LA - 50

91K 6.5K 3.9K
                                    

Uodateee! Maaf telat, hiks soalnya ak lagi UTS 😭😭 + puseng banget kepala ku😭😭

Part ini 3K vote dan 3K komen yak!

Siapa yang nungguin Kiel?

Siapa yang udah baca karya karsa part kmrn? Wkwkwk? Masih waras kah?

WARNING! Ada pembahasan konten erotis disini. Mending yang masih dibawah umur aku saranin loncatan part ini aja ya.. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻 lanjut ke next part 🙏🏻 makasih

Tandai typo dna kalimat rancu ya gais!

Gaby terbangun dengan sekujur tubuh yang terasa sakit, perih, dan kebas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gaby terbangun dengan sekujur tubuh yang terasa sakit, perih, dan kebas. Perempuan itu mengerang, dengan kondisi tangan yang masih terikat di kepala ranjang.

Matanya sedikit mengernyit saat cahaya matahari menyorot ke arahnya. Dia bisa merasakan kulitnya yang bergesekan dengan selimut tebal yang membalut tubuhnya sekarang.

Matanya kembali terpejam, merasakan sakit di area pinggang ke bawah, lebih tepatnya nyeri. Dia kemudian membuka mata ketika mendengar pintu kamar di buka.

Kiel masuk dengan segelas air putih di tangannya. Pria itu menoleh, menatap Gaby yang hanya bisa membuka matanya setengah sadar. Pria itu rapi dalam balutan kaos dan juga celana kain panjang.

Kiel di ujung ranjang, terkekeh menatapnya. Pria itu bergegas mendekat ke tubuh Gaby, lalu menelentangkan tubuh Gaby sebelum ia membuka simpul yang terikat antara kedua pergelangan tangan Gaby dan juga kepala ranjang.

Jejak percintaan panas keduanya terlihat jelas di leher sampai dengan dada Gaby yang terbuka jelas sekarang ini. Dadanya yang membusung penuh dengan bekas merah keunguan. Semakin ke bawah, akan semakin banyak bekasnya. Di sudut sudut tertentu yang menjadi tempat paling Kiel suka, seperti dua payudara, bagian selangkangan, akan tertutup dengan tanda cintanya yang Kiel buat dengan rintihan memohon Gaby untuk berhenti.

Ah sialan. Begini saja milik Kiel sudah kembali turn on.

Kiel membuang dasi yang menjadi kain untuk mengikat tangan perempuan itu, lalu tangannya perlahan mengelus pipi Gaby. "Capek banget ya? Hm?"

Gaby tak punya tenaga untuk membalas. Area kemaluannya terasa lengket sekarang, Kiel dengan gilanya menghajarnya semalam tanpa ampun, lalu dia tidak membiarkan cairan kentalnya keluar dari tubuh Gaby begitu saja. Pria itu menekan pinggang Gaby yang menungging, lalu jari jarinya membawa kembali masuk cairannya yang meleleh keluar, sembari pria itu mengangkat pantat Gaby agar tidak turun ke atas kasur.

Sinting. Pria sinting.

"Ahhh, lo harus mandi dulu nggak sih? Kayaknya malam ini— lagi?" Kekeh Kiel.

Gaby mengalihkan kepalanya ke samping, enggan menatap Kiel. Hatinya tercubit, melihat apa yang pria itu lakukan untuknya kemarin malam. Kasar, penuh kebencian dan dendam, pria itu memperlakukannya. Seolah menyalurkan semua kebenciannya selama tiga tahun ini dengan gerakan kasar yang begitu menyakitkan di tubuh Gaby.

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang