⁵⁸

1K 93 2
                                    

happy reading

💜

_________________________________________

semenjak dimana nyonya kim bertemu dengan jimin dan bogum mencoba bertanya dengan permasalahan yg terjadi, karena setelah kepergian lisa, bogum juga tidak pernah bertamu di kediaman kim. bahkan saat jungkook hamil bogum tidak datang seperti keinginannya yg ingin mengambil rahim jungkook.
ada rasa senang di hati nyonya kim kala itu,karena bogum tidak mengganggu kehidupan keluarganya. namun juga ada sedikit penasaran kala tak melihatnya, takut akan terjadi sesuatu diantara mereka.
dan benar saja, meski bukan perseteruan taehyung dan bogum, namun kini terganti jimin dan bogum.

"kenapa dengan kalian? jimin, kenapa kamu menyeret bogum begitu saja dari ruangan eomma?"

jimin tidak menyangka jika nyonya kim mengetahui perilakunya.

"eomma tau itu?"

nyonya kim mengangguk. "eomma mendengar seruan jiyoon, hingga terbangun dan melihatnya"

"maaf eomma" jimin menunduk namun nyonya kim tersenyum ia tidak boleh menghakimi, wajar jika marah,namun jika merusak persahabatan yg sudah lama terjalin itu sama sekali tidak benar.

"kalian sudah besar sama² beristri, alangkah baiknya semua di bicarakan dengan baik." nyonya kim menatap mereka berdua bergiliran sebelum melanjutkan perkataannya, ia beralih pada bogum yg juga terdiam."bagaimana keadaan kamu? lisa baik² saja? kalian sudah tidak bertamu ke rumah sejak hari itu" mengerti apa yg di maksud nyonya kim, bogum mengangguk. "maaf imo, sebenarnya ini kami baru menginjak tanah korea karena semenjak itu, kita tinggal di thailand, maafkan kesalahan saya yg mungkin menyakiti taehyung dan jungkook. sebenarnya kita juga berniat untuk berkunjung memberitahu, kalau lisa sudah hamil 3 bulan, kita mendapat donor rahim di sana" perasaan senang dan lega terlihat jelas di wajah nyonya kim yg tersenyum. "syukurlah, semoga baik² saja, rawat lisa jangan sampai lengah"

mendengar nama taehyung, jimin merubah raut wajahnya, ia kenapa sampai lupa dengan sahabatnya itu, yg entah sekarang bagaimana keadaannya.

“eomma, aku belum menemui taehyung seharian ini, aku tidak tau bagaimana kabar jungkook, aku lihat dulu ya eomma, eomma disini bersama yoongi hyung dan bogum hyung sebentar, aku akan lihat keadaan mereka”

yoongi yg sebagai pendengar sontak mendekat pada jimin.“apa yg terjadi, kenapa kau tidak memberitahuku?”

“maaf hyung sayang, aku lupa benar² lupa”

“jim—” nyonya kim memanggil dengan pelan. mengerti maksud nyonya kim. jimin menggeleng. “eomma disini dulu, aku hanya sebentar”

namun nyonya kim menahannya sekali lagi.

di ruangan dimana taehyung bersama bayi perempuannya yg sedang tertidur di box bayi  dekat ranjang jungkook, di kejutkan dengan panggilan yg begitu lirih baru bangun dari siumannya selama beberapa jam di pindah.

“hyungie—”

taehyung lantas menoleh. “sayang” ucapnya seraya mengecup kening jungkook lalu mengelus telapak tangannya dengan tatapan sayang.

“terimakasih sudah mau bangun”

“adik?”

taehyung tersenyum.“dia cantik seperti kamu”

jungkook berbinar.“perempuan?”

taehyung mengangguk. lalu berdiri mengambil bayi yg berada di box tak jauh dari mereka. “lihat, dia sangat cantik bukan?”

jungkook mengulurkan kedua lengannya untuk menyambut bayi yg di serahkan taehyung untuk di gendongnya. “adik—” begitu lembut jungkook memanggilnya. ia gunakan jemarinya untuk mengusap telapak tangan yg menggenggam kecil gemas itu.

backstreetWo Geschichten leben. Entdecke jetzt