taehyung sekali lagi tersenyum sendu, ia bawa telapak tangannya untuk mengusap lembut pucuk kepala jungkook. “maafkan hyungie, tidak ada di saat kamu butuhkan. maafkan hyungie jika membuat kamu celaka sayang. hyung minta maaf”

mata jungkook menyorot ke arahnya, ia tatap mata yg tidak pernah berubah tajam ketika memandangnya. pandangan itu tetap memuja, tetap cinta yg begitu banyak jungkook rasakan. “hyungie tidak salah, aku yg teledor, kaki ku tersangkut kala—eomma?” ucapnya terkejut membuat taehyung mengerutkan alisnya. “eomma, hyungie bagaimana kabar eomma?” jungkook panik tentu saja membuat taehyung semakin takut dan khawatir apa lagi dengan adanya bayi di gendongannya. “sayang, hei tenang dulu. ada adek di gendongan kamu” begitu taehyung langsung menyadarkannya dengan lembut menangkup wajah  hingga menatapnya. “bicarakan baik² sayang” air mata jungkook menetes seiring tatapan itu terkunci. “hyung, sebelum nya pihak rumah sakit menghubungiku, mereka mengatakan—mereka mengatakan jika detak jantung eomma berhenti” lepas sudah jungkook dengan isakkannya dan taehyung yg kaku tidak bisa menerima apapun pergerakan tubuhnya, ia merasa mendapat kabar baik dan buruk secara bersamaan hari ini. “hyung” jungkook mengguncang tangannya agar taehyung bersuara. “hyung tidak tau apapun? hyung tidak tau keadaan eomma?” taehyung langsung menatapnya dengan geleng kepala pelan, ia berharap yg di dengarnya adalah salah, ia berharap ia salah mendengar. tapi, ini suara istrinya, istrinya sendiri yg berkata. “sayang—” jungkook menyamankan dengan pejaman mata tidak ingin melihat bagaimana suaminya saat ini tengah meneteskan air mata. “sayang, itu tidak benarkan, kamu bohong kan sayang?”
jungkook tidak menjawabnya ia mengeratkan pejamannya berusaha menolak tatapan kesedihan yg di pancarkan oleh suaminya saat ini. meski tak menolak, jika dirinya sendiri pun merasa sangat sedih, jika semua yg mereka takutkan terjadi.

di mulai saat dimana mereka sama² menangis dengan keadaan jungkook yg masih memangku bayi kecilnya, suara daun pintu terbuka pun tak menyadarkan mereka untuk saling menatap ke arah sana.
memeluk sang istri begitu erat, taehyung juga tidak berpikir untuk lari keruangan nyonya kim, mereka berdua benar² kalut dan tidak tau harus melakukan apapun saat ini.

“hyungie, hyungie harus menemui eomma, hyungie harus kesana” ujar jungkook melepaskan pelukannya.

“tapi kamu?—”

jungkook menggeleng.“aku tak apa hyungie, hyung harus kesana”

taehyung menghapus air mata mereka bergantian, lalu mengangguk sebelum mengecup kening jungkook dengan lembut.

“mau kemana?”

taehyung terpaku, saat membalikan badannya melihat dan mendengar sura dari orang yg ingin ia temui saat ini. berada di kursi roda bersama jimin bogum dan yoongi serta anak mereka.

“eomma?”

panggilan taehyung sama hal nya menyadarkan jungkook ketika terpaku dengan obsidian yg menjadi ketakutannya.

dia benar mertuanya bukan?

“eomma disini”

taehyung langsung mendekat dan duduk bersimpuh disana menyalami, menciumi jari jemari nyonya kim yg tersenyum sendu.

“eomma baik² saja? maafkan taehyung eomma maaf, tidak menyadari keadaan eomma”

“eomma baik² saja, sekarang ada di hadapan kamu, jangan bicara yg tidak mungkin, eomma tau kamu pasti mengunjungi eomma—” nyonya kim mengelus punggung taehyung yg masih setia bersimpuh di hadapannya. “eomma dengar cucu eomma sudah lahir, boleh eomma lihat?”



~•~


kim taesa. nama bayi kedua perempuan dari keluarga besar bermarga kim. bayi yg baru berumur 2 minggu itu membuat suasana rumah menjadi sedikit lebih hangat, sejak kedatangannya di sambut begitu antusias gembira apa lagi taejung, anak pertama laki² itu sedikit berlebihan kala cemburu. wajar di usia nya yg tidak terpaut jauh dari sang adik membuatnya merasa di abaikan oleh jungkook.

backstreetWhere stories live. Discover now