CHAPTER 1

37.6K 463 9
                                    

Boston, Amerika Serikat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Boston, Amerika Serikat

****
Ruby menatap penuh berbinar pada set perhiasan yang ada pada kaca etalase. Jemarinya hanya dapat menyentuh kaca, karena Ruby membutuhkan berbulan- bulan untuk membeli mereka semua.

"Beli saja jika kau mau."

Suara bariton membuat tubuh Ruby sontak terkejut dan menoleh ke kiri. Mata Ruby terbuka lebar saat melihat wajah Victor! Seseorang yang ia sebut kakak tetapi sayangnya mereka tidak memiliki darah yang sama.

"Victor! Apa yang kau lakukan disini?" ucap Ruby yang awalnya ragu untuk memanggil Victor dengan sebutan nama. Karena mereka tak lagi akrab sejak, Ruby memilih untuk berpisah dengan kedua orang tua angkatnya.

"Kau mau itu, aku bisa mendapatkannya untukmu," ucap Victor yang tak menanggapi pertanyaan Ruby.

"Tidak! Tidak...Terima kasih Victor," balas Ruby menolak dengan halus tawaran hadiah dari Victor.

"Aku ingin satu set perhiasan ini," ucap Victor kepada pelayan yang berdiri di balik etalase.

"Baik Tuan."

Mata Ruby membesar, ia membalas tatapan Victor dengan satu alis yang terangkat. Siapa yang tidak menaruh curiga kepada pria di depannya ini, mereka tak lagi bertemu belasan tahun. Dan terakhir saat Ruby berpisah dari orang tua angkatnya, Victor terlihat sangat membencinya padahal usia Victor dan dirinya terpaut 6 tahun.

"Apa? Kenapa kau memperlihatkan padaku tatapan mengerikan itu," balas Victor dengan sentuhan kecil pada dagu Ruby.

"Apa maksud dari semua ini?" tanya Ruby masih mengontrol dirinya untuk tetap tenang, karena mereka berada di pusat pembelanjaan.

Victor mengangkat tangannya mengentikan pembicaraan. Ia mengeluarkan kartu debitnya, membayar tagihan set perhiasan yang sudah di bungkus cantik di dalam paper bag berwarna biru tua.

"Ambil." Victor mendorong paper bag kepada Ruby.

"Tidak." Tolak Ruby yang mendorong paper bag yang Victor sodorkan.

"Baiklah," ucap Victor dengan santai membuang satu set perhiasan mahal itu ke dalam tong sampah di depannya.

Ruby kembali di buat terkejut akan aksi yang di lakukan Victor. Begitu sombong dan angkuhnya Victor Anthony! Ruby seperti orang bodoh yang mengambil perhiasan di dalam tong sampah. Tak perduli dengan tatapan aneh, yang penting dirinya tidak merasa di rugikan ataupun merugikan orang lain.

"Lihatlah setelah menjadi sampah. Kau rela memungutnya kembali," desis Victor yang menarik sedikit senyum pada bibirnya. Ia sedang menahan untuk tidak tertawa dengan kencang.

"Sebuah sampah yang menjadi keberuntungan bagiku," balas Ruby yang tak perduli dengan sindiran Victor kepadanya.

"Karena kau sama seperti mereka."

𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐁𝐀𝐁𝐘 𝐁𝐎𝐘𝐒 𝐌𝐑. 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄Where stories live. Discover now