Bagaimana pun juga Prajurit Mata Elang tetaplah 7. Raganya memang terpisah tapi jiwanya masih ada di Prajurit Mata Elang. Tujuh tahun yang lalu bukanlah sebuah kisah sedih, itu adalah sebuah kisah perjuangan dalam menjalankan sebuah misi besar. Itu...
Anggi dan Puspa menutup wajah mereka dengan kedua tangannya saat mobil melaju dengan cepat ke arah mereka.
Brak!
Dua wanita itu membuka kedua tangan mereka dengan perlahan. Keduanya membelakan mata saat dua orang yang mengejar mereka tertabrak mobil.
Mereka tidak percaya dengan apa yang mereka lihat, kemudian keduanya menatap mobil. Seseorang turun dari mobil dan menghampiri keduanya sembari membawa sebuah tab.
"Anda." Puspa bersuara saat salah satu laki-laki misterius itu berhenti di depannya, itu adalah Matahari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anggi dan puspa saling melempar tatapan sebentar. "Kenapa kami harus ikut dengan Anda. Di mana yang lain?" Puspa kembali bersuara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa kami harus bersembunyi?" Tanya Puspa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Matahari berbicara yang sesungguhnya, ini benar-benar perintah Galih yang meminta Matahari untuk mengamankan Puspa.
"Jika kalian menyuruhku bersembunyi, aku tidak bisa." Anggi bersuara. "Operasi ini bagian dari tugasku," lanjutnya.
"Aku juga tidak akan bersembunyi di saat yang lain berjuang untuk menyelesaikan misi," sambung Puspa.
Matahari menghela nafas pelan, kemudian dia kembali menulis sesuatu dan menunjukkan pada dua wanita di depannya.
