11. Silent Cry

916 116 16
                                    

Minggu, 17 Juli 2022.

- H: Hyunjin & Hemophilia -

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- H: Hyunjin & Hemophilia -

Kerlap-kerlip bintang yang menghiasi malam itu terpampang nyata di depan kedua binar matanya. Lelaki yang terduduk sendirian sembari merenung hanya diam dan mengerjapkan kelopak matanya, menatap indah langit malam.

Dengan pakaian pendek yang tak melindunginya dari suhu dingin yang menusuk, Hyunjin tetap bertahan seolah sama sekali tak peduli.

Pemuda Hwang itu sedang melawan perasaan gelisahnya sejak satu jam yang lalu, tanpa disadari bahwa tubuh kurus miliknya sudah menggigil.

Sudah satu hari berlalu sejak ia mendengar apa yang seharusnya tak ia dengar, dan rasanya masih sama. Sakit, kecewa dan marah di saat bersamaan. Hal yang sangat membuatnya kesal dan gelisah adalah, ia tidak berhak menyalahkan siapapun, satu-satunya yang bisa Hyunjin salahkan dalam situasi ini hanyalah dirinya sendiri.

Dengan kedua tangan memeluk tubuh, ia menunduk. Seluruh kalimat-kalimat menyakitkan yang ia dengar itu kembali berputar dan memenuhi kepalanya. Membuat kepala Hyunjin sangat sakit dan pening.

Selama ini, seluruh teman-temannya meyakinkan Hyunjin bahwa mereka selalu menerima bagaimanapun keadaannya, Hyunjin tidak buta bahwa kekurangannya terus merugikan banyak pihak. Namun, yang membuat hatinya hancur adalah fakta bahwa kepedulian yang selama ini ia terima hanya sekadar rasa kasihan. Hanya tipuan semata, hanya topeng, hanya sandiwara. Dan Hyunjin membenci dirinya sendiri karena terlambat menyadari semua itu.

"Bodoh, gue bodoh."

"Sebodoh ini diri lo, Hyun."

Entah sudah berapa kali, ia terus merutuki dirinya sendiri sejak kemarin. Seharian penuh yang ia jalani sejak pagi tadi terasa tak menarik. Hatinya kosong dan tatapannya hampa. Hyunjin masih syok dan belum terima dengan semua yang ia dengar.

Hyunjin yang selalu berdamai dengan luka dan menerima kekurangannya, kini benar-benar membenci semua yang ada dalam dirinya sendiri.

Benci karena ia merepotkan, ia tidak berguna, ia menyusahkan dan merugikan banyak orang. Fakta bahwa ada satu teman yang tak menyukainya diam-diam, sangat membuat Hyunjin jatuh sejatuh-jatuhnya.

"Gue bodoh, kenapa gue harus lahir?" gumamnya sambil menenggelamkan kepalanya ke lutut.

"Gue benci hidup kayak gini." Hyunjin mulai terisak, dadanya perih dan sesak luar biasa.

"Faktanya Hyunjin emang nyusahin! Lo harusnya sadar kalo anak itu gak bisa ngasih apapun selain ngerepotin kita!"

"Iya, gue nyusahin. Gue gak bisa ngasih apapun buat kalian...," gumam Hyunjin kala teringat perkataan Woojin kemarin.

𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧 - 𝐇𝐰𝐚𝐧𝐠 𝐇𝐲𝐮𝐧𝐣𝐢𝐧Where stories live. Discover now