LA - 08

191K 15.2K 5.1K
                                    

1.500 kata!

3K vote dan 4K komen wajib ya! Wkwk SIAPA TAU AGAK LAMAAN 😝

Part ini pegangan erat ya.. emang kapal Kiby tuh hobinya goyang, WKWKWK!

Tandai typo atau kalimat rancu ya! Makasih

Kiel mencekal tangan Gaby dan langsung menyeret perempuan itu ke lorong sepi yang tidak ada orang melintas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiel mencekal tangan Gaby dan langsung menyeret perempuan itu ke lorong sepi yang tidak ada orang melintas.

Cekalan yang terlalu kuat di lengan perempuan itu sontak membuat Gaby meringis. Apalagi Ezkiel terkesan menyeretnya secara paksa.

"Mas! Sakit!— EUNGHH!" Gaby melotot dan langsung memekik ketika Kiel membekap mulutnya dengan telapak tangan besarnya.

"Ummpbbhh!!" Gaby memekik dibalik bekapan telapak tangan Kiel.

"Khenpwa dhwi bhwekhwap?!!" Serunya dengan mata melotot. Kiel pun balas melotot ke perempuan itu dan bibirnya menipis, seolah geram dengan kehadiran perempuan itu.

"Lo ngapain disini?! Hah?!" Geram Kiel.

Gaby kemudian menarik tangan Kiel yang membekap mulutnya hingga terlepas, kemudian ia menarik nafas panjang dan terengah-engah.

"Hah! Mau kirim berkas!" Jawab Gaby dengan tarikan nafas panjang sebelum menjawabnya.

"Apa?!" Kiel menyatukan dua alisnya. Nampak keterkejutan yang di tampilkan oleh pria itu.

Gaby mengangguk cepat. "Iya, kuliah di sini, sama mas Kiel." Gaby lalu tersenyum begitu lebar, menampilkan jejeran giginya yang rapi.

"Ahh, fuck." Umpatnya.

"Ish-ish-ish, ketua bem kok ngumpat." Gaby menggelengkan kepalanya, mengejek dengan kentara.

Kiel yang mendengarnya pun sontak melotot dan memberi gertakan. "Nggak usah sok kenal kalo di kampus sama gue! Paham?!" Tekannya.

"Iya.. ntar aku pura-pura nggak kenal sama Mas Ki—"

"Panggil Kak Kiel!" Perintahnya tegas.

"Nggak enak Ma— UMMBBPHH!" Mulut Gaby kembali di bekap oleh telapak tangan pria itu, membuat Gaby pada akhirnya mengangguki perintahnya.

"Hah! Hah! Hah! Iyaa, Kak Kiel.." Gaby bisa bernafas dengan lega setelah Kiel melepaskan tangannya.

"Lo masuk jurusan apa?"

"Ilmu komunikasi, tetanggaan sama fakultas Kak Kiel! Hehe!" Gaby nampak bersemangat ketika berkata itu.

Bibir perempuan itu melengkung dengan begitu lebar, matanya sampai menyipit, membuat Kiel terhenyak sejenak mendapati ekspresi yang begitu ekspresif itu.

"Ck," Kiel berdecih mendengar jawaban dari Gaby. "Lo nggak cocok jadi anak ilkom."

Gaby mengerucutkan bibirnya, "apa sih? Sirik amat! Terus aku cocoknya jadi apa?"

Love Attack Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang