LA - 11

179K 15.5K 11.8K
                                    

Gila! Sehari jebol 9.2K komen 🫨🤯

Kalo kek gini tiap hari update deh! Wkwk!

Next 4K vote dan 5K komen yak!

Aku bakal update cepet kalo Kiel foll ig nya 1.200 ya! WKWWK follow aja @kielmilan

Jangan cepet cepet plisssssss 😀

Jangan cepet cepet plisssssss 😀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok!

"Katanya ada yang kangen. Gue samperin kok di kunci pintunya?"

Suara Kiel dari balik pintu kamar Gaby berhasil membuat itu membeku di balik pintu. Gaby bersandar pada pintunya yang terkunci sembari ketar ketir di tempat.

NGAPAIN SIH PAKEK KESINI SEGALA?!

"Tadi nantangin, sekarang ciut. Ck, dasar upik abu."

Ledekan itu terdengar jelas dan begitu keras dari balik pintu kamar Gaby, membuat Gaby menggeram kesal.

Tangannya refleks mencekal kunci pintu kamarnya, berniat membuka kunci pintu kamar, namun kesadaran Gaby jauh lebih besar. Jika ia membuka kunci itu, maka yang akan masuk ke kamarnya adalah singa kelaparan yang sudah siap mencabik-cabik Gaby menjadi beberapa bagian.

"Nggak dibuka nih? Pura-pura tidur?" Suara Kiel masih terdengar jelas dari balik pintu kamar itu, membuat Gaby semakin berdebar.

"Yaudah, gue nyebat dulu, nggak bisa tidur." Tutur Kiel dan langkah kaki mulai terdengar menjauh.

Gaby yang mendengar ucapan Kiel entah mengapa refleks memutar kunci yang menggantung di lubang pintu dan membuka pintu kamarnya sembari memanggil pria itu.

"Mas Kiel!"

Kaki Kiel berhasil berhenti, tapi kepalanya malah celingukan ke kanan dan kiri. "Siapa yang manggil gue? Setan?"

Kiel memeluk tubuhnya sendiri seolah sedang ketakutan. "Ngeri banget rumah ini sekarang. Ada setan. Serem."

Gaby melotot mendengar ucapan pria itu. Gaby dengan kesal menghentakkan kakinya ke arah Kiel dan mencubit lengan Kiel hingga pria itu memekik.

"Ahhh! Apaan sih?!" Kiel mengelus lengannya yang terasa nyut-nyutan itu.

"Siapa suruh ngatain setan?!" Omel Gaby seraya berkacak pinggang.

"Satu sama lah. Lo tadi ngatain gue setan. Lupa? Apa emang kapasitas otak lo cuman 1 giga doang? Makanya gampang lupa?"

"Ihhh ngeselin!" Gaby menggeram kesal tanpa bisa lanjut mencubit lengan Kiel karena merasa kasihan dengan pria itu.

"Ngeselin tapi kangen kan?" Ledek Kiel sembari terkekeh kecil. "Dah lah, mau nyebat gue."

"Gak boleh Mas! Nanti aku laporin Mami loh." Ancam Gaby dengan nada mengintimidasi.

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang