¹⁴

975 91 0
                                    

happy reading

💜

_________________________________________







jungkook berada di kediaman bambam. dari mulai ia meninggalkan ruangan milik taehyung sebagai dosen di fakultasnya. ia mematikan ponselnya sebelum juga ia menghubungi sang ayah, jika ia berada di rumah temannya untuk belajar bersama. meski sempat mendapat penolakan namun jungkook dengan sedikit aigyo nya mampu membuat tuan jeon hanya bisa pasrah.

menghindari taehyung adalah jalan satu² nya. ia tidak ingin melihat wajah itu untuk beberapa hari kedepan. mungkin.

“kau tidak ingin bersama taehyung saem?”

tanya bambam, karena memang dari awal bambam tidak tau apapun masalah dari sahabatnya ini. karena jungkook tidak pernah membagikan masalahnya pada teman²nya. menurutnya ini adalah hubungannya, bukan untuk orang lain campuri.

“tidak”

“kenapa? kau takut di ekhem olehnya?

“bam”

“kook, sudah aku bilang, taehyung saem pasti menahannya. laki² seumur dia tidak mungkin tidak ingin menerkammu”

jungkook hanya diam memperhatikan sahabatnya itu. entah kenapa otaknya seperti tersengat. ia merasa apa yg dikatakan bambam ada benarnya. namun...

“kau tidak mengerti bam”

bambam begitu jengah ia membuang nafasnya kasar. “kau takut hamil?”

jungkook memicingkan matanya. “aku tidak pernah melakukan untuk apa takut hamil”

“lha makanya coba, kalau kau hamil dia tidak akan berpaling”

“maksudmu?”

“gini ya kook, tadi pagi kenapa aku memberitahumu tentang taehyung saem. karena aku ingin kau datang kesana dan melihat dia bersama wanita. dan kehadiranmu disini sudah jelas jika kau sudah melihatnya dan menghindar darinya. jadi tunggu apa lagi, cepat datang kesana kau harus menemuinya dan menggodanya”

jungkook membolakan kedua matanya mendengar ocehan dari sahabatnya itu. jujur ia tidak percaya dengan apa yg di dengarnya. karena bambam begitu lebih antusias daripada dirinya.

“bam”

“jika kau mencintainya jangan menyerah kook, aku tau cinta itu akan ada banyak cobaan meski banyak pesaing pelakor diantara kalian. aku harap kalian tidak saling menyerah.

jungkook menatap penuh pada sahabatnya itu. ia mendengarkan dengan seksama. ia tau yg ia rasakan saat ini. tidak seharusnya ia marah dan menghindari kekasihnya. dia benar² merasa egois dan ia menyesali itu.

“haruskah aku menemuinya?” cicitnya dan mendapat anggukan dari bambam yg dari tadi begitu antusias memberi masukan pada hubungan jungkook.

“harus, kau haru menemuinya. kau harus pikirkan hubungan kalian. kalian telah lama bersama, apa harus berakhir hanya karena hadirnya orang ketiga. jika diantara kalian tidak berjuang untuk apa hubungan itu di bangun dari lama. aku yakin taehyung saem tidak menginginkan wanita itu. tapi apa kau yakin taehyung saem bisa tahan jika di goda dengan tubuh dan buah dada yg besar?”

perkataan bambam justru membuat jungkook total diam. ia juga tengah berfikir meski selama ini taehyung tidak melebihi batas dan juga tidak pernah meminta. tapi perkataan bambam justru menusuk hatinya.

“ingat kook, taehyung saem juga punya nafsuh. jika tidak bisa mendapatkanmu. ia bisa mendapatkan  dari yg lain. meski tidak mencintai mereka.”

“bam, bisa tidak untuk tidak mengarah pada sana?”

backstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang