PART 10

109K 5K 15
                                    

"Tuan, sudah saya bilang kan kondisi nyonya tidak sesehat dulu lagi. Dia punya penyakit jantung, tuan harus bisa menjaga nyonya dengan baik."

Di ruangan khusus Jantung, seorang dokter sedang memarahi wali pasiennya sebab tidak becus menjaga si pasien. Berani-beraninya dokter itu memarahi wali pasien.

"Dok, saya itu selalu menjaga istri saya. Dia aja yang jarang minum obat yang udah dokter resep kan," Ucap Charles membela diri.

"Bener begitu nyonya?" Tanya sang dokter, Clara menggeleng.

Suaminya ini selalu saja memojokkan istrinya. Padahal tiap hari Clara rutin meminum obat dengan bantuan art di rumah.

"Jangan percaya apa kata suami saya dok. Dokter tahu sendiri, dari zaman purba dia selalu bohong," Clara melirik sinis suaminya.

"Tepat mengenai sasaran nyonya, bahkan dulu saya pernah menjadi korban kebohongan suami anda," Dokter itu tersenyum penuh arti.

Mampus sudah Charles pagi ini. Salah siapa membangunkan singa yang sedang tertidur lelap.

"Udah, ayo pulang!" Sentak Clara berdiri dari tempatnya.

"Sayang, kamu marah? Lagian kamu kan udah tahu kalo dokter Kinan itu mantanku." Charles hendak mengejar Clara. Namun panggilan Kinan membuatnya terhenti.

"Nan, kenapa sih harus ingetin soal itu?" Kesal Charles.

"Maaf tuan. Sebelum anda pergi, jangan lupa resep nyonya. Ini, ingat sehari dua kali."

Charles mengambil paksa resep tersebut. Tanpa mengucap terima kasih, laki-laki itu keluar mengejar istrinya yang pergi entah kemana.

Kinan selaku dokter kesehatan Clara menggeleng lucu melihat tingkah pasiennya. Dulu mereka sempat punya masalah soal perasaan, tapi kini semua telah menjadi candaan. Seperti saat ini.

"Kasihan juga yang dapet karma ternyata putri semata wayangnya sendiri," Ucap Kinan lalu pasien berikutnya masuk.

•••••

"Cla! Clara!" Panggil Charles melihat Clara terhenti agak jauh dari bangsal anak.

"Aish, budegnya kumat tuh cewek."

Terpaksa Charles berjalan menghampiri istrinya. Sampai di sana, dia tak mendapat respon apapun dari Clara. Akhirnya, dia memberanikan diri menepuk pelan pundak wanita tercintanya itu.

"Sayang," Panggil Charles lirih.

Hal itu membuat Clara sedikit terlonjak. Namun, dia tak mengeluarkan sepatah kata pun untuk Charles. Charles yang bingung hanya bisa berkerut kening.

"Kenapa?" Tanya Charles mengikuti arah pandang istrinya yang terus memandang depan.

Tidak ada siapa-siapa.

"Sayang, are you oke?"

"Mas, aku ngelihat Vanya," Lirih Clara.

"Hah? Mana sayang??" Charles menoleh ke sana kemari mencari keberadaan putri tercintanya yang selama ini menghilang tanpa jejak.

"Itu, yang lagi bicara sama dokter, putri kita kan?" Ucap Clara dengan air mata menetes.

Charles sepertinya tahu kemana arah pandang Clara. Tepat di samping pintu bangsal anak ada seorang wanita lusuh yang sedang berbicara dengan dokter wanita. Tapi posisi itu jauh sekali.

"Emangnya kamu yakin dia Vanya?" Tanya Charles memastikan.

"Insting seorang ibu gak pernah salah."

"Kondisi kamu lagi gak sehat. Bisa aja kamu ngaco. Menurut penglihatan ku, dia bukan Vanya, sayang."

HER LIFE (OTW TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang