Awal Pertemuan

191 29 3
                                    


❗️PERHATIAN❗️
Cerita ini hanya FIKSI, tidak bersangkutan dengan kehidupan asli idol dan sebagainya. Ide cerita, Murni hasil pemikiran saya sebagai author.
So, happy reading....




























Tidak semua orang bisa menerima masa lalu, dan tidak semua orang bisa menghindari panasnya hati pada sang Masa lalu....




































Sejak kecil, Jema tidak bisa lepas dari jangkauan Jenan. Selalu ada kejadian yang tidak mengenakkan menimpanya. Entah lututnya luka karena jatuh, di ejek temannya karena Jema suka karakter kelinci, bahkan sudah berkali-kali Jema menangis karena es krimnya jatuh akibat di senggol anak-anak seumurannya yang memang sering mengganggu Jema. Jenan lah yang selalu berada di garis terdepan ketika tangisan Jema terdengar.

Pada akhirnya Jenan harus di panggil ke ruang guru, menyelesaikan masalah pertengkarannya. Arjuna sendiri pun sudah berkali-kali di panggil karena wali murid yang protes. Mendapati anak-anak mereka mengeluh kesakitan karena bertengkar dengan Jenan.

Jenan tidak pernah jera, dan tidak akan jera jika urusan itu bersangkutan dengan kembarannya. Selagi kembarannya tidak salah, maka tidak ada ampun untuk lawannya.

( ゚∀゚)人(゚∀゚ )

Saat ini, Jenan masih menunggu adiknya selesai kelas di kantin fakultas kedokteran. Sambil menikmat beberapa bakwan yang di siram kuah kacang, tak lupa dengan segelas kopi hitam panas. Jenan sudah seperti bapak-bapak yang lagi nungguin anaknya pulang sekolah.

Di seberang Jenan, ada Erik yang wajahnya sedikit tertekuk. Dia jenuh karena sudah hampir satu jam hanya duduk di bangku kantin. Perutnya sudah penuh dengan bakwan kuah kacang. Tapi bukan itu masalahnya, hatinya sedikit was was, Jenan sedikit tertawa melihat gerak-gerik Erik yang semakin tidak bisa diam.

"Lo kenapa sih Rik? Planga plongo nggak jelas begitu?" Jenan mengambil kembali bakwan di atas piringnya.

"Lo. Kalau lo lupa ini di gedung kedokteran taik. GEDUNG KEDOKTERAN!!" Erik menatap sengit sahabatnya itu. Lantas kembali mengundang tawa Jenan, mata sabitnya tercetak sempurna.

"Masih takut aja lo, kalian kan udah putus setahun lalu. Masih gamon ya lo?"

Erik diam, bukan berarti dia mengiyakan perkataan Jenan. Tapi...

"Eh, kalian ngapain di sini?" Seorang gadis berambut pendek menghampiri meja Jenan dan Erik.

"Hai Chika, lama nggak ketemu!" Sapa Jenan, sedikit berbasa-basi sebelum menjaili dua orang di hadapannya saat ini.

Chika hanya tersenyum santai, mata coklatnya kini mengarah pada sang Mantan. Erik masih tidak mau mengangkat kepalanya, menyapa Chika pun tidak.

"Lo apa kabar Ka?" Jenan masih terlihat santai pada gadis itu.

"Gue baik, lo pada gimana? Udah lama banget nggak ketemu."

"Gue sih baik, noh mantan lo. Kagak tau kabar lo seharian aja langsung meriang."

Mata Erik melotot setelah Jenan mengatakan hal itu. Dusta Jenan memang sulit di hindari jika situasinya seperti ini.

Mother's Past [Sinb x NCT Dream Au]Where stories live. Discover now