About Hyunjin and Hemophilia.
▒▒▒
Jika Stray Kids diberi pertanyaan tentang siapa sosok terkuat menurut mereka, maka tanpa ragu semua member akan menjawab dengan satu nama.
Hwang Hyunjin.
Sosok rupawan dengan hati selembut kapas, lelaki yang telah h...
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
— H: Hyunjin & Hemophilia —
Hari kedua, Hyunjin masih belum menginjakan kaki ke rumah sakit. Ia bersikeras untuk menyelesaikan konser di Seoul selama dua hari.
Memar di pundak semakin menganggu, rasa pegal terus hinggap sepanjang hari. Tenaga Hyunjin terkuras habis setelah lagu pertama, District 9, selesai disuguhkan.
Sorakan Stay yang bergema nyaring menggetarkan gejolak semangat di hati. Serasa ia bisa bergerak 24 jam lagi seandainya tubuhnya kokoh.
Maka, Hyunjin menguatkan tubuhnya untuk diajak menari lagi, seakan lupa dengan tubuhnya yang rapuh dan berteriak istirahat, tak sadar, 6 lagu tuntas ditampilkan dengan sempurna.
Stray Kids berhenti untuk sesi ment pertama. Hyunjin menghela napas panjang, sedikit lega karena akhirnya ia bisa beristirahat sejenak. Satu persatu member memperkenalkan diri, saat gilirannya, Stay paling kencang berteriak begitu layar menyorot wajah penuh keringat milik Hyunjin.
Saat Chan mulai berbicara menyapa Stay, Hyunjin mengambil satu botol air mineral dan menghabiskannya dalam satu teguk, ia kehausan, konser hari ini sangat membuat ia kewalahan.
Jisung juga memperhatikan Hyunjin, agak khawatir. Mengetahui pergelangan kaki Hyunjin satu minggu lalu belum sepenuhnya pulih dan pundaknya memar saat di backstage kemarin cukup membuat ia gelisah dan mempertanyakan satu hal. Bagaimana bisa Hyunjin masih berdiri tegak dengan kondisi seperti itu?
Setelah sesi ment pertama selesai, mereka lanjut membawakan lagu lagi. Kala lagu 'Wow' dinyanyikan dan danceracha tampil bertiga, member lain turun ke backstage untuk berganti kostum. Dokter Nam sejak awal konser dimulai, hanya memandangi Hyunjin dari monitor backstage. Ia menahan khawatir tak berujung, selama Hyunjin menolak ke rumah sakit, Dokter Nam tak akan bisa tenang sama sekali.
“Chan!”
Dokter Nam memanggil Chan yang sedang menyeka keringat dengan handuk kecil. Chan menoleh.
“Kenapa, Dok?”
“Hyunjin gimana di panggung? Dia baik-baik aja?” tanyanya. Posisi Dokter Nam tak jauh berbeda dari penggemar yang hanya melihat idolnya lewat layar, ia tak bisa mengetahui kondisi Hyunjin dengan pasti.
Chan tersenyum samar, mengerti betul kekhawatiran Dokter Nam juga tatapan cemasnya. “Hyunjin baik-baik aja, Dok. Walaupun mukanya agak lesu, tapi dia keliatan semangat hari ini.”
Dokter Nam mengangguk paham, ia lalu duduk dan membiarkan Chan pergi. Dokter Lee yang sejak tadi berada di sampingnya keheranan. Sama seperti kemarin, Dokter Lee masih membuat Dokter Nam risih dengan keberadaannya.
