Bab 46

1.6K 123 4
                                    

'Ya Paman Off, oke." Perth menutup teleponnya dan mendesah, akhirnya hal yang ditakutinya terjadi, Chimon benar-benar membuat masalah. Temannya itu menghilang membawa Phuwin, entah rencana apa yang sudah di buat Chimon untuk mendapatkan Phuwin dan lihat mereka menghilang bersama.

Perth bangkit dari tidurnya bergegas mengambil jaket lalu mengenakannya kemudian pergi keluar rumah mengunakan motor besarnya menuju tempat dimana biasa Chimon berada. Semoga saja Chimon benar-benar ada disana bersama Phuwin, semoga saja Perth tidak terlambat untuk mencegah Chimon melakukan hal yang lebih bodoh lagi.

Jalanan malam lumayan ramai, kota ini bahkan tidak pernah sepi walau sudah lewat tengah malam. Perth melaju dengan kecepatan penuh, ingin segera sampai ke tempat tujuannya.

 Perth melaju dengan kecepatan penuh, ingin segera sampai ke tempat tujuannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perth menghentikan motor besarnya di depan sebuah gedung dipinggir kota. Gedung dua tingkat dengan warna pastel itu tampak biasa saja, yang berbeda hanya ada beberapa penjaga di sekitar pintu gerbangnya. Ini adalah tempat pribadi Chimon, Perth sering sekali datang ke tempat ini untuk bertemu dengan temannya itu. Jadi para penjaganya sudah hapal betul siapa itu Perth.

"Dimana Chimon?" Tanya Perth pada salah satu penjaga.

"Tuan Chimon tidak ada disini tuan Perth."

"Biarkan aku masuk."

"Maaf kami tidak bisa membiarkan anda masuk tanpa perintah tuan Chimon." Kata penjaga itu menghalangi Perth.

Belum sempat Perth protes sebuah mobil sport dengan kecepatan tinggi berhenti tepat di hadapannya. Dua orang keluar dari mobil itu, Perth tau orang-orang ini. Tadi dia lah yang mengirimkan alamat ini kepada mereka atas perintah Papinya Chimon.

"Dimana Chimon?" Tanya Neo tanpa basa basi, lengkap dengan wajah menyebalkanya.

"Mungkin di dalam, mereka tidak mengizinkanku masuk." Jawab Perth menunjuk gedung di depannya dengan dagunya.

"Aiss lama." Pawin mendekat ke arah pora penjaga dan langsung menghajar mereka tanpa ini itu hingga tumbang, orang-orang ini sangat amatir jelas saja gampang dikalahkan oleh Pawin.

"Aku akan menghajar Chimon jika terjadi sesuatu pada adikku." Neo berjalan memasuki gedung itu tanpa ragu. Ingin segera menemukan adiknya lalu pulang dan tidur, lelah. Sebenarnya dia bisa saja meminta orang-orangnya mencari Phuwin tanpa turun tangan sendiri tapi Phuwin adalah hal penting untuk Neo, Neo tidak akan sabar kalau harus hanya diam menunggu laporan anak buahnya saja, bergerak sendiri akan lebih cepat.

"Tentu aku akan membantumu menghajarnya dengan senang hati." Pawin menyeringai dan masuk mengikuti Neo.

Kali ini Neo sengaja tidak membawa banyak orang, dia hanya pergi bersama Pawin, dia tidak mau membuat keributan, mungkin saja dia salah paham kan, mungkin saja sekarang adiknya sedang asik bermain dengan Chimon, atau adiknya memang sedang bersembunyi karena tidak ingin di temui siapa pun, jadi Neo tidak mau terlalu gegabah dulu, bagaimana pun Chimon adalah anak tunggal Pamannya Off Junpol.

Phuwin's Birthday Present Where stories live. Discover now