Chapter 7 : Penculik

8K 142 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terlalu banyak hal mengejutkan dalam hidup Asmara dan salah satunya adalah ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Terlalu banyak hal mengejutkan dalam hidup Asmara dan salah satunya adalah ini.

"Ngapain lo nyamperin gue penyihir?"

Kedatangan wanita itu rupanya mendapat sambutan buruk dari Arven. Asmara mengamatinya mulai atas ke bawah, penampilan wanita itu rapi mengenakan blazer tosca, high heels silver serta rambut curly sebahu yang membuatnya tampak sangat elegan.

Namun kenapa Arven menyambutnya seenggan itu?

"Memang lo ada hak ngelarang gue buat ketemu lo? Toh, tante Flora sendiri ngebebasin gue ketemu anaknya kapan pun gue mau," ujarnya ngeyel. Asmara berusaha menerka-nerka siapa dia, seragam yang dikenakannya pun tidak menuliskan nama.

"Vi. Lo nggak jera gue cekik?" Dan pertanyaan Arven membuat Asmara membolakan matanya. Cekik? Arven pernah mencekik wanita ini?!

"Kayaknya. Lo lepasin gue kemarin berarti lo ngasih gue kesempatan kedua deketin lo lagi. Yah, walaupun selera lo sekarang pindah ke anak kecil." Lalu tatap wanita itu beralih pada Asmara dengan sedikit lebih lembut. "Siapa namanya, Dek?"

"Aku Asmara, Kak."

"Nama yang indah." Viona tersenyum smirk kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang dari pouch bag branded miliknya. "Tapi bakal lebih indah kalau lo jauhin Arven. Berapa yang lo butuhin?"

Boyfriend With BenefitsWhere stories live. Discover now