Perhatian

30 6 0
                                    

Murid kelas 10-2 sedang mendapatkan jam pelajaran olahraga pagi ini. Semua murid melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan aktivitas.

"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan." Angga sebagai ketua kelas, memimpin kegiatan pemanasan di depan teman sekelasnya. Dan semua teman-temannya mengikuti pemanasan sesuai dengan yang Angga lakukan.

Setelah melakukan pemanasan, mereka berlari lima kali mengelilingi lapangan basket sesuai arahan guru olahraga. Tidak ada yang boleh curang. Jika ada yang ketahuan curang, maka akan di beri hukuman.

Menuju putaran ke lima, Chesa sudah berpeluh keringat. Ia mempercepat larinya dan akhirnya selesai. Chesa duduk selonjoran di pinggir lapangan basket. Ia membuka tutup botol air putih yang sebelumnya di letakkannya di pinggir lapangan bola basket. Lalu meminumnya hingga habis setengah botol.

Sementara itu Angga dan Anggun sedang duduk selonjoran berduaan tak jauh darinya. Hal itu membuat Chesa malas. Ia bangkit berdiri, kemudian menghampiri Tamara, Mala, dan Rara.

"Sini Che, nonton Dimas main basket." Tamara memanggil Chesa.

"Nonton Dimas aja nih?" tanya Chesa.

"Eh, maksudnya nonton orang main basket." Tamara tertawa cekikikan.

"Seneng ya nonton Gue?" Dimas tiba-tiba berada di belakang Tamara.

Tamara salah tingkah hingga botol air yang di pegangnya jatuh ke tanah. Tamara hendak mengambil botolnya. Di sisi lain Dimas juga berniat mengambil botol Tamara. Mereka berdua merendah bersama. Hingga tak sadar tangan mereka bersentuhan.

"Kiw kiw cieee..."

Chesa, Mala, dan Rara bersorak hingga mereka menjadi pusat perhatian teman-teman sekelas. Teman sekelas yang melihat Dimas dan Tamara mengambil botol dengan tangan yang bersentuhan satu sama lain, mereka pun ikutan baper.

Dimas dan Tamara saling pandang dan tersenyum. Tamara dengan gesit langsung mengambil botol minumnya dan berdiri. Ia masih menatap Dimas dengan ekspresi malu-malu.

"Gue main basket dulu." Dimas menepuk bahu Tamara. Kemudian Ia menghampiri Brian dan teman laki-laki yang lainnya.

"Bau-bau akan jadian." Mala menggoda Tamara.

Tamara masih tersipu malu. "Apa sih La, jangan gitu. Malu muka Gue pasti udah merah!"

Mala tertawa hingga perutnya sakit. "Bener. Emang udah merah kayak tomat hahahaha..."

Chesa dan Rara ikutan tertawa hingga bunyi peluit pertandingan basket mengalihkan perhatian mereka.

Tim basket yang terdiri dua kelompok. Masing-masing satu kelompok ada lima orang pemain. Jadi jumlah keseluruhan yang bermain basket ada sepuluh orang. Siswa laki-laki yang tidak ikutan bermain basket, mereka memilih bersantai di pinggir lapangan.

Kedua tim itu adalah tim Brian dan tim Angga. Sebagai ketua kelompok basket, mereka melakukan jump ball di tengah lapangan untuk menentukan siapa yang memulai pertandingan. Jump ball adalah gerakan melemparkan bola ke atas yang di lakukan di depan dua pemain yang berlawanan oleh seorang wasit dalam permainan bola basket.

Saat bola di lempar ke atas oleh pak guru. Ternyata Angga yang terpilih untuk memulai pertandingan lebih dulu. Angga tersenyum remeh pada Brian yang menatapnya datar.

"Prittt... "

Peluit berbunyi pertanda pertandingan sudah di mulai. Angga men-dribble bola menuju ring. Namun dengan gesit Brian merebut bola di tangan Angga. Brian dengan cepat berhasil memasukkan bola ke dalam ring basket. Skor 1 untuk tim Brian.

B and CWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu