Bab 40

2.3K 167 5
                                    


"Dimana Phuwin?"

"Dia belum bangun tuan." Jawab seornag pelayan yang sedang menyiapkan sarapan.

"Pond?"

"Papa, kenapa bertanya hal yang papa tau benar jawabnya. Pond pasti masih memeluk anak kesayangan Papa itu." Neo memakan sarapannya dengan santai.

"Kau hanya iri dengan adikmu, carilah pacar jangan hanya bermain dengan Pawin saja, atau jangan jangan kau tertarik dengan Pawin ya?"

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

"Kau hanya iri dengan adikmu, carilah pacar jangan hanya bermain dengan Pawin saja, atau jangan jangan kau tertarik dengan Pawin ya?"

"Uhukk..uhukk.." Neo tersedak sarapannya sendiri omongan Papanya ini benar-benar tidak ada dalam otak Neo. Kalau pun dia suka seseorang itu pasti yang mengemaskan seperti asistennya Louis.

Bicara soal Louis, orang itu sampai sekarang belum tau siapa Neo yang sebenarnya. Agak tidak masuk akal memang, tapi begitulah kenyataannya selama ini Neo cukup lihai menyembunyikannya.

"Papa tolong jangan membuat lelucon di pagi hari. Phi Pawin sama sekali tidak ada lucu-lucunya, bagaimana aku bisa menyukainya sih." Neo bergidik ngeri ingat bagaimana seramnya Pawin jika sudah menghajar musuh-musuhnya tanpa ampun, Ukuran tubuh dan wajahnya yang kadang tampak polos itu sama sekali tidak bisa menutupi kelakuannya yang kadang seperti psikopat gila, dan Neo paham betul itu.

"Siapa yang tau kan, Kalau Papa sih tidak masalah siapa pun yang kalian sukai yang penting kalian bahagia."

"Aku yang masalah dengan itu pa, huh!" Neo mendengus kesal.

"Pagi Pa." Sapa Phuwin yang baru turun dari kamarnya.

"Kalian mau pergi kemana, kenapa sudah rapi pagi-pagi begini?" Tanya Mix sedikit heran.

"Kuliah Pa, ada tugas yang tidak bisa dilakukan secara online."

"Pond ikut bersamamu?"

"Tentu Tuan Mix, saya kan kuliah di tempat yang sama dengan Phuwin."

"Kuliah yang benar, jangan pacaran terus, mentang-mentang sudah resmi."

"Biar saja dari pada Phi Neo yang kerjanya absen terus dan mengulang kelas hihihi,"

"Awas kau." Neo mau melempar sendoknya ke arah Phuwin tapi Pond dengan cepat berdiri di depan Phuwin, membuat Neo hanya bisa mendengus malas.

"Sudah akh, kami berangkat dulu Pa, nanti terlambat."

"Permisi tuan." Pamit Pond sopan.

"Kalian tidak sarapan dulu?" Tanya Mix

"Tidak, nanti saja di kampus." Phuwin mencium pipi Papanya kemudian berjalan pergi diikuti Pond.

.

.

"Phu, anda serius akan melakukan ini disini?" Pond melihat sekelilingnya.

Phuwin's Birthday Present Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum