30| Perjuangan & Rasa Sakit

523 34 31
                                    

Hai anak bunda Valak tersayang apa kabar?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai anak bunda Valak tersayang apa kabar?

Kangen bunda gak sih??

Bunda cuman mo ngingetin

Jangan lupa tinggalkan jejak
Vote dan komen

"Jangan menjadi NINJA dengan menghilang tanpa meninggalkan jejak, bikin bunda sedih."

Tandai TYPO

Ria

Sesuai janjinya kepada dokter Hendra hari ini Andrean datang ke Rumah Sakit untuk melakukan cuci darah pertama kali. Sebelum membuka pintu ruangan dokter, Andrean menghela nafas pelan sembari tanganya tergerak mengetuknya beberapa kali.

"Permisi Om."

Dokter muda itu dengan segera menatap kearah cowok yang tengah berdiri di depan pintu dengan tatapan kosong, "Andrean silahkan."

Andrean membawa langkahnya lalu mendudukkan diri di hadapan dokter Hendra. "Hari ini HD pertama kamu," ucap beliau lirih, "Meskipun seharusnya sudah yang ke tiga kali."

Andrean hanya tersenyum tipis sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maaf Om, waktu itu Alvaro sakit. Terus Re ikut perkemahan jadi sibuk banget."

Dokter Hendra menghela nafas pelan, tanganya tergerak menyentuh tangan kiri Andrean, dengan segera ia mengecek tensi darah cowok itu. "Om HD itu disuntik ya?"

Dokter menghentikan aktifitasnya sebentar, menatap Andrean yang tiba-tiba mengajukan pertanyaan. "Iya. Akan ada dua jarum yang menjadi tempat keluar masuknya darah kamu, yang terhubung dengan mesin hemodialisis."

Mendengar itu Andrean meneguk paksa ludahnya. Membayangkan satu jarum saja sudah sakit apa lagi dua jarum yang akan menemaninya dua kali seminggu.

"Andrean?"

"I-iya O-om?"

Dapat dokter tangkap raut ketakutaan yang jelas tercetak di wajah pucat Andrean, tangan dokter Hendra terulur mengusap pelan rambut cowok itu. "Kamu mau sembuh kan? Kamu harus tenang, sekarang kamu ikut Om ke ruang HD."

Andrean menghela nafas pelan lalu bangkit dan berjalan mengikuti dokter Hendra. Sesampainya ruang HD mata Andrean mengedar menatap ruangan serba putih itu, sembari menunggu dokter kembali Andrean melangkah mendekati alat yang ada di dekat branker.

 Sesampainya ruang HD mata Andrean mengedar menatap ruangan serba putih itu, sembari menunggu dokter kembali Andrean melangkah mendekati alat yang ada di dekat branker

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm Your Brother ✔Where stories live. Discover now