginjakkan kaki di atas panggung. Jangankan panggung, disuruh presentasi di depan kelas saja Jibran merasa isi perutnya berputar hebat.

Dua hari setelahnya, semua pemeran cerita dan anak-anak teater yang akan berpartisipasi nanti harus berkumpul setelah pulang sekolah. Jibran membawa langkah kakinya teratur, bisa dia rasakan sesuatu yang tidak mengenakkan dari perutnya. Jibran ingin lari ke toilet sekarang, sayangnya tangan Candra lebih dulu menahan langkahnya. Sehingga Jibran tidak bisa kabur.

Tiba di perpustakaan, Candra menangkap seorang siswi yang dikenal sebagai ketua Teater. Gadis itu mengembangkan senyumnya, bertepatan dengan beberapa siswa dan siswi yang ikut berdatangan, mereka segera masuk ke dalam perpustakaan setelah melihat keberadaan 'sang ketua'.

"Selamat Siang kak Bunga...." Sapaan itu keluar secara bersamaan.

"Selamat Siang juga, kalian duduk dulu ya.... Kevan lagi photocopy naskah."

Anak-anak di sana ngangguk sambil duduk di bangku-bangku yang tersedia, begitu juga dengan Candra. Senyum anak itu masih cerah, bahkan dari awal kakinya masuk ke perpustakaan. Dia nyapa teman-temannya yang ikut bergabung di klub teater, sesekali ketawa bareng karena saling lempar jokes. Candra juga kenalan dengan beberapa senior dan juniornya, tanya-tanya soal klub teater, berujung ngomongin topik yang ngalor ngidul kayak akar serabut.

Kalau Jibran kebalikan dari Candra. Dia masih pakai earphone, dengerin lagu Eve. Terus sibuk ngescroll komik online di salah satu platform. Dia nggak peduli dengan Candra yang sekarang lagi ghibahin
Upin Ipin era majapahit dengan teman barunya. Dia tetap scroll komiknya, walau samar-samar dia denger nama Laura Basuki -pemeran film kesukaannya- turut menjadi bahan obrolan. Jibran bahkan makin naikin Volume lagunya waktu dia tau topik obrolan mereka mulai berpindah ke kejadian-kejadian mistis di sekolah, yang ceritanya selalu turun temurun dari generasi ke generasi.

Mother's Past [Sinb x NCT Dream Au]Where stories live. Discover now