13. Sorry, I Love You.

948 118 19
                                    

Jum'at, 4 November 2022.

— H: Hyunjin & Hemophilia —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— H: Hyunjin & Hemophilia

"Hyung."

Langkah kaki Jisung secara ragu memasuki studio. Ia mengulum bibir ketika Chan dan Changbin memperhatikannya dengan aneh.

"Lo kenapa?"

"E-engga, itu ...," Ia tidak tahu harus memberitahu dengan cara apa.

"Kenapa sih? Abis ketemu kecoa di toilet ya?" tebak Changbin, pasalnya tadi Jisung izin ke toilet, tapi lama sekali kembali.

"Itu, hyung. Hyunjin ada di agensi." Akhirnya, kalimat itu keluar dari bibir Jisung.

"Hah?" Chan terkejut, ditatapnya Jisung dengan mata membulat. "Yang bener?"

"Itu, dia tadi latihan sendiri. Terus sekarang lagi tidur. Gue abis dari sana."

"Jadi tadi lo bohong? Lo bilang mau ke toilet."

"Gue di chat manager, minta tolong ngecek Hyunjin di ruang latihan." jelas Jisung. "Hyung, bisa temuin Hyunjin sekarang? Ini waktu yang tepat buat nyari tau alasan dia ngejauhin lo," pinta Jisung.

"Kenapa lo bisa bilang begitu? Sedangkan dia aja nitip hadiah lewat lo." Chan menaikan alisnya meminta jawaban, sebab menurutnya ini bukan waktu yang tepat.

"Kalo ini waktu yang tepat, harusnya dia udah berani ketemu gue, ngucapin selamat ulang tahun langsung ke gue, bukannya nitip lewat lo," kata Chan dan itu benar.

"Hyung, lo gak ngerti. Hyunjin cuma gak tau caranya memperbaiki suasana. Dia tadi nangis, terus pas tidur nyebut nama lo," tekan Jisung.

"Gue mohon, dia butuh lo, hyung. Dia butuh lo buat berdamai sama dirinya sendiri. Gue yakin ini bisa selesai kalo lo ajak dia bicara berdua," pinta Jisung sekali lagi.

"Dia beneran ngigau nama gue?"

"Buat apa gue bohong? Hyunjin sayang sama lo, keadaan yang bikin dia terpaksa ga bisa nunjukin itu."

Chan terdiam, hatinya mulai tergerak untuk menemui Hyunjin. Tapi ia takut, ia takut akan reaksi Hyunjin nanti. Ia takut Hyunjin menolak berbicara dengannya.

"Hyung," panggil Jisung. "Gue mohon. Cuma lo yang bisa."

"Iya, gue ke sana." Chan berdiri, lalu meninggalkan Chan dan Changbin di studio.

"Gue ikut."

"Hyung, jangan."

Changbin yang sudah berdiri, dicegah oleh Jisung. "Kenapa?"

Jisung menggeleng, "Kasih mereka waktu."

Lewat tatapan Jisung, Changbin dengan mudah mengerti. Ia kembali duduk bersama Jisung, mulai bekerja lagi sambil menunggu Chan kembali membawa kabar baik.

𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 - 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang